Alisya benar² tidak habis pikir dengan hannie,dia memberi surat pengadilan alias gugatan pada mama hanna.
Gila bukan?
Sekarang alisya sedang duduk tepat didepan Hannie sambil memegang kepalanya.
"Kak, kakak yakin? bukanya aku nyalahin kakak, tapikan biar bagaimana pun dalam kasus ini kakak tetep salah!"-ucap alisya berusaha menjelaskan
"Gapapa, kakak cuman mau percepet ini"-ucap hannie sembari menyodorkan sebuah dokumen
"Kakak beneran mau pergi?"-tanya alisya pelan
Hannie hanya mengangkat bahu,memilih acuh
"Aku mau ikut kalo nanti Kakak bakal pergi"-ucap alisya bersekukuh
"Terserah kamu"-ucap hannie kemudian mengangkat telfon dari laras
Ya,Laras menelfonya.
"Ada apa?"
"Kamu!"
"Ya,sampai jumpa di ruang sidang"-ucap Hannie kemudian meletakan handphone nya di atas meja begitu sja tanpa mematikan telfon tersebut
Hannie berdiri dari tempat nya membuat alisya memandangnya
"Kakak mau kemana?"
"Menghancurkan mereka"-ucap Hannie tersenyum manis kemudian keluar dari ruangannya
Sedangkan alisya memandang handphone yang sengaja Hannie tinggalkan begitu saja sampai akhirnya dia melihat panggilan tersebut sudah terputus,mungkin Sekarang Laras sedang marah besar
Alisya pun segera mengambil handphone hannie dan mengejar nya
Biar bagaimanapun alisya harus tetap bersama hannie,dia takut hannie terlewat batas
"Permisi,nona hannie dimana?"-tanya alisya
"Dia diruang rapat darurat,sedang rapat bersama kepala² perusahaan yg lain"-ucap karyawan tersebut
Alisya segera berlari menuju ruang rapat darurat,ketika sampai dan ingin masuk alisya malah dihadang bodyguard Hannie
"Maap siapapun tidak boleh masuk,ini perintah nona"
"Tapi saya sekertaris, saudara nya."-ucap alisya
"Maaf nona Hannie sudah melarang siapapun masuk,dan hal tersebut tidak ada pengecualian"-ucap bodyguard tersebut
Alisya hanya Manarik napas kesal
***
Alisya segera berdiri ketika melihat hannie memasuki ruangan.
"Kak tadi rapat apa?"-tanya alisya
"Rapat biasa,kamu ikut kakak sekarang ya"-ucap hannie
"Kemana kak?"-ucap alisya
"Ke tempat perkumpulan orang rakus"
Alisya hanya diam, mengerti maksud hannie.
Hannie langsung mengambil sebuah dokumen dan mengajak alisya keluar, dipertengahan jalan,Hannie menelfon teman² nya untuk ikut serta, sedangkan alisya?hanya diam membisu,dia sudah menduga² yang akan terjadi nantinya.
Dia tidak tau harus melakukan apa? berekspresi seperti apa?dia dilema.
Tidak lama mereka sampai di kediaman hannie yg dulu,rumah Hannie yg dulu,rumah yg awalnya damai sampai akhirnya mempunyai konflik membuat kedamaian dirumah tersebut terkecoh dan menjadi tidak beraturan
Hannie turun dari mobil disusul alisya, seperti biasa ekspresi Hannie yaitu datar menatap rumah yg dulu sempat dia tempati,hannie bersandar si pintu mobil seperti sedang menunggu sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD SQUAD
Teen Fiction"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini melindungi mereka nampaknya menyimpan banyak luka. "Maaf karna terlalu ikut campur di kehidupan kalian,"...