Rencana Abip

1.6K 61 1
                                    

🌈Abip POV🦄

Aku sudah tidak kuat. Akhirnya mata ku terkantup juga saat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Tapi niat itu ku urungkan saat seseorang dari ruang UGD keluar menggunakan jas berwarna putih lengkap dengan stetoskop yang melingkar di leher nya.

"Dengan saudara Abip"

"Iya Pak, saya sendiri" Aku langsung berdiri dari posisi tiduran di bangku tunggu depan UGD, aku lalu berjalan ke arah sang dokter dan mulai menanyai keadaan Nayya.

"Puji Tuhan. Alhamdulillah. Saudari Nayya bisa menjalankan operasi secara lancar"

"Puji Tuhan. Makasih ya dok"

"Iya. Mari"

"Eh dok! Saya bisa ke dalam? "

"Oh iya. Tentu saja. Tapi saat ini saudari belum siuman. Sebaik nya anda masuk ke dalam dulu"

"Baik dok terima kasih"

Aku bergegas menuju Nayya. Aku duduk di bangku samping kasur nya. Nayya masih terkulai lemah di atas kasur. Wajah itu.. Wajah pertama kali aku mengenalnya saat memegang hamster.

🌸

"Nayy... " Gumam ku sambil mengelus perban di kepalanya.

"Bip! "

Aku melihat ke arah pintu. Disitu sudah ada Salma dan Ajeng yang berdiri dengan mata yang berkaca kaca.

"Abip makasih ya udah nemuin temen kita" Mereka berdua memeluk ku. Mereka akhirnya melepaskan pelukan dan mulai beralih ke Nayya.

"Nayya, maafin gua ya. Gua ga bisa jadi temen yang baik" Lirih Salma.

"Chila! Awas lo anjing" Gumam Ajeng tapi aku masih bisa mendengar nya dengan jelas.

"Eh hmm.. Jeng ! Lo tadi bilang siapa? "

"Eh, bip! Maaf gua ga sengaja"

"Ga ga kenapa napa. Siapa tadi yang lo bilang? "

"Chi-Chila? " Jawab nya lagi.

Aku mengingat ingat semua yang pernah aku lakukan di Bengkulu...

🌸

Flashback 2 tahun kebelakang...

Saat itu aku masih menginjak kelas 2 SMP semester 2..

"Abip sayang! "

"Eh iya ada apa Chil? "

"Aku mau ngasih tau ke kamu.. Kalo aku udah ga bisa lama lama lagi tinggal di Bengkulu"

"Hah? Lah? Kenapa? "

"Pokonya ga bisa! Yang, kalo nanti ada orang yang ngejelek jelekin aku, jangan pernah kamu dengerin ya" Dia menutup kedua kuping ku.

"Abip percaya kan sama Chila? "

Aku hanya mengangguk. Sejak saat itu aku tidak pernah melihat Chila lagi. Sampai akhirnya kenangan itu terbuka lagi.

Saat itu aku berada di dalam kamar. Aku sedang menonton televisi. Aku tidak nenyukai film kartun jadi aku selalu memsang serial berita.

"Ya, Pagi tadi, ditemukan seseorang wanita tidak dikenal, mengambang di sungai bengkulu bagian barat dengan keadaan yang tragis. Wanita itu sudah tidak berpakaian dan hanya terlihat wajah nya yang ungu padam seperti sudah lama meninggal. Saat di investigasi oleh pihak kepolisian, ternyata di dapat beberapa sidik jari dari pelaku"

"di duga pelaku masih dibawa umur, masih belum diketahui motif pelaku membunuh korban, dan pelaku masih disangka buronan. Jika anda melihat ciri ciri dibawah ini.. Segera laporkan ke polisi"

🌸

"

Chila! " Aku berteriak sehingga membuat Salma dan Ajeng ikut terkejut.

"Lu kenapa Bip? "

"Sal, jeng, lu bisa susul Putra? Kemaren malem gua ketemu dia. Dia ada di Rumkit ini juga"

"Iya, kita tau Nayya ada disini juga karena di kasih tau Putra! "

"Salma! Lu jaga Nayya disini! Ajeng, lo tau kan kamar Putra dimana? "

"I-iya gua tau Bip. Ayo"

"Sal, gua titip Nayya"

Dia hanya mengangguk. Aku dan Ajeng lalu pergi ke kamar Putra. Setibanya disana, Terdapat dua orang yang tidak ku kenal.

"Putra! Abip mau ketemu!" Ujar Ajeng yang lalu membuka pintu.

"Eh Rafneth kok disini? " Tanya Ajeng lagi. Oh, mereka namanya Rafneth.

"Kenalin gua Abip. Abipraya"

"Gua Raffi"

"Abip"

"Gua Kenath"

"Abip"

Tanpa basa basi aku mengajak Raffi, Kenath, Ajeng dan Putra mendekati ruang Nayya agar Salma bisa mendengar percakapan kami.

"Sekarang ke kamar Nayya dulu. Raf, dudukin Putra ke kursi roda"

🌸

Di kamar Nayya...

"Keken! " Salma langsung memeluk Kenath. Mereka sebenarnya ada hubungan apa?!

"Salma! "

"Kalian sebenarnya ada hubungan apa sih? "

"Aku sama Kenath, pacaran" Ujar Salma.

"Gua sama Ajeng juga Pacaran" Tambah Raffi.

"Put, jangan bilang lo?! "

"Iya bip. Gua pacaran sama Nayya"

Hati ku sangat sakit kala ini. Tuhan, Mana Nayya yang bilang padaku akan terus menunggu ku pulang?

"Ah! Udahlah. Jangan bahas ini dulu! "

"Putra! " Aku mendekati kursi roda Putra.

"Apa Bip? Ada apa lagi? "

"Gua ngeliat ke masa lalu lagi"

"Lu sebenernya dukun?" Tanya Raffi

"Aku gatau. Senuanya ngalir gitu aja"

"Raf, Neth, Jeng, Sal, Put..."

"Sebelum gua tadi dateng ke kamar lo Put, Gua Flashback 2 tahun kebelakang. Dulu..."





Putnay's ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang