Davin tertegun melihat senyum tulus yang muncul dari bibir manis Vanna, ia baru kali ini melihat gadis ini senyum semanis ini.
Bel ganti pelajaran menyadarkan mereka berdua bahwa mereka harus kembali ke kelasnya.
"Ayo ke kelas, apus dulu air matanya."
Ucap Davin sambil menghapus sisa air mata Vanna.Davin menggenggam tangan Vanna dan Vanna pun tidak menolaknya.
Salahkan Vanna jatuh cinta dengan lelaki yang sama dengan yang dicintai adiknya?
Salahkah Vanna untuk egois kali ini aja, ia ingin dirinya bahagia, ya mungkin Davin adalah sosok penolong bagi Vanna, seorang penyembuh bagi Vanna.
Davin dan Vanna berjalan menuju kelas, kelas Davin terlewatkan ia masih berjalan disamping Vanna.
"Kak kelasnya kan di sana." ucap Vanna sambil menunjuk kelas Davin.
"Mau anter kamu dulu biar selamat sampai kelas dan memastikan bahwa kamu belajar dengan nyaman dan tenang." ucapnya.
Vanna tertawa mendengarnya.
"Dasar." ucap Vanna.
Tak lama mereka sampai di depan kelas Vanna.
"Selamat belajar." ucap Davin sambil mengusap puncak kepala Vanna.
"Kak Davin juga ya." balas Vanna sambil tersenyum, lagi lagi Davin jatuh cinta sama senyuman ini, walau senyum Vanna dan Anna hampir sama, tetapi senyum Vanna seperti ada racikan cinta yang memasuki relung hati Davin.
Vanna memasuki kelas, sudah banyak sepasang mata yang bertanya tanya dan ada juga yang sudah menunggu untuk menyerang pertanyaan.
"VANNAAAA OMEGAT OMEGAT LU GA PACARAN KAN SAMA KA DAVIN??" ucap Intan yang langsung menyerang Vanna dengan pertanyaannya.
Vanna menghelas napas kasar ia sudah menduga akan terjadi seperti ini.
"Ga." ucap Vanna singkat.
"Bentar kalau ga, Kak Davin kenapa harus ngelus puncak kepala lu Van?" ucap Rosa.
Vanna hanya bergidik dan menggelengkan kepalanya.
Anna yang mendengar hanya diam, lalu berdiri melangkah keluar, saat ingin melangkah keluar, guru pergantian pelajaran sudah masuk.
"Izin ke kamar mandi bu." ucapnya lalu langsung menghilang dengan cepat.
Anna berlari ke kamar mandi.
"Kenapa harus Ka Vanna, kenapa?"
Anna menangis, baru kali ini yang ia inginkan tak bisa ia miliki, dari dulu ia selalu dimanja oleh Kevin, setiap apa yang ia inginkan selalu dituruti, berbeda dengan Vanna.Anna tumbuh dalam kasih sayang seorang Ayah sekaligus sebagai ibu dan Vanna tumbuh dalam luka yang selalu menghantuinya.
Setelah beberapa menit ia menangis di kamar mandi, ia memutuskan untuk kembali ,sebelum Anna kembali ke kelas, ia mencuci muka terlebih dahulu.
Anna melangkah kaki keluar, saat di koridor Anna bertemu dengan Davin, Davin melewatkannya begitu saja, karena itu Anna bukan Vanna.
"Ka Davin." panggil seseorang yang mirip dengan orang yang ia cintai. Davin memberhentihkan langkahnya.
"Kenapa?" ucapnya dingin.
"Boleh bicara sebentar?" ucap Anna ragu.
"Silahkan."
Anna melangkahkan kaki mendekati Davin.
"Jangan disini An, lagi pelajaran." ucap Davin.
"Taman kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin But Different
Teen FictionJovanna dan Joanna, dua gadis cantik dan manis, dua suadara kembar yang sudah ditinggal ibunya setelah melahirkan mereka, mereka sama namun mereka berbeda, banyak hal yang mereka lalui, hingga mereka menemukan akhir yang sebenarnya. . . ⚠️Update ses...