5

17.5K 1.8K 380
                                    

"Ohayo!"

Suara melengking milik seorang perempuan bersurai pink menghebohkan kediaman Uchihaㅡyang mana mereka baru saja akan memulai sarapan. Bahkan putra bungsu pasangan senior Uchiha baru tiba di dapur sembari menggendong seorang bayi gendut yang asik memakan tangannya sendiriㅡtangan kanannya. Oh, tampaknya bayi lucu, menggemaskan dan imut itu sudah lapar.

Ups, jangan lupakan penampilan awut-awutan ayah dan anak tersebut yang sama sekali belum bersiap. Surai raven mereka mencuat ke sana-kemari, wajah bantalㅡbelum cuci muka sepertinyaㅡdan pakaian yang kusut. Untuk Menma pastinya tetap telihat lucu, makin malah. Si bayi gembul adalah pesona baru keluarga Uchiha. Tidak ada yang bisa tahan dengan wajah imut nan menggemaskan serta pipi gembil memerah si bayi. Uh, rasanya ingin dikarungin terus bawa pulang!

Sasuke memandang sinis perempuan pink yang merupakan teman semasa sekolah dan universitas; yah, bisa dibilang teman masa kecil.

"Sakura-chan, pagi-pagi kemari. Ada apa? Ah, kau mau ikut sarapan bersama kami?" tawar sang Nyonya Uchiha dari kursi yang ia tempati di sebelah meja makan.

"Sakura!"

Suara yang lebih maskulin terdengar dari balik punggung si perempuan bersurai pink dan membuat ia membalik badan. Pria yang juga bersurai ravenㅡhanya saja lebih panjang dan di kunci jatuh di punggungㅡberjalan menghampiri Sakura dan langsung memeluk tubuh si perempuan. "Itachi-nii~ sashiburi~" katanya.

Itachi melepas pelukannya, "Yep! Sashiburi. Sudah lama kau tidak berkunjung kemari. Hm, sibuk dengan peran barumu, Nyonya Shimura?" si raven sulung menaik-turunkan alisnya dibarengi tatapan menyelidikㅡyang minta di tampolㅡtak cuma adik, pun orang lain kadang ia isengi.

Wajah Sakura langsung memerah dan panas. Uh, ia memegang kedua belah pipinya. Meski bukan panggilan baru, tetapi dia masih belum terbiasa dan malu sekali rasanyaaa! Tanpa sengaja si gadis pink melancarkan pukulan 'habanero' kepada putra sulung Uchiha yang langsung terpental ke lantai. "Aaa! Itachi-nii~"

BUK! Sret! Ukh!

Jika orang-orang di dapur meringis sakit ketika pria surai raven panjang itu terjatuh ke lantaiㅡuh, kekuatan Sakura memang tak diragukan. Pukulan biasa bisa seperti ingin meremukkan tulang. Jangan main-main dengan putri dari keluarga Harunoㅡbayi digendongan si bungsu malah tertawa. Tawanya menggelegar; yang segera menarik perhatian semua orang.

Menma memang sudah bisa tertawa dan suara tawanya lucu sekali. Renyah dan tentu, lucu!

Membuat Sakura yang berada dalam dunianya tersadar. Melupakan Itachi yang merintih di lantai, dia mendekati Sasuke. Mencubit-cubit pipi gembil si bayi sambil bercanda. Membuat pipi yang sudah merah makin bertambah merah.

"Menma-chan~" melihat respon si bayi yang tertawa, Sakura makin gemas, "Boleh aku menggendongnya? Please, Sasuke ...." Menunjukkan wajah semelas yang ia bisa.

Itachi bangkit dari lantai. Pundaknyaㅡyang dipukul Sakuraㅡterasa sakit. Bokongnya pun sakit karena jatuh dan terseret. Ah, masih pagi dia sudah dianiaya. Sambil mengusap pundak, ia mengambil posisi di sebelah ayahnya. Posisi di sebelah sang Nyonya Uchiha adalah tempat duduk Sasuke, sebab ibu mereka pasti akan meminta Menma untuk diberi sarapan atau susu.

Si bungsu Uchiha mengangguk. Sakura sudah menikah. Entah kapan, tapi pasti bakal punya keturunan, kan? Tidak apa-apa dia memberikan Menma sebentar padanya. Sebagai latihan menggendong bayi nanti. Pelan-pelan dia memberi si bayi gembul yang tampak masih riang. Menginstruksi si gadis pink bagaimana menggendong bayi dengan benar. Ehm, sebenarnya Sasuke juga dipaksa untuk mempelajari hal itu dari ibunya. Makanya dia tidak ragu-ragu menggendong Menmaㅡdan beruntung si bayi gembul sudah lewat setengah tahun. Coba saja baru lahir, Sasuke seratus persen yakin dia tidak akan berani menggendong.

Heart [3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang