Segelintir angin sepoi-sepoi, beserta pepohonan rindang yang sejuk, membuat seorang gadis tertarik untuk menurunkan kaca mobilnya hanya sekedar menghirup udara segar yang di sajikan
Sekarang dia beserta gadis lainnya berada di puncak bandung, sekeliling mereka dipenuhi kebun teh yang indah
Ahh rasanya ingin tinggal disini daripada di Jakarta yang padat akan polusi.
"Sudah sampai"
Gadis berambut panjang diurai tersebut langsung keluar dari mobil,berdiri memandang mansion besar di depannya
Gadis berambut panjang tersebut bersama dengan gadis lainnya masuk ke dalam mansion tersebut,mereka hannie-alisya dihalangi bodyguard
"Maaf anda siapa?dan ada keperluan apa?"-tanya salah satu bodyguard
"Keponakan nya"-ucap hannie
Melihat bodyguard tersebut seperti nya ragu² untuk mempercayai ucapan hannie,Hannie pun mengeluarkan kartu identitas nya pada bodyguard tersebut yang akhirnya dia dan alisya dipersilahkan masuk.
Hannie dan Alisya duduk di ruang tamu, sembari menunggu pemilik mansion ini pulang.
Tak selang sepuluh menit, terdengar pintu utama terbuka menampilkan pria yang sudah berumur matang tersebut yang sedang menenteng jas nya
"Tumben sekali datang"-ucap pria tersebut
"Boleh bicara empat mata?"-tanya Hannie sembari berdiri
"Ternyata Laras menurunkan sifatnya padamu,to the poin"
Hannie hanya memandang nya malas,jelas karna Laras mama nya, otomatis sifatnya menurun.
"Yasudah,ke ruang kerja saja"-ucap nya lagi kemudian berlalu
Hannie memandang alisya "anggap aja rumah sendiri,ancurin kalo bisa"
Kemudian berlalu mengikuti pria tersebut yang sudah agak menjauh.
Setelah menutup pintu,tanpa dipersilahkan duduk,Hannie sudah duduk duluan
"Ck,untung ponakan"-cibir pria tersebut
Hannie tak mengindahkan hal tersebut,dia malah sibuk nyemil kue kering yang tersedia di meja
"Bicara kek,awas ya jangan minta om buat bantuin kamu ngomong sama laras supaya gak ngomelin kamu"-ancam pria tersebut
"Yehh om Andre mah main anceman gak asik"-ucap hannie
"Ga denger"-ucap pria tersebut yang diketahui bernama andre tersebut
"Yaudah gapapa,nanti zeze aduin ke mamah,om andre nyebut nama mama gak make embel-embel 'kakak' "-ucap Hannie memangku kakinya
"Yee pengadu"-ucap andre
"Yang duluan siapa?"
"Yaudah Iya-iya,mau bicara apa?"
Hannie menghabiskan potongan kue terakhir,dan menatap andre serius kemudian menyerahkan secarik kertas, sudah sedikit kumuh
"Hmm ini apa?"-tanya andre
Good,basa-basi
"Kertas"-ucap Hannie acuh
"Ya iya ini kertas om tau, maksudnya kenapa kasih ke om"-ucap Andre gemass dengan ponakannya ini
"Om orang yang peka kan?harus jelasin?"-ucap hannie
"Dasar,iya itu om"-ucap Andre mengaku
Penasaran kertas apa yang disodorkan Hannie?kertas itu,kertas yang ia dapat ketika verlin di sekap di gudang,masih ingat kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD SQUAD
Teen Fiction"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini melindungi mereka nampaknya menyimpan banyak luka. "Maaf karna terlalu ikut campur di kehidupan kalian,"...