Jalanan macet tak sama seperti tadi ketika dia mencari makan, mungkin karna hari sudah sore dan jam pulang kantor,hannie pasrah ketika mobil nya diapit,dan terjebak macet
Dia melepaskan stirnya dan bersandar, memandang kemacetan kota jakarta,tapi matanya terpaku pada sebuah mobil sport, mobil yang sangat Hannie kenali,tanpa sadar alis nya berkerut menunjukkan ekspresi tidak suka
...
Untungnya mobil sport tersebut tidak terlalu jauh,jadi dia bisa mengikuti nya, ketika sedang memperhatikan mobil sport tersebut handphone hannie berdering, membuat nya harus mengangkatnya,yang ternyata dari verlin
"Hallo?"
"Liat samping coba"
Hannie menyeritkan dahi heran,tapi tak elak dia juga mengikuti ucapan verlin,dan ternyata disampingnya ada mobil verlin,dia membuka kaca mobil dan mengisyaratkan telpon.
"Lo mau kemana?"
"Kamu mau kemana?"
Mereka bertanya bersamaan, membuat mereka saling pandang dibalik kaca mobil
"Kamu mau kemana?ini bukan arah rumah sakit"
Bukan nya menjawab Hannie malah bertanya balik.
"Emangnya Lo mau kemana?"
"Mau pulang"
"Ikut gw bentar,mau?"
"Kemana?"
"Ikut aja"
"Oke."
Hannie melihat mobil tersebut mengikuti jalan lain, menghindari macet maybe?,hannie pun mengikuti jalan tersebut, termaksud verlin.
Hannie melihat sekitar,ini arah menuju mansion nya, membuat Hannie semakin yakin,malas berlete-lete hannie segera memblokir jalan, menghalangi mobil yang tadi diikuti nya,Hannie masih berusaha berpikiran positif.
Hannie turun dari mobil nya,diikuti verlin yang tidak tau apa-apa,orang yang berada didalam mobil tersebut pun keluar juga,tapi yang membuat verlin kaget,dia adalah Hanna.
"Masih belum ngerti ya?gw baikin Lo,Lo ngelunjak banget!"-ucap hannie seraya menarik kerah baju hanna, membuat hanna susah bernafas dan meronta-ronta meminta dilepas.
"Gw kan udah bilang jangan sentuh barang² gw!"
"Jangan harap lo selamat!"
Hannie mendorong tubuh Hanna kuat,dan beralih memandang mobil yang tadi dipakai Hanna,mobilnya.
Mobil kesayangan nya yang sedang disita,dia membeli mobil tersebut dengan hasil jerih payahnya sendiri,dan Hanna dengan tampang tak bersalah nya malah membawanya?cukup sudah kesabaran nya,miliknya adalah miliknya sekali disentuh abis dibuatnya.
Hannie membuka mobil yang sudah beberapa bulan ini tidak dipakai nya,emosinya semakin bertambah ketika melihat sampah² berserakan dibawah tempat duduk,cukup sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD SQUAD
Teen Fiction"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini melindungi mereka nampaknya menyimpan banyak luka. "Maaf karna terlalu ikut campur di kehidupan kalian,"...