Suasana makan malam di kediaman Uchiha entah mengapa terasa sedikit ganjil. Ah, mereka makan seperti biasa; lengkap, satu keluarga. Hanya saja ada hawa-hawa kurang menyenangkan yang menguar entah dari siapa. Si putra sulung mengamati satu-persatu orang yang duduk mengelilingi meja makan, namun dia tidak dapat mencurigai salah satunya. Entah siapa, tapi cukup mengganjal dan mengganggu.
Itachi menghela diam-diam. Dia paling tidak suka hal begini. Pasti salah satu diantara mereka bermood buruk dan terbawa kemari. Tapi dikarenakan raut muka Uchiha memang lempeng, datar dan jarang berekpresi jadi ia tidak dapat menebak. Ketika Naruto bersama Ayame datang membawa makanan yang paling akhir di sediakan, sorot si sulung tak sengaja mendapati garis tegang di wajah Naruto. Tegang, takut, gelisahㅡbegitulah.
"Uzumaki-san?" Si sulung memanggil, membuat si pengasuh keponakannya menoleh. "Ada apa denganmu? Wajahmu mendung sekali." Selain sang Kepala keluarga, Itachi adalah orang nomor dua yang sangat peka.
Si pirang terkejut. Iris birunya melarikan diri dari tatapan tajam si putra sulung dan bergerak-gerakㅡsesekali melirik ke arah sang Kepala keluarga yang hanya diam, seakan tidak mendengar pertanyaan dari Itachiㅡsedang Mikoto dan Sasuke ikut menatapnya. "I-iye ..., daijoubu desu," ia membungkuk sedikit lalu berjalan pergi dari dapur. Kabur.
Itachi mengerutkan kening. Aneh.
Di ruang memasak, si pirang tergopoh-gopoh menyambangi washtafel lalu memutar kran sehingga air mengalir. Ia menampung air menggunakan tangan kemudian di basuh ke muka. Beberapa kali sampai kaos yang ia pakai basah. Sambil memutar kembali kran agar air berhenti mengalir, Naruto menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskan.
Dia tidak baik-baik saja. Sangat tidak baik-baik!
Bagaimana mungkin dia baik-baik saja sewaktu terpergok sedang menyusui Menma oleh sang Kepala keluarga? Wajah terkejut Fugaku masih segar diingatannya. Dan ... dan dia tidak bisa membela diri! Naruto segera memindahkan Menma ke ranjang, menurunkan kaosnya dan buru-buru menghampiri sang Kepala keluarga. Dia takut! Apa yang dipikirkan oleh sang Uchiha Fugaku ketika melihat ia yang seorang pengasuhㅡlaki-lakiㅡmenyusui cucunya?
Kali ini yang menjadi ketakutan si pirang adalah dia yang langsung diusir, di lempar ke jalanan atau mendapatkan hukumanan dari sang Kepala keluarga. Juga ... dia takut identitasnya terbongkar. Jika perlu dia akan berlutut di kaki Fugaku.
"Tu-tuan ... maafkan aku. Aku ... aku tidak bermaksud. Aku ...." bagaimana menjelaskannya? Apa yang mesti dia katakan? Naruto tidak tahu!
Fugaku menatap raut ketakutan si pirang. Wajahnya mengendur, dia membalik badan, "Temui aku di ruang kerjaku nanti malam setelah mengantar Menma ke kamar Sasuke." Katanya dan pergi. Melangkah menjauh meninggalkan Naruto.
Naruto tidak tahu ... apa yang bakal terjadi? Dia takut membayangkan. Tidak berani. Nanti ... di ruang kerja sang Kepala keluarga ... apa yang akan terjadi? Apa dia akan diintrogasi? Ditanya-tanya dan dipaksa menjawab? Apa dia mesti membeberkan semua? Atau ... apa pergi saja dari rumah ini? Tapi, bila Fugaku makin marah bagaimana? Bisa jadi ia diburu! Pikiran Naruto makin tak jernih.
Jantungnya bertalu-talu. Tidak siap menghadapi sang kepala keluarga nanti malam. Apalagi dia sendiri!
"Naruto?"
Si pirang terkejut. Di menoleh dan mendapati Sarutobi berdiri di dekatnya memandang dengan kening mengerut. Naruto segera membersihkan wajahnya menggunakan kaos yang ia kenakan. Mengeringkan dari air yang ia basuhkan ke muka. Memamer senyum pada perempuan yang lebih tua darinya, "Sedikit gerah tadi jadi aku membasuh muka di sini."
"Benarkah?"
Naruto mengangguk mantab, "Hmph!" disertai senyum.
Sarutobi mengangguk percaya. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya. Membiarkan si pirang tetap di dekat washtafelㅡyang rautnya berubah kembali. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Apa merangkai banyak alasan? Menyiapkan jawaban-jawaban agar Tuan tidak curiga? Akh! Uchiha-san tidak bodoh, Naruto! Kau yang bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart [3]
FanfictionKediaman Uchiha dibuat gempar ketika sesosok bayi berambut ravenㅡyang merupakan ciri khas keluarga berlambang kipas iniㅡmuncul di depan pintu rumah. Ditambah secarik kertas yang berisikan tulisan; Uchiha Menma. Anakmu, Uchiha Sasuke. Oㅡwow! Seisi ru...