Trust 10 • Feelings

1K 128 37
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

“Gue yakin dah balik-balik si Guanlin pasti bakalan ngamuk,” keluh lelaki itu. Han Jisung.

Setelah Ryujin mengirimkan beberapa pesan pada Beomgyu kalau dirinya akan pergi hangout bersama para dugong ketika pulang sekolah, akhirnya mereka mampir untuk nongkrong sekaligus makan di McD. Niat awalnya hanya berlima dengan Yeji, Lia, Chaeryeong, dan Yuna. Namun saat di parkiran sekolah tadi, Han Jisung tiba-tiba menghampiri mereka dan menawarkan diri dengan sukarela untuk ikut meramaikan acara gadis-gadis itu.

Katanya dia gabut sekaligus ingin membicarakan sesuatu pada Ryujin.

Han akhirnya diizinkan ikut setelah memberikan iming-iming berupa traktiran pada mereka.

Dan di sinilah keenam manusia itu berada. Ditemani burger, cola, kentang goreng, dan aneka makanan cepat saji lainnya. Serta ditambah Han yang sedari tadi mengoceh.

Starting ngeghibah,” celetuk Yuna, seakan tahu kemana arah pembicaraan Han.

Han melengos tak peduli, ia kembali menatap para gadis itu. “Asal kalian tau, kita anak OSIS belum ada nyari sponsor sama sekali. Bahkan ngomongin tema HUT pun cuma sekali dua kali. Itu juga belum pasti.”

Lelaki itu mendecak. “Kalo kaya gitu ya proposal mana bisa kelar, njir. Konsep aja belum jelas. Pembagian panitia juga masih amburadul. Lo pada tau 'kan ini udah H-berapa minggu?”

Han membuang napas frustasi, lalu beralih melirik Chaeryeong dan Yuna. “Ya nggak, Chaer? Yun?”

Yuna diam. Sementara Chaeryeong mengangguk, membenarkan ucapan lelaki itu.

“Member OSIS yang lain sebenernya bisa ngurus itu sendiri-sendiri. But come on, gurls. Minju itu waketos. Kita nggak bisa ngejalanin itu seenaknya tanpa perintah dari dia,” jelas Han Jisung. Ia mencomot kentang goreng milik Yeji. “Apalagi dia udah dapet tanggung-jawab langsung dari Guanlin buat ngurusin ini.”

Choi Lia, Hwang Yeji, dan Lee Chaeryeong menyimak penuturan lelaki itu dengan seksama, kemudian manggut-manggut sambil melemparkan tatapan prihatin pada Han. Lelaki yang menjabat sebagai bendahara OSIS itu hanya menghela napas. Sedari tadi memang hanya dirinya yang mendominasi di meja ini.

Sementara Yuna dan Ryujin hanya diam, tak merespon. Jika Ryujin diam karena tak peduli, maka Yuna sebaliknya. Gadis yang juga anggota OSIS itu sebenarnya tengah menahan kesal pada Han. Iya, apa yang diucapkan Han Jisung memang benar. Namun Yuna rasa sebaiknya Han tidak perlu membeberkan kinerja waketos mereka di hadapan teman-temannya begini.

Jujur, Shin Yuna malu.

Sejak tadi lelaki itu tak berhenti mengoceh tentang hal ini. Mulai dari Kim Minju yang tidak kompeten, serta Lai Guanlin yang pergi ke luar kota untuk mewakili sekolah dalam Olimpiade Matematika dan Sains sejak minggu lalu—bahkan sebelum Beomgyu kembali dari Jepang.

Trust [Choi Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang