cemburu

49 27 4
                                    

"Saat ini biarkan cinta tenggelam beserta seluruh kisahnya"

___Lestarina yolanda___


Jarum jam menunjukkan tepat jam 06.30.Saat nya melakukan hal yang biasa dilakukan pada hari minggu pagi yaitu jogging.

Saat ini Rin lagi berkeliling kota,kota yang tidak terlalu besar tapi banyak kendaraan mobil dan motor yang berlalu lalang.
Sesampai di dekat sebuah taman kaki  mulai pegal jadi Rin memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu di taman itu.

Walaupun hari hari sudah diisi dengan kesibukan namun anehnya ia masih kepikiran dengan masalah yang melibatkan hatinya,bisa mencintai seorang lelaki yang jelas jelas tidak mencintainya.Dari awal hanya sekedar mengagumi namun rasa itu mulai tumbuh seiring dengan waktu dan hal itu susah untuk berubah.

Hati dan otak Rin sama sekali tak sejalan.Hatinya menuntun untuk mengatakan bahwa dia menyukai pria itu tapi otaknya menolak mentah mentah untuk tidak mengatakannya.

Tidak sadar seseorang menutup kedua mata Rin dengan tangan kekarnya.Rin sontak kaget dan spontan berteriak minta tolong.

"Tolong"tangannya mulai menutup mulut Rin.

"Rin,ini aku".

"Verdy,kamu kebiasaan buat aku kaget".

"Maaf aku lakuin ini soalnya tadi aku lihat kamu melamun kayak orang sedih,ada masalah apa lagi?".

"Ngak papa kok".

"Rin aku tau sebabnya kamu sedih.Rin lupakan kan dia masih banyak orang yang mencintaimu di luar sana"gumam Verdy.

"Ver,aku minta maaf aku tidak bisa ngasih tau kamu"pikir Rin.

Verdy dia teman terdekat bagi Rin sekarang,ia selalu ada kala susah maupun senang.Tapi untuk masalah ini Rin memutuskan untuk tidak menceritakannya.

"Nih diminum"ujar Verdy sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Makasih yah".

"Tumben nih kamu jogging?".

"Tumben?".

"iya,Kenapa udah ngrasa berat badan bertambah?".

"Ih verdy kamu nyebelin tau ngak".

"Benerkan?"tanya verdy merayuku.

"Ngak,kamu aja kali".

Verdy tertawa keras mungkin menurutnya lucu tapi Rin hanya memajukan bibir bawahnya seakan membuat wajah kesal.

"Udah aku minta maaf,jangan cemberut gitu dong nanti cepat tua".

"Verdy" ucap ku agak berteriak.

"Iya maaf deh,ya udah sekarang kamu senyum dong".
Rin membalas dengan senyuman kecil

"Itu ngak iklas namanya"ujar Verdy.
Dan lagi lagi Rin hanya menurut dan senyum dengan lebarnya.
Ya walau masih sedikit kesal sih.

"Gitu dong,kalo kamu senyum dunia kembali bersinar"

"Apaan sih"

Mereka saling tertawa bersama.Terkadang bersama verdy waktu terasa begitu cepat.Bahkan waktu yang 24 jam tidak lah cukup hanya untuk tertawa dan bercanda.Verdy adalah sahabat yang luar biasa.

"Nanti malam ada waktu ngak?"tanya Verdy tiba tiba.

"Ada,kenapa?".

"Aku mau ngajak jalan jalan mau gak?".

"Oke".

Kringggg kringgg

Rin tidak mendengar telfonnya berbunyi karena tatapannya tertuju ke satu arah.

"Rin,hp kamu bunyi tuh!"
"Rin?"

"A..apa"ucap Rin kaget dan langsung membalik badannya dan menatap Verdy.

"Hp kamu bunyi".

"Beneran?".

"Kamu lagi lihat apa?".
Verdypun melirik kearah pandangan Rin tadi.

"Ah,Mm..ngak papa"

Kringgggg,

Hp Rin berbunyi untuk kedua kalinya,iapun langsung mengagkatnya.

"Hallo kak".

"Kamu dimana?".

"Lagi di taman nih istirahat capek soalnya habis jongging".

"Sekarang kamu pulang,kakak mau bicarain sesuatu sama kamu".

"Iya kak,aku pulang sekarang"
Rin menutup hpnya dan langsung pamit ke Verdy.

"Verdy,aku pulang dulu yah!".

"Owh,mau ku antar?".

"Ngak usah,aku pergi dulu ya"Rin berlari kecil menjauhi Verdy yang masih duduk dikursi taman itu.

*****

"Aneh,Rin tadi kenapa yah?"pikir Verdy.
"Ya udah aku cek sendiri aja kesana"

Setelah tiba dibagian ujung taman Verdy tidak melihat apapun,sampai ia mendengar suara perempuan yang sedang memohan sesuatu,ternyata ia adalah Lisa bersama dengan Adit.

"Adit tunggu!".

"Apa lagi sih".

"Adit pliss".

"Gua ngak mau,lo ngerti gak?".

"Pliss cuman malam ini aja".

"Gak".

"Adit,teman aku membawa pasangan masing masing,ngak mungkinkan aku sendirian,kamu temenin yah ke kafe itu pliss?"pintas Lisa.

"Gak".

"Ok,aku janji aku tidak akan menyakiti Rin lagi tapi dengan satu syarat kamu harus ikut dengan ku yah!"bisik Lisa tidak terdengar seorang pun.

"Baik tapi kau harus tepatin janji kamu itu!".

"Oke".

Verdy yang sedari tadi mendengar apa yang mereka bicarakan merasa geram dan ingin memukuli sosok lelaki yang ada didepannya itu.bisa bisa nya dia mempermainkan hati orang yang tulus mencintai nya sejak dulu.

"Rin,andai kamu mendengar dan melihat semua ini".gumam Verdy.



AIDEN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang