"enak ndak umah?"
"Iyo enak ndok, kaki umah terasa lebih enak"
"Kalo pijitan najwa terlalu keras bilang saja ngih umah"
"Iyo, ndak kok iki wis pas, enak pijitan mu ndok" jawab umah
Saat ini aku sedang memijiti kaki umah mertuaku di ruang tengah, puteraku sedang ikut buyanya ke masjid, untuk menunaikan sholat ashar di sana, entahlah nanti bagaimana dengan naufal, takutnya nanti malah ngerecokin buyanya yang sedang sholat lagi, sebentar lagi aku juga akan segera mulang diniyah setelah ashar ini, tapi sambil nunggu adzan ashar di masjid, ya aku sambil lalu bincang bincang dulu dengan umah sambil memijiti umah mertuaku ini
"Oh ya umah, neng zara kapan yang akan di nikah kan?"
Tanya ku di sela sela perbincangan ku dengan umah
"Ndak tau ndok, kata mbak yu aira lebih baik di undur dulu, soalnya di pesantrennya mbak yu sedang ada persiapan imtihan yang akan di selenggarakan dua bulan lagi, makanya pernikahan zara karo alif di tunda dulu"
"Oh, gitu toh, yo kalau menurut najwa, lebih baik nunggu neng zaranya wisuda dulu saja umah, kan sayang sudah tinggal tiga bulan lagi toh ning nya yang mau lulus kuliah?"
"Iyo ndok, umah pikir begitu saja lebih baik, umah juga sudah musyawarohkan sama buya mu, tapi kata buya mu masih mau musyawaroh lagi sama mbak yu karo kang mas"
"Inggih sih umah, lebih baik di musyawarohkan lagi saja"
"Iyo ndok, semoga nanti mbak yu karo kang mas setuju, kalau pernikahan zara karo alif di laksanakan setelah zara lulus kuliah wae"
"Inggih umah aaminn"
Jawab ku, yang masih terus memijiti umah dengan telaten
"Oh yo ndok, piye?, opo kamu sudah amalkan pemberian umah iku?"
"Inggih umah, sudah kok, amalan yang umah kasih selalu najwa baca setelah selepas sholat"
"Bagus kalo gitu ndok, jangan lupa usaha karo doanya juga yo"
Pesan umah padaku, agar aku terus berusaha untuk memiliki momongan
"Inggih umah"
Jawab ku pelan sambil tersenyum, karena memang aku selalu mengamalkan amalan yang umah kasih tiga minggu yang lalu,
tapi sampai sekarang masih juga belum ada tanda tanda aku sedang ngisi, tapi yoweslah ndak papa mungkin masih belum waktunya juga aku hamil, yang terpenting aku harus berusaha dan terus berdoa pada sanga maha kuasa"Umah harap kamu bisa segera hamil toh ndok, soalnya usia pernikahan kalian itu sudah lama, umah ndak mau ada yang di tunda tunda lagi, kalau dulu kan memang karena raza masih di kairo, kan sekarang mas mu iku wis pulang toh, jadi umah harap kalian bisa segera memiliki anak sendiri"
"Inggih umah semoga saja aaamiiin, doakan saja terus nggih umah"
"Iyo"
Jawab umah tersenyum mengelus puncak kepala ku, karena keadaan ku saat ini memang sedang berlutut memijiti kaki umah mertuaku ini
Allahu akbar allahu akbar
Tak lama kemudian suara adzan ashar pun berkumandang
"Wis ndok cukup, sudah adzan, ayok cepat siap siap, kita sholat ashar di musholla"
ucap umah, menyuruhku berhenti memijatinya dan mengajak sholat ashar di musolla pesantren putri
"Yowes kalo begitu najwa kembali ke kamar dulu ngih umah, mau siap siap"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOAMU AZIMATKU [Romance Islami]
Ficción Generalseorang gus yang menikah dengan teman masa kecilnya,yang sudah ia anggap seperti adik sendiri disebabkan karna masih terikat hubungan kekeluargaan,🌹 Terbelenggu rindu yang akhirnya berujung temu,dan membawa misteri yang mungkin dapat menyayat hati�...