Trust 04 • Annoying Smile

1.3K 157 29
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Rekor baru untuk Ryujin!

Hari ini gadis itu sudah berada di lingkungan sekolah pada pukul enam lebih lima belas menit pagi. Mengalahkan pencapaian kemarin saat ia berangkat dengan Beomgyu.

Ah, mengingat nama lelaki itu seketika membuat mood Ryujin memburuk. Bukan tanpa alasan gadis itu datang sepagi ini. Kemungkinan besar, Beomgyu akan datang menjemputnya untuk berangkat bareng seperti hari-hari sebelumnya. Karena Ryujin sedang malas melihat wajah lelaki itu, jadi berangkat pagi-pagi begini pantas disebut sebagai jalan keluar.

Semalam, gadis itu lupa untuk sekadar mengucapkan terimakasih pada Yeonjun. Sepanjang perjalanan kemarin, lelaki itu menanyakan banyak hal. Namun tak satupun Ryujin gubris. Yang Ryujin ingat, saat di mobil kemarin gadis itu hanya menggeleng lemah, menatap ke luar jendela, sambil sesekali menghela napas. Untungnya Yeonjun sabar dan tak berniat untuk menurunkan Ryujin di pinggir jalan.

Ketika sampai di rumah pun, gadis itu tak bersuara dan langsung keluar dari mobil lalu masuk ke rumah begitu saja, meninggalkan Yeonjun yang telah rela menjemput dan mengantarnya dengan selamat, tanpa dibayar.

Ryujin refleks meringis ketika mengingat itu. “Betah ya Yeonjun temenan sama manusia nggak tahu diri kaya gue.”

Sepasang kaki gadis itu melangkah pelan, menyusuri koridor kelas IPA yang masih sepi. Samar-samar, pikirannya melayang pada kejadian semalam. Ryujin tak mengerti. Ini pertama kalinya Beomgyu menghilang seperti kemarin. Semalam ketika ingin tidur, gadis itu sempat mengecek handphone dan mendapati enam panggilan tak terjawab serta beberapa chat dari Beomgyu yang langsung dihapusnya sebelum sempat ia baca. Ryujin langsung melempar benda itu di atas nakas dan berusaha terlelap dengan emosi yang masih tertahan.

Mengingat itu semua membuat napas Ryujin memburu. Gadis itu mempercepat langkahnya, kemudian berbelok dan melangkah memasuki kelas 11 IPA 2. Melempar tas hitamnya ke atas meja, lalu duduk dan menyandarkan punggung di sandaran kursi. Ryujin melirik sekitarnya, kelas masih sepi. Hanya terdapat beberapa tas yang pemiliknya entah kemana.

“Tumbenan lo dateng pagi, Jin.” Seseorang tiba-tiba muncul dari balik pintu kelas. Ryujin menoleh, kemudian mendengus pelan ketika Han Jisung memasuki kelas sambil menyengir.

“Pasti belum buat tugas 'kan? Ngaku lo.”

Gadis itu berdecak. “Mancing war nih?” Ia melirik Han yang berada di meja belakang, kemudian mengibaskan rambut. “Sorry nih, tugas apapun udah gue kelarin dari minggu lalu.”

“Songong,” cibir Han. Sedetik kemudian lelaki itu melemparkan cengiran polos pada Ryujin. “Liat tugas kimia lo dong, Jin. Nggak tau kenapa lo makin bersinar aja gitu kalo lagi ngebacot.”

“Dasar titisan dugong.”

Ryujin membuang napas kasar. Namun tangannya bergerak mencari-cari buku tulis di dalam tas, kemudian melempar benda itu pada Han yang berada tak jauh darinya. Lelaki itu menangkap buku Ryujin dengan sigap, meletakkannya di atas meja. Kemudian kedua tangan Han bergerak pelan, membentuk tanda hati di atas kepala. Sebelah matanya yang mengedip najis refleks membuat Ryujin bergidik ngeri.

Trust [Choi Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang