Trust 03 • Something Happened

1.5K 174 28
                                    

“Oh jadi lo diminta ngisi acara buat Anniversary nanti?”

Yeonjun merebahkan tubuhnya di sofa. Menatap Beomgyu sekilas sembari melepas almamater serta melonggarkan dasi sekolahnya.

“Rencananya sih gitu, bang,” sahut Beomgyu. Tangan lelaki itu sibuk mengotak-atik remote AC.

“Jadi MC lagi?” Kali ini Soobin yang bertanya. Lelaki tinggi itu berjalan menuju kulkas yang memang tersedia di studio pribadi milik Beomgyu.

Sepasang mata Soobin berbinar lucu ketika mendapati tiga kotak susu almond, lima bungkus roti, aneka makanan ringan, minuman bersoda, dan sebungkus permen karet. Dengan wajah polos, lelaki itu menguras seisi kulkas, kemudian meletakkannya sembarang ke atas meja. Definisi tidak tahu diri.

“Enggak. Gue disuruh main musik. Trus entar Minju yang nyanyi.” Beomgyu meraih gitar accoustic-nya, mengabaikan kebiasaan Soobin jika sedang bertamu. “Katanya sih banyak yang ngusulin gitu pas gue masih di Jepang.”

“Wess asik nih kayanya.” Huening Kai menimpali. Berbeda dengan yang lain, lelaki blasteran itu memilih duduk di kursi piano sambil sesekali menekan asal tuts-tutsnya. “Emang acaranya kapan?”

“Kira-kira dua bulan lagi.”

“Kenapa nggak lo sama Ryujin aja yang nyanyi bareng?” tanya Yeonjun tanpa menoleh dari layar handphone-nya.

“Gue juga pengennya gitu, bang.” Beomgyu terkekeh. Lelaki itu duduk di kursi tinggi ala bar sambil fokus menyetem gitar. “Tapi nggak bakal mau lah dia-nya.”

Soobin yang tengah membagi makanannya dengan Taehyun, seketika menoleh pada si tuan rumah. “Terus yang jadi MC tahun ini siapa?”

“Beberapa ada yang ngusulin Taehyun—”

Yang disebut namanya sontak melotot. “Apaan woi! Lo punya member OSIS sebanyak itu buat apa? Kenapa jadi nunjuk gue yang cuma rakyat biasa?” cerocos Taehyun, tidak terima.

“Iya-iya tau! Makanya Minju keberatan sama usulan itu. Terus ya diganti jadi Felix sama Yuna.”

Semua terdiam. Saling tatap beberapa saat. Soobin bahkan sempat tersedak susu almond-nya. Beomgyu yang sadar dengan reaksi mereka, hanya mengendikkan bahu. Jemarinya kembali fokus memetik senar.

“Dedek Kai kayanya kepanasan. Mau abang Jun tiupin?” celetuk Yeonjun tiba-tiba. Lelaki itu tertawa geli setelah menyadari gestur Kai yang mendadak canggung.

“Perlu gue turunin suhu AC-nya nih?” Soobin menyahut.

“Yah bang, jangan ngeledek gitulah.” Kai mendengus samar. “Sorry-sorry aja nih, Kai ganteng bukan tipe cowok yang lemah saat mendengar nama mantan!”

“Oh? Terus waktu itu siapa ya yang gue ciduk nyimpen polaroid Yuna di belakang pintu kamar?” ceplos Taehyun dengan wajah santai.

Beomgyu melotot. “Eh seriusan, Hyun?”

Yeonjun yang awalnya berselonjor cuek, seketika menegakkan tubuh. “Demi apa lo?”

“E-enggak bang!!” Kai menggeleng kuat, kemudian berbisik di telinga Taehyun. “Ah lo mah, buka aib orang!”

“Sorry. Abisnya nggak tahan liat muka songong lu.”

“Udahlah, Kai. Nih, Bang Bin kasih tau.” Soobin membenarkan posisi duduk, merapikan dasinya sesaat sambil berdeham pelan. Kemudian menatap Huening Kai dengan wajah serius.

“Kalo ngerasa masih sayang, ya harusnya lo perjuangin! Lo itu laki, tampang udah oke pula. Nggak perlu gengsi-gengsian lah.”

Kai mengernyit. Melempar tatapan aneh pada Soobin. “Apaan dah, bang. Enggak, gue masih bocah. Nggak ngerti sama bahasa lo.”

Trust [Choi Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang