"Mas aku sholat maghrib di musholla yo, naufal nya aku bawa biar nanti di jaga sama santriwati yang lagi halangan, sekalian nanti aku mau nagih setoran alfiyah anak kelas enam diniyah"Ucapku pada gus raza untuk menunaikan sholat maghrib di musholla puteri, karena suamiku juga akan sholat maghrib di masjid dan akan kembali nanti setelah isyak
"Iyo, tapi jangan terlalu malam yo mulangnya, kasihan anaknya nanti malah ngerepotin mereka, setelah selesai nagih setoran hafalan alfiyah nya langsung saja kembali ke kamar"
Jawab gus raza sambil membenarkan pecinya, sedangkan aku sudah siap dengan mukena ku dan masih memakaikan peci kecilnya naufal, yang membuat puteraku terlihat sangat lucu memakai peci mini ini
"Inggih, ndak akan terlalu malam kok, palingan sampai jam sembilan saja"
"Yowes, jaga putera baik baik, jangan sampai ngerecokin belajarnya para santriwati"
"Inggih"
Jawabku singkat dan sudah menggendong puteraku untuk segera menuju musholla, karena adzan maghrib sudah berkumandang di masjid dekat pondok
"Yowes ayok kita keluar sama sama"
Sambung suamiku
"Yowes ayok"
Jawabku singkat, lalu kami pun keluar kamar dan menuju tempat tujuan masing masing, tapi sebelum gus raza berpisah dan menuju pondok putera, dia masih sempat sempatnya mencium putera nya yang sedang berada dalam gendonganku
"Cuupp, buya sholat dulu yo nak, jangan nakal sama umahnya, assalamu alaikum dadadada"
Ucap gus raza melambaikan tangannya ke arah kami sambil beranjak menuju masjid
"Waalaikum salam, dadada buya"
Ucapku sambil melambaikan tangan mungil puteraku ke arah buya nya dan menirukan suara anak kecil, seakan akan naufal lah yang sedang bicara pada buya nya, setelah itu akupun lanjut menuju musholla
Sesampainya di musholla, aku segera mengambil shof, sedangkan naufal sudah bermain bersama beberapa santriwati yang memang sedang halangan dan ndak bisa sholat, dia anaknya tidak rewel kok,
Selalu nyaman bermain dengan siapapunSetelah terdengar iqomah di masjid, kami pun para wanita juga segera menunaikan sholat maghrib berjama'ah, yang di imami oleh umah khodijah.
Setelah kami selesai sholat kami pun masih wiridan sebentar, setelah itu para santriwati lanjut ngaji al qur'an sampai isyak menjelang, begitu pun aku yang juga sudah meneliti bacaan mereka seperti biasa, dan mengajarkan tajwid baca qur'an bagi yang belum tepat bacaan nya, dan setelah adzan isyak kami pun kembali menunaikan sholat.
Setelah sholat isyak para santriwatipun kembali ke kamar mereka masing masing, dan mengambil kitab mereka yang akan di mulang ba'da isyak, ada juga ikut kursus nahwu shorrof, ada juga yang makna kitab sama umah dan kursus kepada beberapa ustadzah, sedangkan aku mengkursus anak anak kelas enam diniyah untuk menagih setoran hafalan alfiyah mereka, setelah mengambil naufal kembali dari beberap santriwati, karena mereka juga harus belajar
Akupun sudah mulang alfiyah bersama anak anak kelas enam diniyah, sambil menggendong puteraku agar tidak mengganggu belajar para santriwati yang sedang fokus belajar dan mendengarkan penjelasanku, meskipun sesekali naufal merengek minta di turunkan dari gendonganku, tapi tidak mungkin ku biarkan puteraku mengganggu mereka
"Sampai di sini faham?"
Tanyaku pada para santriwati
"Paham ning"
Jawab mereka bersamaan
"Baiklah besok malam hafalan nya lanjut bait dua ratus, harus setor sepuluh bait"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOAMU AZIMATKU [Romance Islami]
Ficción Generalseorang gus yang menikah dengan teman masa kecilnya,yang sudah ia anggap seperti adik sendiri disebabkan karna masih terikat hubungan kekeluargaan,🌹 Terbelenggu rindu yang akhirnya berujung temu,dan membawa misteri yang mungkin dapat menyayat hati�...