Kotak musik

52 32 4
                                    


Sudah lima hari Rin dan Aidan serta kelompok lain nya menyelesaikan tugas yang diberikan pak Yudi.Walau sudah selesai kami tetap harus membahas dan meneliti lebih lanjut agar tidak ada kesalahan pada tugas kami sebelum diberikan .

Walau Terkadang agak merasa bosan bersama Aidan karena ketika bersamanya Rin mengingat kejadian yang pahit itu.

"Rin"panggilan suara yang sangat Rin kenali.

"Iya Aidan".

"Ini buat kamu"

Rin melihat kearah kiri dan kanannya untuk memastikan Aidan memang memberikan itu kepadanya.Tapi yang terlihat hanya kursi kosong tidak ada orang.

"Buat aku?"tanya Rin memastikan ucapan Aidan.

"Iya,siapa lagi kalo bukan kamu,hantu"canda Aidan.

"Lucu heehe,btw Ini apa?"tanya Rin ketika ia mengambil kado itu dari tangan Aidan  yang dijulurkannya sedari tadi.

"Kamu buka aja"ucap Aidan dengan tatapan masih tertuju pada Rin.

Rin bingung kenapa Aidan memberikan kado ini dan kenapa juga ia merasa ketika ingin menjauh,malah terasa dekat.(memang benar sih gays)
"perasaan yang aneh"gumam Rin.
"Ini buat apa?aku ngak lagi ulang tahun"ucap Rin sambil tertawa kecil.

"Itu ucapan terima kasih".

"Terima kasih?buat apa?tanya Rin ingin tau cepat.

"Karena kamu udah menjaga aku saat kecelakaan itu"jelas Aidan menatap Rin serius.

"Menjaga!Aku tidak menjagamu Yang menjagamu Lisa,ya kan?"ucap Rin dengan menundukkan kepala ke arah meja.

Mereka berdua sama sama terdiam,terutama Aidan yang bingung harus jawab apa.

"Kamu kasih ke Lisa aja"ujar Rin dengan penuh semangat supaya kesedihannya ini tidak terlalu diketahui.

"Kenapa?".

"D..dia yang menjaga kamu saat di rumah sakit kan,jadi dia berhak menerima ini.".

Aidan mendekatkan wajahnya,suara detak jantung yang berdebar terlalu kuat terdengar.

"Itu buat kamu bukan Lisa"ucap Aidan dengan posisi yang sama.Mata Rin sontak terbuka lebar mendengarkan hal itu.
"jika kamu tidak mau kamu boleh buang"ucap Aidan menjauh.

Melihat Aidan pergi menjauh Rin menarik nafas panjang.Pikirannya kacau pada saat itu,Rin dengan cepat mengambil kado dan menatapnya  dengan wajah lesu dengan kepala yang ditekuk kemeja.

Jam istirahat Rin masih dikursinya dan mengambil kado dari dalam tas yang ia masukkan saat jam pelajaran dimulai.Rin menatap dan menatapnya terus menerus.
"apa aku buka aja"pikir Rin.
Rin meletakkan kepalanya ke atas meja lagi,sepertinya hari ini terlalu berat baginya dan rasanya ingin pulang dan istirahat dirumah.

"Hay Rin"panggil Rayya yang berjalan masuk ke kelas.

"Hay juga"balas Rin seperti orang yang baru bangun tidur.

"Loh kok lo lemas gini,lo demam?".

"Ngak kok".

"Trus?.

"Cuma capek aja".

"Itu kado dari siapa?".Rayya mengambil kado yang sedari tadi terletak di atas meja.
"Dari Aidan ya?"tebak Rayya.

"Iya"

"Ciee Rin,,rupanya si Aidan si es batu  itu bisa romantis juga yah".

"Udah ah jangan bahas itu lagi".

AIDEN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang