Part 10📍📌

15.9K 786 2
                                    


Sekarang aku hanya termenung sendiri di kamar,  setelah zahira keluar dari kamar ku. naufal juga sudah tertidur pulas karena ini sudah hampir siang. sudah waktunya puteraku tidur siang, aku masih terus kepikiran tentang perkataan umah tadi di ruang tengah, bagaimana aku akan mengatakannya nanti pada gus raza?, kalau umah nya ingin punya cucu dari darah dagingnya

Entahlah aku sunggu sangat bingung menghadapi situasi ini, bagaimana aku akan membicarakan soal anak dengan gus raza nanti, dia juga belum kembali dari acara walimatul arsy itu padahal hari ini hari jum'at dan sebentar lagi adzan jum'at berkumandang di masjid, siapa yang akan mengimami sholat jum'at nanti kalau bukan abuya atau suamiku

"Assalamu alaikum"

Ucap seseorang dari balik pintu dan memasuki kamarku, dan ternyata itu adalah gus raza suamiku

"Waalaikum salam, eh mas sudah pulang toh?"

Jawabku sembari menghampirinya dan mencium tangannya,

"Iyo naj, eh naufal nya sudah tidur siang yo?"

Tanya gus raza, berjalan ke arah ranjang tempat naufal yang sedang tidur, aku pun mengekorinya dari belakang

"Uhh, anaknya buya udah bobok nak, padahal ini buya baru pulang"

Ucap gus raza yang sudah duduk di samping putetanya sambil mengelus puncak kepala puteranya sebentar, sedangkan aku hanya terus berdiri mematung memikirkan ucapan umah tadi

"Naj"

Panggil suamiku, namun aku masih saja melamun dan tidak sadar kalau suamiku memanggil ku

"Naj, heyyy, kamu kenapa?"

Sambung gus raza sudah berdiri dari ranjang dan mengibas ngibas kan tangannya di depan wajahku yang mungkin agak terlihat murung

"Eh,, iyo ada apa toh mas?"

Tanya ku gelagapan saat tersadar dari lamunan ku

"Kamu yang kenapa toh?, kok berdiri sambil melamun?"

"Eh inggih maaf"

"Jangan di biasakan naj, ndak baik melamun itu"

"Eh inggih maaf"

Ucap ku meminta maaf untuk yang kedua kalinya

"Sini duduk dulu"

Ucap suamiku meminta ku duduk di sofa di samping dia, sekarang yang juga sudah duduk di sana, tanpa banyak tanya lagi aku segera mematuhi ucapan suamiku dan duduk di samping dia

"Kamu kenapa toh?,hmmm?"

Tanya gus raza menyandarkan kepala ku di dada bidangnya, dan mendekap ku dari samping, entahlah aku juga bingung mau memulai percakapan ini dari mana

"Ndak papa mas"

Jawabku lirih dan pelan

"Jangan biasakan bohong, ayok cerita ada apa?"

Sambung gus raza sambil terus mengelus kepalaku yang tertutup jilbab dan sesekali mengecupnya pelan

"Njenengan mandi dulu saja yo, ini sebentar lagi adzan jum'at berkumandang, njenengan ndak mau sholat jum'at?"

Aku berusaha mengalihkan pembicaraan agar suamiku tidak terus terusan bertanya aku ini kenapa

"Naj, ndak usah ngalihin pembicaraan, aku tanya kamu kenapa?,"

"Tapi mas mandi saja dulu, nanti malah telat sholat jum'atnya"

Jawabku masih kekeh buat ngalihin pembicaraan

DOAMU AZIMATKU [Romance Islami]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang