Hyunjin pulang, tadi nya ia ingin membiarkan bangchan. Tapi pemuda itu ngotot ingin mengikuti hyunjin ke apartemen nya. Rindu felix katanya. Tapi hyunjin tau bukan itu tujuan bangchan sebenarnya.Ada dua kemungkinan,
Pertama, ia datang untuk membunuh felix karena telah berkhianat.
Kedua, ia datang untuk membunuhnya.
Hyunjin sedikit merinding takut membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Tangan nya ia masukkan dalam saku, jari nya sudah siap untuk menekan speed dial 1 yang langsung tertuju pada 911 kalau kalau hal buruk terjadi nantinya.
Hyunjin menekan tombol kombinasi apartemennya, dan bangchan masih setia mengekor di belakang.
Bau amis menyengat indera penciumannya. Dan suara pukulan benda tumpul terdengar dari kamar felix.
Tubuh hyunjin bergetar takut.
Apakah serial killer itu mengincar felix dan sekarang sedang mengeksekusi nya? Pikir hyunjin , mengingat ada pembunuh lain selain bangchan.
Bangchan yang berdiri di belakang hyunjin hanya tersenyum lebar, dia suka suara rintihan. Dia suka bau amis darah. Tapi dia tidak suka melihat darah yang berceceran.
Bangchan mendekatkan diri kearah hyunjin, kemudian berbisik tepat di telinga nya, "kau belum tau ya kalau felix itu pembunuh?"
Dan hyunjin terduduk setelahnya. Kaki nya melemah tak mampu menahan bobot tubuhnya.
Bangchan terkekeh, "tunggu disini, jangan kemana-mana, biar aku yang urus sahabat mu--ah satu lagi, jangan berani berani telpon polisi" ujar bangchan.
Pemuda itu langsung pergi ke kamar felix meninggalkan hyunjin yang sedang ketakutan.
Didalam sana bangchan melihat felix yang sedang memukuli changbin dengan stik base ball. Bangchan amat yakin jika changbin sudah tidak bernyawa.
"Hey felix, berhenti" kata bangchan.
Felix berhenti sejenak, melirik bangchan kemudian kembali memukuli changbin.
Bangchan berdecih, "cih dasar" --kemudian menyerang felix.
Seperti yang selalu ia lakukan sebelum nya, merobek mulut korban, mematahkan tangannya dan menyayat kaki nya dengan tusukan dalam.
Meski Felix merintih kesakitan tapi wajah nya tampak senang, ia tertawa, "aku tau itu kamu kak, hahah"
Bangchan tak terlalu mempedulikan. Ia kemudian kembali menghampiri hyunjin. Memukul tengkuk nya hingga hyunjin pingsan. Kemudian membawa pemuda hwang keluar setelah selesai membereskan kekacauan di kamar felix.
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
neowa na | chanjin
Fanficini bukan sekedar sarapan bersama di pagi hari. bukan pula sekedar tidur di ranjang yang sama. ini tentang kita, tentang aku dan kamu.