16

4K 52 0
                                    

Jam 06:15

Ah pagi yang cerah.

Aku membuka jendela di kamarku, serta menghirup udara segar. Pancaran sinar matahari menerpa diriku seolah ia menyapaku.

Revan sedang mandi, tadinya dia mengajakku mandi bareng tapi aku menolaknya karena aku ingin menikmati udara pagi yang segar ini dulu.

"Nih aku udah selesai mandi, giliran kamu." kata Revan dari belakangku.

"Tumben mandi cepet." ucapku.

"Kalau sama kamu, pasti bakal lama hahaha." Revan tertawa.

Dasar emang.

Aku memutuskan untuk segera mandi dulu, aroma badan mulai nggak enak sepertinya. Gara-gara semalem dikasih surprise yang membuatku jadi enak, rasanya ingin berendam di bath-up tapi apa daya rumah eyangku hanya memasang shower.

**

Aku dan Revan sudah selesai makan yang disajikan oleh Mbak Irah.

"Eh ada temennya, Zevo." kata eyangku.

"Halo eyang," sapa Revan.

"Ganteng banget sih kamu, coba eyang masih muda ya, bisa nih eyang pepet."

Dih gatel amat sih ini nenek-nenek.

"Eyang, udah makan belum?" tanyaku seraya mengalihkan pembicaraan.

"Sudah dong," jawab eyang. "eyang mau tiduran dulu, pegel nih."

Akhirnya Eyangku pergi ke kamarnya untuk beristirahat, sepertinya habis olahraga kecil sih dia. Ah biarin lah.

Aku dan Revan kembali ke kamar karena ya emang mau ngapain lagi di ruang makan gitu, biarkan Mbak Irah yang membereskannya.

"Main yuk?" ajak Revan.

"Main apa?" tanyaku yang udah berpikiran macem-macem begini.

"Ya jalan-jalan gitu, aku kan belum tahu Yogya sebelumnya."

Lha aku kira si Revan udah sering ke Yogyakarta, masa sama sekali belum tahu daerah sini. Susah emang orang kaya mainnya ke luar negeri terus, nggak kayak aku masih lokal banget.

"Ini weekend pasti rame, aku males tau." ucapku sambil duduk di kasur.

"Nggak apa-apa, yuk biar kamu nggak stress gini."

Chup

Apa ini maen cium-cium aja, kan jadi gimana gitu.

"Kamu maunya kemana?" tanyaku lagi.

Revan hanya berdiam. "Hmmmm."

Kebiasaan kalau diajak ngobrol pasti cuman hmmm doang, maunya apa kali woy elah.

"Bagaimana kalau kita ke pantai?" ucap Revan tiba-tiba.

HE?

"Apa? Siang-siang bolong begini ke pantai?" responku kaget pas Revan bilang gitu. "Gile aja, panas tau."

Habis itu Revan terdiam lagi sambil mikir. "Hmmmm."

Maunya apa sih dia nih, kalau usul tempat suka nggak bener. Jadi kayak percuma dia nyusul aku kesini tapi nggak tau tujuannya apa, kan aku jadi males kalau diajak ngobrol nggak jelas gini.

"Ke candi Borobudur aja?" ucap Revan lagi.

"Astaga ya kamu nih," kataku udah gregetan sama dia. "disana tuh panas, gosong ntar yang ada."

"Nonton aja lah, ntar sore baru kita ke café atau kemana gitu, kan malming tuh."

Eh aku baru ngeh kalau nanti malam minggu, bisa aja nih orang ngajaknya.

Zevoyag [SELESAI ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang