8

14.2K 128 0
                                    

Jam 07.00 di Apartement Revan

Aku bangun kesiangan ternyata, efek bertarung semalam bikin aku jadi lemas begini. Revan masih tertidur di sebelahku dengan full naked, ya kami berdua tidur dengan full naked tanpa sehelai kain pun.

Kemudian aku berdiri menuju kamar mandi untuk cuci muka sekaligus memeriksa lobangku yang kemarin habis dihajar olehnya, masih terasa sedikit sakit sih, ya karena lobang untuk laki-laki tidak ada pelumas alami ketimbang vagina perempuan, jadinya aku masih bisa ngerasain sedikit sakit.

Aku kembali menuju kasur dan melihat Revan yang sudah bangun sambil main hp.

"Eh, Zev," kata Revan dulu saat aku keluar kamar mandi. "udah bangun duluan toh."

"Hahaha iya, ini juga kesiangan gegara lo hajar gue semalam kan jadi lemes."

Revan hanya tertawa kecil.

Aku kemudian duduk di sebelah Revan yang masih full naked, aku juga melirik juniornya yang lemas itu. Lemes aja gede apalagi pas lagi berdiri. kataku dalam hati.

Kuliah hari ini libur. Ya iyalah libur, sekarang kan hari minggu. Jadi malam mingguku ditemani oleh Revan dengan hajar-hajaran.

"Zev." panggil Revan tiba-tiba.

"Iya kenapa?" tanyaku.

Revan seperti orang linglung, aku pun bingung dia mau ngomong apa.

"Ngomong aja sama gue, ada apa?" tanyaku lagi.

"Bingung mau ngomong gimana, takutnya lo nggak mau makanya jadi nggak enakan sama lo."

"Santai aja kali, lo mau apa emang?"

"Junior gue bangun lagi, Zev."

Spontan aku langsung lirik ke juniornya yang ditutupi oleh selimut, tidak ada tanda-tanda bangun bagi aku.

"Jadi lo mau apa nih?"

Tanpa pikir panjang, Revan menarikku lalu bercumbu kembali diatas kasur. Ciuman hangatnya itu entah kenapa lebih nikmat yang ini ketimbang tadi malam. Lidahnya beradu dengan lidahku di dalam mulutku.

Tanganku memegang area penisnya, ternyata sudah menegang. Kemudian aku menarik selimutnya dan melihat pemandangan yang menakjubkan hahaha.

Revan terus menciumiku hingga turun ke leher, tak lupa ia memberikan kissmark di leher kananku. Lalu ia turun menjilati puting kananku, tangan kirinya memainkan putingku sebelah kiri.

Aku mendesah dan tak tertahankan.

"Kamu masih kuat, Van?" tanyaku.

"Masih lah demi kamu."

Ini orang nafsunya gede juga. kataku dalam hati.

Aku terus mendesah saat dia menjumpai juniorku dan mulai mengisapnya. Kesan pertama yang aku rasain adalah: Geli tapi enak.

"Ahhh shiittt aahhh....." desahku nikmat.

"Sekarang giliranmu." imbuh Revan.

Lalu aku menuruti apa katanya.

Sekarang Revan tidur terlentang, lalu aku mulai menciumi dia. Revan membalas ciumanku dan lidah kami saling beradu siapa yang paling kuat.

Aku menindihi Revan, sehingga aku bisa menggesek-gesek penisku dengan penisnya yang besar itu. Ini memang nikmat banget, aku menyukai hal seperti ini dan rasanya ingin selamanya seperti ini.

Kemudian aku mulai turun menjilati putingnya yang sudah menegang itu, lalu aku gigit pelan hingga ia menggelinjang keenakan.

"Ahhh... Enak banget, Zev." Desah Revan bikin aku makin liar main dengannya.

Zevoyag [SELESAI ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang