7

16.3K 149 4
                                    

Sumpah aku benar-benar degdegan.

Mobil yang aku tumpangi bersama Revan telah tiba di apartementnya Revan. Jarak antara Mall tadi dengan apartementnya lumayan dekat, dan mungkin ini apartement termewah yang pernah aku lihat ketimbang apartementku sendiri.

Revan memarkirkan mobilnya di basement dan segera turun, aku hanya mengikuti dia sampai ke dalam lift.

Tidak ada obrolan selama perjalanan kesini.

"Kok diem aja?" tanya Revan tiba-tiba di hadapanku tanpa menoleh ke belakang.

"Eh? Nggak apa-apa." respon glagapan.

Revan hanya senyum kepadaku.

Dasar.

Lift tiba di lantai 16.

Kamar tinggi amat sampai lantai 16, nggak takut jatuh apa ya? kataku dalam hati.

"Kamar lo tinggi amat, Rev?" tanyaku saat revan hendak masuk kamarnya.

"Iya nggak apa-apa, enak aja gitu kalau liat pemandangan diluar sana." jawabnya santai.

Revan lalu masuk ke dalam, dan aku tetap membuntutinya.

First impressionku terhadap kamar Revan. Sumpah ini kamar bagus banget, terlalu instagramable, lucu dan terkesan enak dipandang.

"Rev, kamar lo bagus juga ya." pujiku saat melihat sekeliling kamar ini.

"Yang desain sama pengerjaannya gue sendiri loh."

SERIUS?

Oh My God

Ih dia pekerja keras banget sih, makin sayang deh sama dia.

"Lo mau minum apa?" tanya Revan di sebelahku.

Harus gitu duduk di sebelahku?

"Apa aja, air es juga boleh."

Lalu Revan pergi ke dapur.

Aku hanya duduk di ruang tamu, aku masih menikmati kamar ini yang menurutku ini bagus banget. Kalau kamarku hanya dengan desain biasa aja, cuman ditempel stiker paris, itu juga hadiah dari Fiona yang katanya kamarku kayak kamar jenazah.

"Nih minumannya."

Revan menaruh minuman es jeruk di meja.

Tunggu dulu.

Bagaimana dia tahu minuman favoritku? Selama ini aku belum bilang ke dia minuman kesukaanku, apa dia nanya ke Jopsi atau hanya kebetulan?

"Terima kasih." Aku hanya tersenyum kepadanya.

Lalu dia membuka bajunya langsung dihadapanku.

Aku yang sedang minum langsung tersedak setelah melihat pemandangan yang membuatku degdegan.

"Lo kenapa?" tanya Revan kaget.

"Gue haus... Jadinya keselek." jawabku bohong.

Revan hanya bergumam seperti mengiyakan.

Kemudian dia membuka celana jeansnya dan menyisakan celana dalamnya.

Oke fix, mata gue jadi kotor.

Aku melihat keseluruhan body Revan. Wow juga.

Dia menuju lemari pakaiannya dan memakai kaos biasa dan celana pendek. Dia seperti bodoamat gitu, hidupnya enteng banget. Gatau apa ya ada orang yang kaget tiba-tiba dia langsung buka baju blas di depanku?

Aku mau ngomong sama dia cuman gimana ya.

"Sekarang kita mau ngapain?" tanya Revan tiba-tiba.

"Hmmm nggak tau, kan lo yang ngajak gue kesini." jawabku seadanya.

Zevoyag [SELESAI ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang