•••
Sebuah taksi berhenti tepat di depan gerbang tempat kediaman Beomgyu. Satu-satunya gadis yang duduk di kursi penumpang itu segera turun setelah membayar ongkos pada sang pengemudi. Ia berjalan mendekat, melongok ke garasi rumah itu. Setelah mendapati hanya dua mobil yang terparkir di sana, gadis itu segera mengeluarkan ponsel. Mengulangi kegiatan yang sejak tadi dilakukannya saat dalam perjalanan kemari.
Ketika lagi-lagi orang yang dihubunginya tak memberikan jawaban, gadis itu mendengus kasar dan kembali menurunkan ponsel dari telinganya. Tanpa ragu, tangannya bergerak untuk menggeser gerbang di depannya. Seakan sudah terbiasa menginjakkan kaki di halaman ini, gadis itu berjalan masuk dengan langkah ringan.
Gadis dengan hoodie hitam itu mengetuk pintu perlahan. Kemudian melirik arloji yang jarumnya menunjukkan pukul delapan kurang. Walau seisi rumah mungkin tak akan keberatan andai dirinya nyelonong keluar-masuk begitu saja, ia tetap menunjukkan formalitas selayaknya tamu normal pada umumnya.
Butuh waktu kurang dari sepuluh detik agar pintu di depannya dapat terbuka dan menampilkan sosok wanita anggun yang menatapnya dengan raut setengah bingung.
“Lho, Sakura? Udah pulang dari bioskop?” tanya wanita itu dengan lembut, menoleh ke luar. “Beomgyu mana?”
Sakura tersenyum canggung. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Kita ... belum berangkat, Tante,” pelannya. “Beomgyu nggak dateng.”
Wanita itu mengerutkan kening. “Bukannya tadi sore dia ke rumah kamu?”
Sakura menggeleng, tersenyum tipis. “Makanya Kkura dateng kesini niatnya nyamperin duluan. Kali aja dia-nya ketiduran.”
Wanita itu menghela napas, menggeser sedikit tubuhnya ke samping. “Ya udah, ayo masuk. Di luar dingin, udah malem.”
Bertepatan dengan Sakura yang baru saja memasuki ruang tengah, seorang pria nampak berjalan menuruni anak tangga. Menoleh dan terdiam sesaat ketika melihat Sakura datang. Detik berikutnya pria itu langsung melempar senyum hangat.
“Om kira siapa dateng kesini malem-malem,” kekehnya. “Ternyata calon mantu.” Pria itu tersenyum lebar seraya mempercepat langkahnya menuruni tangga.
Sakura langsung menoleh ke arah sumber suara. Gadis itu mendengus, namun senyumnya tak dapat disembunyikan kala Om Siwon berjalan mendekat. Pria itu lantas tergelak ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan Sakura. Terlebih ketika bibir gadis itu mencebik karena celetukannya tadi.
“Mantu apaan? Ih enggak deh, ribet ngurusin anak Om,” guraunya, meraih tangan kanan pria itu, lalu menyalaminya.
Om Siwon mengusap rambut gadis itu sesaat, kemudian memberinya kode untuk duduk di sofa. Sepasang matanya langsung menyapu sekitar. Namun setelah tak menemukan siapapun berada di ruangan ini selain dirinya dan Sakura, senyum pria itu perlahan pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [Choi Beomgyu]
FanficSeisi sekolah pun tau jika Shin Ryujin hanyalah milik Beomgyu. Begitu pula sebaliknya. Tak heran jika mereka dikenal sebagai best couple-nya SMA National High. Hubungan keduanya nyaris tak pernah dilanda masalah, begitu yang orang-orang lihat. Mungk...