Masa Lalu Abip

1.8K 56 0
                                    

Aku menancapkan gas menjauhi Salma dan Ajeng. Aku sungguh tidak percaya mereka menyudahi investigasi mereka mencari Nayya. Teman macam apa itu?!

"Nayy! Lo ada dimana?! "

"Gua tau lo sekarang pasti lagi nangis"

"Kasih gua jawaban Nayya"

"Gua tau lo ga sebodoh itu! "

Aku terus menerus memikirkan Nayya. Dia pasti sedang kedinginan meminta bantuan.

"Nayya... Gua harap lo dulu ikut sama Gua... "

🌸

Flashback 4 tahun ke belakang...

Aku masih duduk di kelas 6 SD. Aku pindah dari Bogor ke Jakarta dan mempunyai tetangga bernama Nayya. Saat itu, suasana Jakarta tidak seburuk sekarang. Aku pindah ke rumah baru dengan alasan ayah ku dipindah tugaskan. Dia seorang Arsitek ternama, jadi jasa nya akan sangat terpakai jika Ayah ingin bergabung dengan projek seseorang yang bisa menjanjikan bayaran yang sangat tinggi. Jangan tanyakan lagi kualitas menggambar ayahku! Selama dia mengerjakan sebuah Proyek, tidak pernah ada satu orang pun yang komplen atas hasil kerjanya.

Back.

"Halo! Nama aku Nayya! Oh iya! Kenalin juga, kamu harus tau ini ! Dia Vanda. Hamster aku"

Nayya masih sangat polos. Dari wajahnya dia mempunyai kesempatan untuk di bodoh bodohi oleh orang.

"Gua Abip. Abipraya. Panggil Aja Abip"

"Nama kamu lucu" Ujar nya yang masih setia dengan mata yang tertuju dengan hamster di lengan kanan nya.

"Apa lucu nya? "

"Abip. Hehe. Abip bip bip" Dia menirukan gaya seseorang seperti sedang memencet bagian tengah pada setir mobil. Tak diduga, saat dia memperagakan hal itu, hamster yang ada di lengan nya jatuh dan langsung lari terbirit birit.

"Vanda! " Aku masih ingat teriakan nyaring nya itu. Aku hanya melihat nya dari jauh sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana ku.

"Klakson! Bantu Nayya! " Saat aku mau membantah panggilan dari Nayya yang menyebut namaku dengan klakson, tiba tiba Nayya jatuh tersungkur.

"Dasar bodoh! Kamu cuma nakut nakutin hamster kamu! "

"Hah? A-abip jahat! " Wanita kecil itu langsung menangis. Dengan keadaan yang masih tersungkur. Aku mendatangi nya.

"Pegang tangan gua" Aku menyodorkan tangan ku pada Nayya. Dia hanya melihat nya lalu menjerit sekeras mungkin.

"Lo kenapa tambah nangis? "

"Abip jahat! Bilang Nayya Bodoh! "

"Iya iya maafin gua"

Dia langsung menyeka air matanya. Dia tersenyum ke arah ku. Dia lalu menggenggam tanganku. Entah mengapa aku merasakan Jantung ku sedang berlari maraton. Dag. Dig. Dug

Aku melepaskan tangan ku dari genggaman Nayya. Akibat ulah ku, Nayya jatuh untuk kedua kalinya.

"Woaaaa! Abip jahat! Kenapa dilepasin?! "

Putnay's ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang