Sambil berusaha menenangkan si bayi gembul, Naruto mengikuti langkah Sasuke. Mereka sebelumnya mampir ke bagian informasi; bertanya dimana toko yang menjual peralatan bayi. Berada di lantai tiga. Jadi mereka mesti naik lift terlebih dahulu. Sasuke tidak mau naik escalator meski lebih cepat dengan keadaan Menma yang tidak mau diam. Kalau jatuh bagaimana? Kalau terlepas dari tangan Naruto, bagaimana? Dia tak mau mengambil resiko.
Di dalam lift beberapa orang terlihat terganggu karena rengekan Menma. Sasuke cuma menulikan telinga. Bukan keinginannya si bayi gembul sampai seperti itu. Seorang ibu-ibu mengajak si pirang berbicara perihal Menma yang menangis, Naruto menjelaskan bila si bayi mengantuk dan dia lupa membawa persiapanㅡsusu atau alat bantu gendongㅡjadi sekarang dia mau ke atas untuk membelinya. Karena penjelasan tersebut, orang-orang yang tadi merasa terganggu memahami keadaan si pirang dan bayi.
Huh~ seharusnya kau bertindak, Uchiha!
Tiba di lantai yang di tuju, mereka langsung bergerak mencari toko peralatan bayi. Tak jauh dari alat yang mempermudah perjalanan menuju lantai atasㅡmeski harus mengantri terlebih dahuluㅡterdapat sebuah unit besar yang merknya di sebut oleh bagian informasi yang merupakan toko peralatan bayi. Selain peralatan bayi, di sana dipajang juga aksesoris-aksesoris untuk mendekor kamar anak.
Tanpa ragu Sasuke melangkah masuk yang segera di sambut seorang pramuniaga; bertanya apa yang mereka cari. Si pemuda raven menyebut alat bantu gendong dan kereya bayiㅡyang langsung di arahkan oleh si pramuniaga menuju area alat-alat yang dicari. Naruto mengikuti dari belakang punggung si bungsu Uchiha. Menma dalam gendongan si pirang tidak terlalu banyak bergerakㅡsebab energinya habisㅡdan kantuk makin menyerang. Hanya rengekan kecil yang tidak begitu kedengaran. Naruto menepuk-nepuk pinggul si bayi sembari sedikit bersenandung dan sesekali mengayun agar Menma cepat tertidur.
Cuma itu satu-satunya cara. Maaf ya, Menma ....
Sasuke melihat-lihat alat bantu gendong yang diperlihatkan oleh si pramuniaga. Di matanya semua sama saja, meski si pramuniaga menjelaskan perbedaanㅡyang mungkin dari bahan dan lainnya. Si raven menatap Naruto yang berdiriㅡberjarak tiga langkahㅡdi sebelah kanan sedang mengayun-ayunkan si bayi gembul. Memerhatikan gerakan si pirang kemudian mengambil salah satu alat bantu gendong dan di cocokkan ke tubuh Naruto.
"Anoo ... jika boleh ...," Menatap si Tuan muda dari ekor mata, "Sesuatu yang membantuku menggendong Menma yang dalam posisi tidur."
"Oh, aku mengerti," si pramuniaga dengan cepat menyahut. Dia bergerak menjauh. Mungkin mengambil yang dimaksud oleh Naruto.
Si bungsu memandangi Naruto. Di tangannya masih terdapat alat bantu gendong yang biasa digunakan untuk menggendong bayi di depan dada. "Jadi, yang seperti ini bagaimana?" tanyanya. Dia butuh pendapat. Sasuke baru pertama kali berbelanja begini; maksudnya membeli perlengkapan bayi. Dia tidak mengerti apapun.
"Kalau kedua tangan Tuan lelah bisa menggunakan itu menggendong Menma," jawab si pirangㅡmeski dia sendiri tidak yakin. Selama ini dia menggendong menggunakan tangan. Tidak pernah pakai alat bantu.
Oh, Naruto pernah diajarkan menggendong dengan kain panjang oleh tetangganyaㅡseorang nenek yang tinggal sendirian. Cuma begitu. Jadi alat-alat modern seperti itu dia tidak mengerti. Hanya menjawab sesuai pemahaman. Dan serupa pula si bungsu Uchiha yang mengangguk sok paham. Mereka sama-sama pemula.
Tak lama si pramuniaga yang menghilang sebentar kembali sembari membawa dua model alat bantu gendong bayi di masing-masing tangannya. Dengan semangat menunjukkan pada si pirang.
"Ini adalah barang baru kami, bahannya lembut dan dingin jadi tidak membuat bayi gerah atau tidak nyaman," katanya sembari memperlihatkan apa yang ada di tangan kanan, "Yang ini menggunaka pengait, tapi tenang saja. Tidak akan mudah lepas," lanjutnya yang kali ini memperlihatkan benda di tangan kiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart [3]
Hayran KurguKediaman Uchiha dibuat gempar ketika sesosok bayi berambut ravenㅡyang merupakan ciri khas keluarga berlambang kipas iniㅡmuncul di depan pintu rumah. Ditambah secarik kertas yang berisikan tulisan; Uchiha Menma. Anakmu, Uchiha Sasuke. Oㅡwow! Seisi ru...