•••
Demi Tuhan, Beomgyu bisa gila kalau begini terus.
Sejak kemarin, Ryujin menolak untuk diajak bicara ataupun sekedar mendengarkan ucapan Beomgyu. Gadis itu benar-benar menghindar. Entah memakai jurus apa, dia sangat cepat menghilang, susah untuk ditemui. Padahal kemarin, Beomgyu sudah buru-buru tancap gas ke kelas Ryujin ketika bel pulang sekolah baru saja berbunyi.
Namun Beomgyu telah kehilangan jejak. Gadis itu sudah tidak ada di kelasnya.
Pagi tadi juga sama. Beomgyu pergi ke rumah gadis itu, dan hanya mendapati bundanya Ryujin yang tengah menyiram tanaman. Beliau bilang, Ryujin sudah berangkat lebih dulu dengan membawa mobil sendiri. Bunda sampai heran kenapa akhir-akhir ini putri tunggalnya rajin berangkat pagi.
Beomgyu yang merasa sungkan, hanya bisa menyengir sambil menggaruk tengkuk. Kemudian setelah berbasa-basi singkat, lelaki itu langsung berpamitan dengan mamah mertua untuk berangkat ke sekolah.
Dan beberapa menit yang lalu, ketika bel istirahat baru saja berbunyi, Beomgyu langsung gercep keluar dari kelas tanpa ditemani para ajudannya. Malas menunggu, mereka ngaretnya lama. Apalagi Soobin dan Yeonjun yang kelasnya jauh di ujung peradaban.
Belum lagi sepanjang perjalanan, keduanya akan habis-habisan menggoda para degem yang berpapasan dengan mereka. Kalau sudah begitu, Huening Kai pun akan ikut-ikutan cari perhatian. Bocah itu akan mengikuti bagaimana cara Soobin melempar wink andalannya untuk para gadis.
Bedanya, sasaran Kai yaitu cewek-cewek kelas duabelas yang hatinya lemah ketika melihat cowok brondong unyu gemesin bule sepertinya.
Kalau si kalem Taehyun, dia tak akan banyak tingkah. Cukup dengan mengibaskan rambut, gadis-gadis akan menjerit tertahan karena pesonanya.
Beomgyu juga tak pernah macam-macam. Jika ada degem yang menyapa, lelaki itu hanya tersenyum ramah, kemudian berucap, “Jangan lupa makan ya, Dek.”
Itu saja.
Namun saat ini situasinya berbeda. Beomgyu tak ingin membuang-buang waktu lagi. Lelaki itu segera melangkah lebar di koridor menuju kantin. Seorang diri, tak ditemani oleh para babunya.
Bukannya Beomgyu tak makan selama tiga minggu atau bagaimana. Lelaki itu hanya ingin menemui Ryujin. Tadi ia sempat menengok ke kelas Ryujin dan tak menemukan sosok yang dicari. Pastinya gadis itu sudah pergi ke kantin bersama dayang-dayangnya.
Beomgyu tak akan menyerah sebelum Ryujin mau memaafkannya. Apalagi gadis itu tak membalas chatnya sama sekali. Beomgyu sampai ngespam, mengirim semua selca-nya yang unyu-unyu, sekaligus voice note permohonan maafnya menggunakan nada aegyo gitu. Namun sama sekali tak dibaca. Ditelpon pun selalu ditolak.
Astaga, sekesal itukah? Beomgyu jadi bergidik sendiri membayangkan wajah Ryujin setiap melihat ada panggilan masuk darinya.
Tapi serius, lelaki itu tak akan bisa tenang kalau begini terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [Choi Beomgyu]
FanficSeisi sekolah pun tau jika Shin Ryujin hanyalah milik Beomgyu. Begitu pula sebaliknya. Tak heran jika mereka dikenal sebagai best couple-nya SMA National High. Hubungan keduanya nyaris tak pernah dilanda masalah, begitu yang orang-orang lihat. Mungk...