[7] BROKEN HEART

Hinata milikku

Aku tidak tahu mengapa aku harus berada dalam takdir kalian.

Bila kalian bertanya, maka jawaban ku hanya lah satu.

Aku tidak ingin berada dalam satu takdir.

Biarkan aku pergi.

Aku bukan lah manusia piala.

Yang digilir dan direbut siapapun.

Aku hanya ingin di cintai.

[7] BROKEN HEART

HAPPY READING~~

Aku hanya mengambil beberapa tokoh dari cerita MASASHI KISHIMOTO.

Rate M

*

Pria itu turun dari kamar Hinata dan menemukan wanita berambut merah di sofa panjang.
"Dia sudah tidur?" Tanya Kushina.

Naruto mengangguk,

"Jadi? Bisakah kau jelaskan pada Kaachan?"

"Aku ingin menikah dengannya."
Ucap Naruto mantap dan menatap langsung mata sang ibu.

Kushina tidak bisa mencegah wajahnya yang menampilkan ekspresi terkejut.

Naruto ingin menikah dengan gadis itu?

*

Kushina menutup mulut nya dengan ekspresi kaget. Mata nya berkaca-kaca mendengar penjelasan pria itu pada nya. Pria yang sangat ia sayangi. Ia tidak menyangka, sosok yang selalu ia gendong sejak ia bayi bisa melakukan hal memalukan itu. Apalagi kepada gadis polos itu. Bagaimana mungkin?

Dan lagi, dia juga melakukannya bersama sahabat nya sendiri, Sasuke. Di mana otak mereka?

Mereka terdiam. Kushina yang sibuk berdebat dalam pikirannya dan Naruto yang sedang memikirkan kejadian itu.

"Kenapa kau lakukan itu?" Tanya Kushina. Ia tampak kecewa. Bayangkan saja, sosok manis yang selalu ia anggap malaikat dan tidak akan pernah menyakiti siapapun, nyata nya seorang bajingan jahat.

"Maaf Kaachan." Naruto menunduk. Ia memang menyesal. Semuanya tidak benar sejak hilang nya gadis itu lalu di susul kabar kematiannya. Dia pikir, gadis itu akan bangga karena melakukan hal itu kepada dua orang famous di sekolah. Seperti para gadis lainnya, bahkan mereka meminta agar melakukan itu lagi. Tapi dia tidak.

Akibat perbuatan mereka membuat gadis itu terguncang hingga mental nya terganggu. Dan itu semua karena perbuatan mereka. Dia tidak peduli masa depan nya, yang terpenting adalah ia bertanggungjawab kepada gadis itu. Benih nya pernah tumbuh di sana, walaupun kini sudah tiada.

"Aku ingin menampar mu, aku ingin memakimu, aku ingin memukul mu! Tapi entah kenapa aku tidak bisa! Kau benar-benar mengecewakan Kaachan, Naruto! Dasar bodoh!" Ucap Kushina sambil menghapus air mata yang mengalir lebar di sepanjang pipi nya.

Naruto menunduk. "Aku menang kotor. Karena itu, izin kan aku menikahi nya."

Kushina terdiam. Mungkin sedang berdebat di dalam pikirannya. Ia sebenarnya ragu, bagaimana jika Naruto melakukan kesalahan itu lagi? Bisakah ia mempercayai anaknya sendiri?

Kushina menghela nafas. Ini adalah kesempatan terakhir.

"Sasuke tidak akan membiarkan semua ini." Kushina lalu merapikan rambut merah nya yang berantakan.