Part 07 📍📌

19.9K 1K 13
                                    

Maaf ya kalo part kali ini gaje, author lagi unmood

Happy reading,,,

"Wes toh naj, ndak usah misuh misuh terus seperti itu, masa cuma karena aku beliin kamu banyak pembalut sampe ngambek seperti itu"

Ucap gus raza yang sudah membujukku karena aku yang sudah ngambek padanya, bagaimana aku tidak mau ngambek, dia itu bukan hanya membeli satu atau dua bungkus pembalut, tapi sepuluh bungkus, mau aku pakai kemana pembalut sebanyak itu?, bahkan mungkin sampai tiga bulan atau empat bulan untuk bisa menghabiskan pembalut sebanyak itu, membuatku kesal saja, itu kan namanya pemborosan membeli sesuatu melebihi kebutuhan kita,

"Kesel saya sama njenengan"

Ucap ku ketus, sambil mengambil baju ganti di lemari,setelah aku selesai mandi , sehabis pulang dari berbelanja tadi, sedangkan naufal masih tertidur nyenyak di ranjang, aku pun juga sudah menggunakan bahasa yang lebih sopan , beginilah aku kalau sedang kesal padanya pasti aku tidak akan bicara dengan bahasa seperti biasa, tapi akan lebih menghormatinya

"Iyo saya minta maaf, tapi kan semua itu sudah terlanjur aku beli, masa harus di kembalikan lagi ke supermarketnya"

Ucap gus raza yang sudah mulai putus asa membujuk ku

"Wes lah sakarep mu mas"

Jawab ku sambil memilih gamis di lemari sebagai baju ganti ku setelah mandi tadi

Dia tidak tau apa?, kalau mood wanita yang sedang datang bulan itu gampang berubah dan sangat sensitif
Biarkan dia berpikir, kalau dia itu terlalu berlebihan dan sangat boros

"Naj wes toh, aku minta maaf,iya aku yang salah, aku yang keras kepala ndak mau mendengarkan kamu"

Ucap nya lagi yang terus membujukku dan meminta maaf berulang kali, aku pun sudah tidak ingin mengubris nya lagi, terlalu kesal aku di buatnya, entah kenapa aku begitu kesal saat dia membeli begitu banyak pembalut tanpa mau pikir pikir dulu kalau itu pemborosan namanya

"Naj aku minta maaf yo, sudah toh ndak usah ngambek lagi"

Ucapnya lagi meminta maaf sambil duduk di sofa, sedangkan aku sudah tidak ingin mengubrisnya dan meninggal kan nya ke kamar mandi karena aku ingin ganti pakaian, karena aku tidak mungkin ganti pakaian di kamar selama masih ada gus raza di sana

"Naj kenapa harus ganti pakaian di kamar mandi?"

Tanya gus raza saat aku sudah beranjak menuju kamar mandi untuk ganti pakaian

"Terus saya harus ganti di mana?"

Tanyaku membelakanginya dan sudah berdiri di depan pintu kamar mandi

"Yo ganti di sini toh,ndak usah ganti di kamar mandi"

"Yowes sana njenengan keluar dulu, baru saya mau ganti di kamar"

"Lah kenapa aku harus keluar kamar toh?"

"Yo katanya tadi nyuruh saya ganti pakaian di kamar, sekarang njenengan suruh keluar dulu ndak mau"

Jawab ku kesal, karena dia itu tidak peka peka kalau aku malu ganti pakaian sekamar dengan nya

"Kalo ganti pakaian nya ada saya memangnya kenapa?"

Tanyanya yang masih duduk di sofa sambil membaca buku bukunya

"Sakarepmu lah mas"

Jawab ku ketus sambil memasuki kamar mandi,kesal rasanya aku ,dia itu tidak paham paham kalau aku itu malu dan masih belum terbiasa ganti pakaian di depan dia

Tak lama kemudian aku pun keluar dari kamar mandi setelah mengganti gamis ku, tapi aku belum memakai jilbabku, tak masalah kalau hanya tidak memakai jilbab di depan gus raza, karena aku ingin memberanikan diri untuk tidak terlalu tertutup di depan suami ku sendiri,toh dia suamiku apa memangnya yang harus di buat malu kalau hanya tidak pakai jilbab di depannya

DOAMU AZIMATKU [Romance Islami]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang