Bagian 24

200 8 2
                                    

Vanna yang melihat Anna masih terdiam karena panggilan dan kelakuan Daniel kepadanya menyadarkan adik kembarnya.

"An, ayo ke kelas." ajak Vanna.

"Duluan aja, mau ke kamar mandi."

"Ga mau ditemenin?"

Anna hanya menggeleng lalu berjalan meninggalkan Vanna.

Vanna berjalan ke kelas.

Seperti biasa keadaan kelas saat istirahat seperti pasar, ramai berisik, dan Vanna paling tidak suka keadaan seperti itu, namun saat ini Vanna sudah mulai terbiasa, walaupun ia tidak suka, tapi melihat orang-orang disekelilingnya tertawa bebas adalah hal yang menyenangkan, walaupun bisa di hitung dengan jari berapa kali Vanna tertawa bebas seperti teman temannya.

"Van, Anna mana?" tanya Intan.

"Kamar mandi." jawab Vanna.

"Tumben si dia kemana mana sendiri, biasanya minta ditemenin." ucap Intan.

Vanna hanya tersenyum tipis, ia tau betul keadaan hati adiknya saat ini, saat laki laki yang Anna sukai menyukai kembarannya sendiri dan jelas jelas memperlihatkan perlakuan yang berbeda kepada Vanna.

"Eh Ros lu tau ga si tadi gua sebel banget samaa kelas sebelah." ucap Intan kepada Rosa.

"Kenapa emang? " tanya Rosa.

"Itu anjir gua abis piket, terus malah kelas samping buang sampahnya di kelas kita, apa gak bikin kesel orang kek gtu tuh." ucap Intan.

Vanna hanya melihat dan tersenyum tipis tanpa ikut menimbrung, Vanna lebih suka mendengarkan daripada harus ikut bertanya atau berbicada.

Tak lama Anna datang dan langsung duduk disebelah Vanna.

"Ada apaan?" timbrung Anna.

Anna yang sedang kondisi hati yang baik bisa terobati dengan bercerita dengan Intan dan Rosa tapi tidak dengan Vanna.

Vanna memilih menyibukan dirinya dengan earphone dan novelnya.

Saat ia sedang fokus membaca tiba tiba ada rasa dingin di pipinya.

Ia melihat apa yang menghampirinya, Davin membawa susu kotak full cream dingin, susu yang Vanna sangat sukai, Vanna tersenyum ke arahnya, dibalas dengan senyuman yang tidak kalah manisnya yang hanya ia perlihatkan kepada Vanna.

"Buat aku?" tanta Vanna kepada Davin.

"Iya dong, satu apa dua?" tanya Davin.

"Dua."

Davin menyerahkan 6 susu full cream sekaligus ke Vanna.

"Biar gemuk." ucapnya sambil mengacak-ngacak rambut Vanna lalu berlari keluar kelas Vanna.

"Kak kebanyakan." teriak Vanna namun tak didengar oleh Davin.

"Anjir anjir gua yang baper." ucap Rosa.

"Apalagi pas di acak acak rambutnya duh ya Allah kalau gua digituin udah terbang nembus ke bulan." ucap Intan.

"Lebay lu." ucap Rosa sambil menjitak Intan.

"Kebiasaan lu mainnya jitakan." ucap Intan kesal.

Vanna menawarkan susu yang dikasih Davin kepada teman temannya.

"Mau? Ambil aja kalau mau." ucap Vanna.

"Ah Vanna tau aja gua mau, satu ya Van." ucap Intan.

"Gua juga." diikuti Rosa yang mengambil susunya.

Twin But DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang