Assalamu'alaykum Ukhtifillah...
Jangan lupa tekan bintang dan sempetin comment ya 😆
Syukron Katsiiir 😙🌹 Happy Reading 🌹
🍁🍁🍁
Sakha POV
Bunyi alarm di nakas membuatku mengerjap perlahan. Jam alarm yang berbunyi sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Waktunya bagi umat muslim menemui Tuhannya, mencurahkan seluruh isi hati dan keluh kesahnya pada Tuhan yang Maha Penyayang. Menyesuaikan mata dengan kondisi ruangan yang temaram diterangi lampu tidur. Kumatikan alarm dan beranjak dari tempat tidur, mengambil wudhu kemudian melaksanakan sholat tahajjud. Dalam sujud aku tak kuasa menahan tangis. Begitu besar nikmat yang ia dapat dari Dzat yang Menciptakannya.
“Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat hidup di dunia dengan segala jenis manusianya. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat Islam. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat iman. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat hidayah yang Engkau berikan. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat ukhuwwatil Islamiyyah. Segala puji bagi-Mu Ya Allah. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat ampunan yang Engkau berikan. Segala puji bagi-Mu Ya Allah. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat pertemuan dengan Zahra. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, atas nikmat cinta Duhai Engkau Dzat yang Maha Cinta. Segala puji bagi-Mu Ya Allah. Ya Allah jadikanlah aku sebagai hamba yang selalu mengingat Engkau, yang selalu bersyukur kepada-Mu, yang selalu bertaubat kepada-Mu. Yang selalu takut kepada-Mu, yang selalu taat kepada-Mu, dan selalu kembali kepada-Mu. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang, engkau menyukai ampunan maka ampunilah hamba, Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Pengasih. Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Pemberi Ampunan. Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Penyayang. Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Mencintai hamba-hamba-Nya. Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Pengasih. Ampunan-Mu Wahai Tuhan yang Maha Penyayang…”
Malam ini aku benar-benar bersyukur pada Allah sebab telah mempertemukan aku dengan Zahra. Mungkin inilah rasa syukur yang dirasakan Majnun ketika bertemu dengan Layla di surga. Hingga rasanya tak dapat berkata-kata yang lain lagi selain ucapan syukur dan syukur yang terus memenuhi hati.
“Ya Allah ampunilah aku. Dan ampunilah kedua orang tuaku. Dan ampunilah seluruh muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Ya Allah anugerahkanlah kepadaku seorang istri dan pendamping yang terbaik dari sisi-Mu. Ya Allah ampunilah aku, karena telah jatuh hati pada makhluk-Mu. Ampunilah aku Wahai Tuhan yang Maha Pengampun. Hamba telah jatuh cinta pada Zahra Adeeva Nuha Afsheen Myesha. Cinta yang telah Engkau anugerahkan pada hamba sejak hamba masih kecil. Layaknya cinta Sayyidina Ali kepada Sayyidatina Fatimah. Hamba pun ingin kisah cinta hamba seperti mereka Ya Allah. Kisah cinta yang Engkau ridhai adanya. Kisah cinta yang terpendam begitu dalam hingga Setan pun tidak dapat mengetahui adanya rasa cinta itu. Ya Allah yang Maha Pengasih, Engkaulah yang Maha Penyayang. Jadikanlah kisah cinta hamba menjadi kisah yang manis. Sebuah kisah cinta yang berbuah surga-Mu Ya Allah, Wahai Dzat yang Maha Menciptakan Cinta.
Ya Allah tolong terimalah sholatku, rukukku dan sujudku, dan permohonanku, Wahai Tuhan yang Maha Mulia. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati ini, arahkan hatiku ini di atas agama-Mu. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku ini di atas ketaatan kepada-Mu. Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri tidak bergantung pada makhluk-Nya. Ya Allah yang Maha Pengasih, yang Maha Penyayang dan yang Maha Mencintai hamba-hamba-Nya. Wahai Dzat yang Mngabulkan do’a. Aku mohon kabulkanlah do’aku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar segala do’a. Ya Allah tolong terimalah do’aku, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a. Dan segala puji hanya milik-Mu Ya Allah Tuhan semesta alam.”🍁🍁🍁
Author POV
Adit terbangun ketika matanya mendapat cahaya yang begitu terang seakan cahaya itu hendak menerobos matanya yang terpejam. Adit mengerjap perlahan untuk menyesuaikan cahaya dan kemampuan matanya. Ia begitu terkejut ketika ia mendapati bahwa dirinya berada dalam tempat yang sangat asing baginya. Namun tempat asing itu begitu nyaman dan menenangkan. Entah mengapa hatinya dipenuhi rasa tenteram dan makmur. Bahkan selama hidupnya ia tak pernah merasa sedamai itu. Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, berusaha mengenali tempat apakah yang ia tinggali sekarang ini. Sebuah padang rumput hijau segar dan terlihat sangat menyejukkan menyapa pandangan matanya. Mengalirkan suasana yang sangat asri. Disampingnya berdiri mengalir sebuah sungai yang airnya begitu jernih bak kaca yang memantulkan bayangan langit biru tanpa awan diatasnya. Di lain sudut terdapat sebuah air terjun yang sangat indah dan terlihat segar. Suara derasnya air yang jatuh dari tebing indah menjadi penentram jiwa. Dari sanalah sungai itu berasal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter!!!
RandomRufah paling nggak bisa bikin sinopsis. Jadi kalau kalian berminat, Rufah berterima kasih sekali sudah mau membaca. Jangan plagiat ya :) Ini murni ide Rufah sendiri. Jadi kalau ada kesamaan nama, judul, plot, dsb. itu murni karena ketidak-sengajaan...