Vanna tersenyum ketika melihat ponsel Anna yang menampilkan sesosok laki-laki yang beberapa hari ini selalu menganggu harinya.
Vanna membuang jauh jauh pemikiran yang mungkin akan terjadi, Vanna tidak mau merebut salah satu sumber kebahagiaan adik kembarnya.
Vanna memasuki kamar mandi, niat hati ingin bersih bersih diri setelah check up, namun bayangan masa lalu menghantui fikiran Vanna.
"Bukan salah Vanna, bukannn, bukann,"
'Prangg...prang...prang'
Vanna berteriak sambil menjatuhkan semua barang yang ada di kamar mandi, serta memecahkan kaca yang ada di kamar mandi, mengambilnya lalu menggoreskan ke beberapa bagian tubuhnya.
"Itu bukan kesalahan Vanna, mama pergi bukan karena Vanna," suara tangis teriakan dan isakan bercampur.
'Tokk...tokk...tok'
"Vanna buka Vanna,"
"Vanna, Anna, bukaa pintuu," Kevin terus menggedor pintu kamar kedua anaknya.
Anna yang sadar akan kegaduhan yang terjadi terbangun dari tidurnya.
"Iya pah sebentar," teriaknya.
Anna berjalan lemas ke pintu dan membuka pintu yang di kunci.
"Kaka kamu mana?"ucap Kevin sambil menelusuri kamar dan terhenti di satu ruang yang ada di dalam kamar.
"Lah kaka kan check up,"
Kevin tidak menghiraukan ucapan Anna, dan berlari serta mendobrak pintu kamar mandi.
"Vanna, astaghfirullah,"
Kevin keluar kamar mandi sambil menggendong anak gadisnya yang keadaannya sangat kacau, berlari ke mobil untuk membawa Vanna ke rumah sakit.
Anna yang melihat itu hanya mematung dan menangis, serta mengejar papah dan juga kakanya yang sedang tidak sadarkan diri.
***
Anna yang panik, Kevin gelisah, semua yang ada di depan ruangan ICU hanya berdoa kepada yang kuasa.
30 menit berlalu, Dokter Daffa keluar dari ruang ICU.
"Gimana dok keadaan Vanna?"
"Pak Kevin, alhamdulillah Vanna gapapa, hanya kekurangan banyak darah, tapi itu semua bisa di atasi karena stok darah di rumah sakit ini masih sangat banyak, Vanna langsung bisa dipindahkan ke ruang rawat pak," ucap Daffa.
Kevin tersenyum lega, begitu pula dengan Anna.
"Syukurlah dok, terima kasih banyak dok,"
"Hanya saja ada gangguan psikis yang harus di tangani khusus oleh ahlinya pak,"
"Tapi apa dokter ada rekan yang bagian seperti itu?" Tanya Kevin.
"Ada pak, tapi beliau sedang tidak ada di Indonesia, nanti jika beliau sudah di Indonesia, saya akan temukan dengan Vanna, untuk saat ini biar saya yang menangani pak,"
"Terima kasih banyak dok," ucap Kevin.
Daffa mengangguk dan tersenyum serta pamit dan kembali lagi ke ruangannya.
Vanna dipindahkan di ruang rawat, namun belum sadarkan diri.
Kevin dan Anna menunggu di sofa yang ada di dalam kamar rawat Vanna.
"Pah? Apa yang terjadi sama kaka si? Kok kaka sampai kayak gitu?" Tanya Anna.
"Papah ga tau nak, papah baru tau saat kaka kamu masuk rumah sakit sebelumnya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin But Different
Teen FictionJovanna dan Joanna, dua gadis cantik dan manis, dua suadara kembar yang sudah ditinggal ibunya setelah melahirkan mereka, mereka sama namun mereka berbeda, banyak hal yang mereka lalui, hingga mereka menemukan akhir yang sebenarnya. . . ⚠️Update ses...