Pagi-pagi sekali Hannie sudah berada di bandara, berniat menjemput langsung teman-teman nya namun sepertinya pesawat yang mereka naiki sedikit terlambat daripada waktu yang ditentukan.
Mengusir rasa bosan nya Hannie membuka Instagram nya,dilihat dari teman-teman angkatan nya banyak yang melanjutkan kuliah ada juga yang langsung bekerja bahkan ada yang sengaja istirahat dulu ingin menghabiskan waktu muda mereka.
Masing-masing memilih masa depannya sendiri.
Hannie menatap notif yang muncul di layar atas handphone nya,pesan dari iliyan.
Tersenyum sebentar sebelum akhirnya membalas pesan tersebut,memang benar menjadikan seseorang prioritas adalah hal yang spesial,rasanya tidak bisa di utarakan dengan ucapan.
"Bucin mulu..."
Hannie mendongakkan kepalanya,
Bughhh
Hannie terjatuh ke lantai karna pelukan rayra yang terlalu tiba-tiba membuat nya kehilangan keseimbangan.
Dan bukan nya membantu Alice dan verlin malah ikut-ikutan memeluknya di lantai.
Jadilah Hannie tertimpa ketiga teman nya yang tidak punya malu ini.
Orang-orang yang ramai berlalu lalang pun jadi mengalihkan perhatian nya pada mereka berempat.
Hannie mendorong pelan satu persatu sampai akhirnya terlepas dari mereka,segera dia berdiri membersihkan bajunya lalu tersenyum canggung ke arah orang-orang yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Udah besar masih kayak bocil"-ucap Hannie kemudian berlalu.
"Woi tunggu dong!"-teriak alice sembari berdiri kemudian mengikuti hannie dengan menarik kopernya.
Rayra dan verlin yang masih terduduk dilantai saling menatap.
"Kok kita duduk di lantai?"-tanya verlin dan rayra menjawab dengan gelengan.
Setelah beberapa detik kemudian keduanya sama-sama kaget lalu cepat-cepat berdiri mengejar Hannie dan Alice yang sudah lumayan jauh.
Namun belum juga berlari terlalu jauh mereka berdua berhenti kemudian saling menatap lagi.
"KOPERR!!"
***
"Hufftttt akhirnya bisa rebahan lagi"-ucap verlin yang sudah tidur terlentang di kasur milik hannie.
"Tidur aja,ntar kalau dah sorean gua bangunin"-ucap rayra sembari menatap layar laptop hannie yang berisikan aktivitas karyawan-karyawan Hannie di kantor saat ini, Yap lewat cctv.
Sedangkan Hannie duduk disamping rayra sembari meminum coklat panas nya dengan santai.
"Wih bagus ye karyawan lo,enggak ada yang make fashion cabe-cabean"-ucap rayra.
"Iya lah,baju itu termasuk sopan santun dan bagi orang-orang yang mau kerja sama gua harus punya sopan santun yang tinggi"-ucap hannie menjelaskan.
"Kenapa gitu?"-tanya verlin membuat Hannie menatapnya di belakang, ternyata belum tidur.
Memang posisi Hannie dan rayra duduk sekarang membelakangi verlin.
"Ya simpel aja sih,coba kalo lo make baju yang keliatan bawah dada,trus rok pendek yang minim banget menurut lo itu enak dipandang?"-ucap alice yang baru keluar dari kamar mandi.
"Emang enak di pandang,bagi kaum buaya"-celutuk rayra.
"Ya tapi kalau buat orang lain,pasti ga nyaman,apalagi kalau ada acara formal"-ucap alice greget.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD SQUAD
Teen Fiction"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini melindungi mereka nampaknya menyimpan banyak luka. "Maaf karna terlalu ikut campur di kehidupan kalian,"...