•••
“Jin, kayanya kita nggak bisa pulang bareng hari ini.”
Ucapan dari Beomgyu berhasil menghentikan langkah Ryujin di koridor yang mulai sepi ini. Ia menoleh pada Beomgyu yang ikut menghentikan langkah, mengernyit bingung. Ya jelas dong, Ryujin bela-belain menunggu Beomgyu di depan kelas lelaki itu, sampai teman-temannya sudah pulang lebih dulu. Meninggalkan Ryujin yang bengong sendiri seperti orang tolol.
Lalu sekarang Beomgyu bilang nggak bisa pulang bareng? Wth...
Menyadari tatapan dari Ryujin, lelaki itu cepat-cepat bersuara. “Aku ada urusan sama pak Heechul. Disuruh ke ruangannya dia. Ada yang mau diomongin katanya.”
Ryujin mendengus. “Kenapa nggak bilang dulu, sih? Buang-buang waktu dong gue nungguin lo daritadi.”
Beomgyu cengengesan sambil menggaruk tengkuknya. “Tau tuh pak Heechul, apa-apa suka mendadak. Maafin, ya.”
Menghela napas pelan, gadis itu melanjutkan langkahnya, yang otomatis diikuti oleh Beomgyu. “Urusan apa emang? Tumben. Lo ada buat masalah?”
Beomgyu refleks menggeleng kuat, mengibas-ngibaskan kedua tangannya. “Sumpah enggak! Aku juga nggak ngerti. Penting katanya.”
“Lama nggak?”
Lelaki itu berpikir sejenak. “Kayanya iya. Kamu tau sendiri 'kan pak Heechul kalo ceramah diulang-ulang mulu kalimatnya. Nggak kelar-kelar. Belum lagi bakal minta tolong ini itu,” gerutunya, menggeleng samar. “Ah udah ketebak sih itu.”
Ryujin memutar bola mata. “Yaudah terserah, gue pulang sama Lia aja. Kayanya dia masih di sekolah.” Gadis itu membenarkan posisi ransel, lantas mengibaskan tangannya pada Beomgyu. “Udah buruan samperin Babe lo sana!”
Lelaki itu mengangguk-angguk lucu. “Oke aku tinggal dulu. Kamu langsung pulang, ya.”
Sebelum melangkah pergi, Beomgyu sempat-sempatnya mencubit gemas kedua pipi Ryujin, memainkannya sesaat, kemudian terkekeh pelan ketika gadis itu menepis tangannya.
Lantas Beomgyu beranjak pergi, meninggalkan Ryujin.
Gadis itu benar-benar mengira Beomgyu akan ke ruangan pak Heechul sesuai dengan yang dikatakannya.
Padahal nyatanya tidak.
Tanpa Ryujin sadari, kaki Beomgyu melangkah ke suatu tempat yang berlawanan arah dengan ruangan guru Kimia itu.
Iya, Beomgyu berbohong.
Lelaki itu terus melangkah lebar, menaiki beberapa anak tangga di gedung kelas dua belas. Berusaha keras menyingkirkan perasaan bersalah sebab telah membohongi gadisnya. Beomgyu menggeleng. Mengingat kembali tujuan awalnya, seketika membuat napas lelaki itu memburu.
Langkahnya berbelok, berjalan menuju ruang sastra setelah sempat menanyakannya pada Soobin melalui chat.
Dan dalam sekali hentakan, Beomgyu mendobrak kasar pintu ruangan itu. Menerobos masuk tanpa permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [Choi Beomgyu]
FanficSeisi sekolah pun tau jika Shin Ryujin hanyalah milik Beomgyu. Begitu pula sebaliknya. Tak heran jika mereka dikenal sebagai best couple-nya SMA National High. Hubungan keduanya nyaris tak pernah dilanda masalah, begitu yang orang-orang lihat. Mungk...