BUK
Verlin mengadah ke bawah,menatap 4 orang paruh baya yang sedang bertekuk lutut dihadapan nya,ah bukan lebih tepatnya dihadapan hannie.
"Kenapa kamu nyuruh aku untuk tetap sama kamu, maksud aku ngeliat ini?"-tanya verlin
"Gak ada, pokoknya diam saja dan saksikan semuanya, setelah itu Lo bisa pilih keputusan lo"-ucap Hannie tanpa memandang verlin
"Maksudnya?"
"Lo bakal tau dengan sendirinya"
Verlin diam tidak tau mau menjawab apa, melihat verlin diam hannie pun duduk diikuti verlin
"Bangun,saya belum menyuruh kalian bertekuk lutut"-ucap hannie
Verlin melirik sekilas Hannie, belum?bukan berarti tidak,tapi segera.
Mereka pun bangkit,dan menatap Hannie "kami mohon jangan cabut saham nya,atau tidak kami akan bangkrut"
Yang lain mengangguk setuju "iya,jika kami bangkrut,kami akan makan apa?kami akan menghidupkan keluarga bagaimana?"
"Hey!bukan nya bagus?kalian bisa mempunyai banyak waktu untuk mendidik anak kalian agar tidak bersikap angkuh dan semena-mena,bukan begitu mamanya jasmine"-ucap Hannie memandang majas,dia ingat bagaimana majas dengan sombongnya memamerkan kekayaan di kelasnya sewaktu Jasmine masuk rumah sakit karna rayra
Sedangkan majas hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa
"Kalian tau siapa yang menyebabkan kalian harus bertekuk lutut disini?"
Mereka menggeleng
"Anak kebanggaan kalian"
Mereka diam lagi,Hannie bersuara "bisa panggil mereka menghadap dengan saya? sekarang!"
Mereka mengangguk cepat kemudian menelfon anaknya masing-masing
Menunggu mereka menelfon, verlin memandang hannie "apa yang pengen kamu tunjukkin sih?"
"Makanya cermati alurnya"
Sedangkan verlin mencebik kesal,apa salahnya Hannie langsung memberi tahunya,lagipula Hannie juga tidak akan rugi.
"Lo udah nentuin keputusan lo?"
"Ha?"
"Jangan pura-pura gak tau,mau gw katain Lo bego?"
"Ihh ngegas bengett,iya aku tau tapi aku belum nentuin"
Hannie lebih memilih diam,dan mereka pun memberi tau jika anak mereka sedang dalam perjalanan
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya mereka datang lili dan jasmine
Dan dengan tidak sopannya mereka langsung masuk ke ruangan tanpa mengetuk,melihat hal tersebut Hannie mencebik geram
"Lihat sendiri,mereka butuh bimbingan"-ucap hannie
"Ada apa ini?"-tanya lili seraya menyilang kan tangan di depan dada
"Dasar angkuh"-cibir verlin tak tahan melihat sikap Lili
"Bukan apa-apa hanya saja kita akan menyaksikan sesuatu"-ucap alisya di ujung pintu
"Bagaimana?"-tanya Hannie
"Belum"-jawab verlin
Hannie memegang dokumen,dan meleparnya pada lili di depan mukanya
"Yakk!!"
"Apa?"-tanya Hannie tanpa rasa bersalah
Lili pun membuka dokumen tersebut diikuti Jasmine yang mengintip
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD SQUAD
Teen Fiction"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini melindungi mereka nampaknya menyimpan banyak luka. "Maaf karna terlalu ikut campur di kehidupan kalian,"...