14

12K 1.1K 285
                                    

"Ah ...," seorang pemuda tinggi memandang gedung yang cukup besar di hadapannyaㅡcukup besar untuk sebuah institut pendidikan yang berada di daerah pinggiran; desa tepatnya, "Ini dia ... Hokage High School. Jadi, Uzumaki-san menjalani pendidikannya di sini setahun yang lalu," dia bermonolog.

Sebenarnya Suigetsuㅡpemuda yang memiliki gigi mirip gigi ikan hiuㅡyang mendapat perintah untuk mencari tahu mengenai seseorang yang ia sebut marganya tadiㅡtidak berpikir dia bakal mendapatkan petunjuk baru dengan mendatangi HHS. Tapi, dia ingin saja kemari dan melihat gedung HHS. Well, sudah hampir enam bulan dia tidak keluar kamar dan menjadi hikikomori. Sesekali menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak berguna, tidak terlalu merugikan.

Berdiri di depan gerbang masuk dengan tas travel di punggung. Celingak-celinguk seraya mengintip ke area gedung; menyapukan pandangannya ke seluruh tempatㅡmerekam bentuk, suasana dan keadaan dari sekolah bernama Hokage High School. Suigetsu terlihat mencurigakan dari belakang.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Pria bersurai putih ini terperanjat. Jantungnya nyaris berhentik berdetak karena kaget. Dia segera balik badan dan kembali spot jantung karena yang berada di belakangnya ada seorang pria tinggi besar, berkulit tan, berotot seperti binaragawan, mengenakan kacamata hitam, berkumis blond dan ... dan .. rambutnya juga blond!

Karena mengenakan kacamata hitam, pemuda bergigi hiu ini tidak dapat menebak bagaimana ekspresi wajah dari lelaki yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Dia menyungging senyum kikuk lalu menggaruk kepalaㅡtidak gatal pastinya. "Um ... aku ...," lagipula, siapa sih laki-laki itu? Bikin kaget saja! Suigetsu kan tidak punya riwayat sakit jantung ..., meski begitu, dia kaget setengah mati tadi! "Aku sedang melihat-lihat sekolah ini. Aku baru pindah ke desa ini bersama adikku dan mencari sekolah untuknya," Suigetsu mengarang dengan lancar.

Walau cara dia mengucapkan sangat kaku. Ditambah keringat dingin sebesar biji jagung mengalir di pelipis.

"Begitu ...." Pria ini mengangguk. "Aku adalah kepala sekolah Hokage High School. Panggil aku Killer Bee."

Ki-Killer Bee? Na-namanya menyeramkan! Seperti orangnya. Ups. Suigetsu lansung mengakatup mulut. Jangan sampai terucap!

"Jika kau ingin melihat-lihat aku bisa membantumu. Ayo." Pria gagah, tinggi, berkulit tan dan berkacamata hitam ini berjalan mendahului Suigetsu yang tiba-tiba memucat. Dia tidak ada rencana masuk ke gedung dan benar-benar mengelilingi sekolah!

Dan pemuda berambut putih itu menyesali keinginannya untuk membuang-buang waktu.

**

Gagang telepon rumah berada dalam genggaman dan di dekatkan ke telinga, Uzumaki Naruto sedang berbicara dengan seseorang di line seberang. Lalu di sampingnya berdiri seorang perempuan muda yang merupakan salah satu asisten rumah tangga di kediaman Uchiha; Ayame, sedang menggendong seorang bayi gembul yang sejak tadi merengek-rengek, tidak mau diam.

Keadaan rumah sepi saat ini; para Uchiha tidak ada di rumah karena bekerjaㅡtermasuk sang Nyonya Uchiha yang pagi tadi dipanggil sebab sedang ada client. Dua anak muda yang bekerja di rumah Uchiha ini panik karena Menma menangis ditambah badannya panas. Diberi susu tidak mau, pun di gendong atau di letak di tempat tidur. Oleh sebab itu si pengasuh memutuskan menghubungi seseorang yang dapat membantunya saat ini.

"Ha'i. Oh, baik. Um. Terima kasih sensei." Kemudian meletak gagang telepon ke tempat semula.

"Bagaimana? Apa kata sensei?" Ayame langsung menyerbu. Oh, perempuan berambut panjang ini tahu bila Naruto menghubungi seorang dokter yang katanya dokter itu yang mengimunisasi Menma kemarin.

Heart [3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang