Rasa yang aneh

87 41 16
                                    

Saat pulang sekolah Rin ingin mendekati Aidan untuk mengajaknya pulang bareng.Entah apa yang menahan Rin untuk tidak jadi mendekatinya.

Dilapangan sekolah
Rin bertemu Rangga dan mengembalikan sapu tangan yang kemaren dipinjamkannya.

"Ga,ini sapu tangannya sudah ku cuci makasih ya!".

"Iya,ohya mau pulangkan biar aku anterin!"tawar Rangga.

"Ngak usah aku jalan aja lagipula rumah ku dekat sini kok.Aku pergi dulu yah bye"ucap Rin sambil melambaikan tangan.

***

Dirumah,

sontak kaget dan senang Bunda dan Ayah akhirnya datang setelah beberapa lama diluar kota.Untuk menebus waktu yang diisi kerinduan itu kami makan malam disebuah restoran dan menghabiskan waktu berjam jam.Malam itu rasanya senang sekali melihat keluarga utuh seperti dulu.Kami berbicara dan bercanda gurau bersama.

******
paginya Rin pamit pergi sekolah dan untuk pertama kalinya juga ayah mengantarkannya setelah begitu lama ayah di luar kota dan jarang bertemu.

Hari ini semua siswa tidak belajar karena Guru sedang mengadakan rapat penting.Semua siswa pada berteriak senang tapi tidak untuk Aidan ia masih sibuk dengan urusannya.Tak lama Aidan pun pergi keluar kelas, ya pasti dia agak terganggu dengan keramaian karena ia seorang yang pendiam dan tertutup sulit sekali untuk memahaminya.

Kantin sekolah,

"Bro,mau makan apa?gua beliin mumpung gua baik nih."tawar Reyhan.

"Mie ayam"ucap Rangga dan Aidan singkat.

"Woke,gua beliin dulu".

Disana hanya tinggal Aidan dan Rangga yang duduk sambil menunggu Reyhan datang membawa pesanan.

"Aidan,lo satu kelas sama Rin?"tanya Rangga.

"Ya,kenapa?".

"Gua..!".

"Woi,serius banget lagi ngomongin apa hayo?"ucap Reyhan yang tiba tiba datang.Aidan dan Rangga hanya diam tak mau mengabaikan ucapan Reyhan.

"Buset dah gua dikacangin".
"Eh lihat tuh ada Rin siswi baru itu loh,cantik yah, dia mau ngak jadi pacar gua"ucap Reyhan bercanda.

"Lo serius berharap kek gitu?"tanya Aidan sambil tersenyum licik.

"Ngak lah gua bercanda doang,Eh siRangga kemana tuh?,woi Ga lo mau kemana?teriak Reyhan.

Rangga tidak memperdulikan Reyhan tatapannya hanya tertuju pada satu sosok berparas cantik didepannya yang sedang duduk ya dia adalah Rin.disana Rangga dan Rin saling berbicara banyak hal,ternyata Rangga orang yang asik dan baik.Tak lama bel berbunyi semua siswa berbaris dilapangan sepertinya ada pengumuman yang akan disampaikan.

Pak Hans selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa seminggu lagi kita akan mengadakan kemah bersama.Siswa pada heboh mendengar akan diadakannya kemah tapi tidak buat Aidan,begitu juga dengan Rin,ia tidak pernah mengikuti kemah sekalipun karena baginya itu tidak menarik.

"Rin,lo ikut kan?"tanya Dina.

"Aku ngak tau".

"Aduh Rin ikut aja seru kok dijamin 100%!"ucap Rayya.

"Mmm".

"Tenang aja Aidan ikut kok!"ucap Rayya tersenyum licik.

"Apaan sih"jawab Rin kesal.
Rayya dan Dina ketawa melihat wajah Rin mulai memerah.

Seminggu setelah itu,,

Hari sabtu hari dimana kami akan pergi keperkemahan.Semua siswa sibuk terutama Aidan karena ia adalah ketua Osis disekolah.Setibanya disana kami dikumpulkan untuk diarahkan untuk segera memasang tenda masing masing.Rin mendirikan tenda dekat dengan tendanya Dina dan Rayya.Karena Rin baru pertama kali,baginya mendirikan tenda itu sangat susah.

"Bisa ku bantu"ucap Rangga yang datang tiba tiba.

"Tenda kamu gimana?"ujar Rin.

"Aku udah selesai kok".

"Wau,kamu hebat bisa juga".

"Biasa aja kok, lagi pula aku udah terbiasa kemah kayak gini,ya udah aku bantuiin yah".

"I..Iya,makasih".

"Duh Rin enak yah jadi lo ada yang bantuin"sambar Rayya.

"Kenapa lo cemburu ya,hayo ngaku lo?"ucap Reyhan yang datang dari arah belakang Rayya.

"Aduh,lo lagi lo lagi,ngapain sih lo kesini?"jawab Rayya yang seakan tidak mau melihat wajah Reyhan.

"Mmm mungkin Reyhan bisa bantu lo Ray"sambung Rangga yang hampir selesai memasang tenda Rin.

"Iya juga yah,eh lo bantuin gua dong diriin tenda gua".

"Emang nya gua apaan disuruh suruh samo lo".

"Lo mau bantu ngak".

"Lo mintak baik baik dulu baru gua mau".

"Iah,ogah gua ngak mau,gua bisa sendiri ini juga udah hampir selesai".

"Ya udah"ucap Reyhan".

"Sekali lagi makasih yah Ga"ucap Rin setelah Rangga selesai mendirikan tenda.

"Iya sama sama"

Malamnya kami membuat api unggun.Teman teman sudah duluan kesana,saat mau keluar tenda ternyata Rangga sudah menunggu diluar.

"Ga,kok kamu ada disini".

"Ada yang mau aku tunjukin,ikut yuk!".

"Kemana?".

"Yang jelas pasti kamu suka,sebentar aja kok Rin,ayok".

Rangga membawa kesebuah tempat yang ngak jauh dari perapian.Disana ada sebuah batu besar tempat nya sangat bagus apalagi ditemani hembusan angin malam dan ribuan bintang dilangit yang membuat terhanyut dalam gelap malam itu.

***

"Reyhan,lo lihat Rangga?tanya Aidan.

"Owh si Rangga tadi dia bilang mau ketemu Rin dulu".

"Ketemu Rin,ngapain?".

"Ngak tau tuh,kenapa lo cemburu ya apa mungkin lo suka juga sama Rin?"ucap Reyhan ngak jelas.

"Apaan sih lo "ucap Aidan marah.

"Iye,jangan marah marah nanti cepat keriput"balas Reyhan sambil ketawa tiada henti.
Aidan hanya membiarkan Reyhan dan pergi begitu saja.

****

Melihat bintang dilangit jadi teringat masa kecil dimana waktu itu Rin sama Bunda dan Ayah berada dibandung tempat nenek dan kakek tinggal.Saat kecil Rin suka sekali dengan benda yang menghiasi langit malam itu.

"Rin,gimana kamu suka tempatnya?"Tanya Rangga.

"Iya Aku suka tempat ini bagus".

"Rin aku ingin ngomong sesuatu".

"apa?".

"Rin,sejak pertama kali kita bertemu aku..".

"Ga,lebih baik kita kembali aja deh nanti mereka nyariin gimana,ngomongnya sambung nanti aja yuk?".

"Tapi Rin aku..".

"Udah ayok nanti mereka nyariin kasihan tau!".

Rinpun berjalan bersama Rangga kembali ke perapian.Ditengah perjalanan Aidan datang.

"Apa yang kalian lakukan disini".

"Mmm,itu kami pergi ketempat yang ada disana,tempatnya bagus kalo kamu mau lihat aku..."sahut Rin terhenti.
Sementara itu Aidan hanya diam tidak menghiraukan Rin.

"Lo sendiri ngapain disini"tanya Rangga.

"Pak Hans mau ngomong sesuatu sama lo jadi gua disuruh mencari lo,sana lo udah ditungguin"kata Aidan tegas.

Rangga dan Aidan berjalan kembali keperapian begitu juga dengan Rin yang hanya bisa berjalan dan menatap Aidan dari belakang.

AIDEN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang