9

10.2K 96 3
                                    


"Semalam kamu habis darimana?" tanya kakakku di sofa sambil menonton televisi ketika aku membuka pintu.

Aku kaget tiba-tiba ditanyain kayak gitu.

"Nginep di rumah Vikra." jawabku bohong. "Kok kakak tumbenan jam segini udah ke apart, biasanya agak sore." lanjutku.

Kakakku bangkit dari sofa kemudian berjalan ke arahku dan memegang kedua pundakku, aku hanya menunduk nggak berani natap muka kakakku.

Dia namanya Haikhal, kakakku kandungku yang usianya sudah 30 tahun-beda 10 tahun denganku-merupakan seorang CEO dari perusahaan pertambangan mutiara untuk cabang di Indonesia. Orangnya keras tapi dia sebenarnya sayang sama aku, hanya aku saja yang bandel. Kakakku sudah menikah dan sekarang tinggal di kawasan elite Tangerang, dia juga menunda untuk mempunyai anak katanya masih sibuk bolak-balik Indonesia – Jerman.

"Kakak cuman mau ngomong sama kamu."

Aduh ngomong apa nih, kenapa aku jadi degdegan.

"Teteh kamu hamil."

"SERIUS KAK?" tanyaku nggak percaya.

"Nggak usah lebay gitu," timpal kakakku. "nanti sore kakak ajakkin kamu ketemu teteh kamu sekalian makan malam."

Astaga.

Ini pertemuan pertamaku dengan istrinya kakakku, pertemuan terakhirku dengannya ketika kakakku menikah 5 tahun yang lalu. Aku semakin penasaran dengan tetehku itu sekarang, apakah semakin cantik? Terakhir yang aku lihat, dia cantik banget.

Kakakku kembali duduk di sofa dan melanjutkan menonton televisi dengan wajah sedikit sedih, aku bingung kenapa dia?

"Are you okay?" tanyaku pelan sambil duduk di sebelah kakakku.

"Ngga tega ninggalin kamu sendirian disini karena kakak sebentar lagi sudah punya anak."

"Tenang aja kak, aku disini baik-baik aja kok asal uang bulanannya lancar."

"Bisa aja kamu." kata kakakku sambil mengelus-elus kepalaku.

Kakakku langsung meluk aku sambil nonton televisi. Aku bingung sama kakakku ini, tumben banget meluk aku kayak gini, kayak seperti ada rasa kasih sayang sangat dalam dan sangat berarti yang sekarang aku rasakan.

"Aku mau tidur dulu nih, masih ngantuk."

Entah kenapa rasa kantuk ini tiba-tiba menyerangku disaat aku ingin kumpul dengan kakakku. Apa ini efek dari semalam dan tadi pagi ya.

"Oke, tidur dulu sana," balas kakakku. "nanti sore kakak bangunin kamu."

Aku hanya menganggukkan kepala saja dan masuk ke dalam kamar.

Astaga.

Untung tadi nggak ditanya yang aneh-aneh sama kakakku itu, kalau dia nanya terus kayak gitu tadi, aku udah kelagapan mau bilang apa. Mending aku langsung tidur, karena lobang anusku masih sedikit nyeri.

**

Jam 16.30 WIB

"Adik kakak rapih banget." puji kakakku saat aku keluar kamar.

Aku hanya diam.

Padahal aku hanya memakai pakaian simple seperti biasa, rapih darimana coba.

"Berisik, nggak usah muji-muji gitu lah padahal mah b aja." balasku sewot.

"Iya ya, yang penting sekarang kamu lagi rapih."

Setelah kakakku ngomong kayak gitu, aku sedikit kaget. Maksudnya apa? Jadi selama ini aku tidak rapih? Sialan sekali.

Aku mengikuti kakakku keluar apartement dan mengunci kamar lalu kemudian pergi ke parkir basement. Perasaanku saat ini sedikit badmood, entah kenapa kayak gini, perasaan tadi siang malah happy.

Zevoyag [SELESAI ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang