Nafas Buatan

3.2K 102 1
                                    

"Terserah lo dah"

🌈Putra POV🦄

Aku menggendong tas nya. Dia hanya berjalan lurus dan mulai masuk ke sebuah ruangan. Eh, Ga jadi tapi..

"Ajaa. Setelah ku pikir pikir, lebih baik Ajaa yang masuk duluan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan"

"Bilang aja pejoy takut"

"Ih, ngapain?! Cepet nyalain lampunya! "

"Iya ayya! "

Saat aku baru melangkah kan kaki ku ke dalam ruangan...

"Nayya! " Teriak ku membalikan badan agar Nayya terkejut.

Aku sudah tidak melihatnya. Saat aku menundukkan kepala, Nayya sudah terkapar di lantai dengan mata nya yang masih terbuka.

"Hahaha! Update status dulu! "

Cekrek.

Nayya masih berdiam dengan pose badan nya yang terkejut. Saat baru ku posting di insta story, Aku melihat Nayya kembali, dia menutup matanya.

"Pejoy? Nayya? Joy! Ayy ayy! Bangun ih! Nayyaaa!" Aku langsung berteriak dan melempar ponsel ku ke sembarang arah.

Aku sangat takut. Takut kehilangan Nayya. Aku lalu mengguncang guncang kan badan Nayya dan bersiap memberi nafas buatan.

🌈Nayya POV🦄

"Mampus lo! Emang enak gua kerjain! Gua lagi takut takutnya, elu malah ngagetin gua bangsul! " Ujar Batinku.

Hmmph.

Aku merasakan sesuatu menempel di bagian lips. Lalu aku, merasakan banyak udara yang masuk kedalam mulutku.

Otomatis aku bangun dan mendorong tubuh Putra yang sudah berada di atasku.

"Ih Putra Bangsat! Mesum aja lo babi!"

Aku lalu duduk dengan kaki bersila dan mengelap mulutku yang terasa janggal.

"Ayya! Fuiih! Untung Pejoy masih hidup"

"Yaiyalah gua hidup, tadi gua cuma pura pura Ajaa! Lu ngapain sih segala begituan. Kalo Rafjeng liat kan gaenak di kita nya"

Saat Aku masih mengomeli Putra, ternyata di tangga terdengar suara. Aku dan Putra langsung melihat ke sunber suara.

"Ih Raffi, kamu mah makanan nya segala di jatoh jatohin kan jadi keta.. "

"Uwan" Tambah ku dan Putra.

"Eh Nayput! Kita lagi ngambil ciki ini. Si Raffi zheyenk segala ngelempar lempar ciki sampe ke tangga. Hehe" Jelas Ajeng tertawa renyah.

"Lu liat gua tadi ngapain? " Tanya Putra.

"Liat! Gak! " Ucap Rafjeng.

"Yang bener! " Bentak Putra.

"Gak! Liat! " Jawab Rafjeng tegas.

"Raffi, Ajeng. Kalian ngeliat kita tadi ngapain? " Tanya ku deg degan.

"Iya nay, put maaf" Ucap Rafjeng.

"Iya gapapa. Maafin kita ya. Tadi gua kira si pejoy mati"

Aku langsung mencubit perut Putra.

"Ih ajaa! Kamu sih segala ngasih napas bautun!

"Buatan sayang! "

"Iya apalah itu. Raff, Jeng, hmm. Jangan ngasih tau Salneth ya. Mereka kan ga pernah ada pengalaman" Pinta ku pada Rafjeng.

"Gapapa. Udah ayo cepetan taro baju bajunya langsung kebawah"

"Satu lagi! Jangan ciuman wae sia!" Ucap Raffi terkekeh geli.

"Bangsat lu Raff! "

Putra lalu menyuruh ku untuk turun kebawah. Dan dia yang mengurus dan menata barang barang ku di kamar.

"Ajaa, kalo udah selesai Nayya tunggu di bawah ya. Kayanya Salneth udah dateng"

"Iya pejoy. Nanti Putra langsung turun"

🌈Pukul 18.55🦄

Aku segera turun ke lantai bawah. Benar dugaan ku bahwa Salneth sudah berada di depan pintu.

"Salmoon! " Ujar ku sambil memeluknya. Biasa, kerjaan wanita.

"Gua kira lu ga bakal dateng Neth!" Ujar Raffi sambil melakukan tos.

"Ga akan lah. Nih si salma mau hangout kesini haha"

"Ih Kenath! " Ucap Salma sambil menepuk pundak Kenath.

"Udah udah. Fi, kasih tau kamar si Kenath ya sayang" Ujar Ajeng pada Raffi.

"Sal, lu ke atas aja, ada Putra kok" Ucap ku.

"Cieee. Udah baikan lo Nayy? "

"Hehe iya udah. Dia mohon mohon sambil salto depan rumah gua tadi"

"Anjir! Yaudah"

🌸

Kami semua akhirnya sudah berkumpul di ruang tamu lantai bawah. Sekarang sudah hampir setengah delapan malam dan sama seklai tidak ada makanan di Rumah Ajeng.

"Ayang, beli makanan gih. Ajeng laper"

"Salma juga Kenath"

"Yaudah tapi selagi cowok cowok pergi. Kalian beli kaset film buat kita nonton nanti malem" Jelas Rafneth.

"Berarti Ajaa ku ga usah ikut"

"Lah?! Terus beli makanan nya pake apa Nayya? "

"Udah lu bawa nih mobil gua. Jangan sampe lecet, rusak, penyok, ketabrak, apalagi kalo lu jual! " Jawab Putra.

"Santai aja kali doggy! " Kenath lalu mengambil kunci mobil dari tangan Putra.

"Hayu Raf! " Tambah Kenath lagi.

"Dadah ajeng" Ujar Raffi melambaikan tangan.

"Sal. Aku beliin jajanan gimana aku ya beb"

"Iya terserah kamu Nath! "

"Lu mau apaan Putnay?"

"Gua samain sama Pejoy"

"Nadi goyeng aja"

"Hah?! " Tanya mereka berlima serempak dan diikuti tawa receh.

"Hehe. Nasi goreng rafneth! "

"Ok. Gua ama Kenath pergi dulu ya. Put. Jagain pacar gua! Satu lagi! Pilih film setan!"

"Iya! Udah sana pergi" Jawab Putra.







Putnay's ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang