Percobaan

2.7K 89 1
                                    

Saat Raffneth pergi meninggalkan rumah, Salma, Ajeng, Aku dan Putra mulai memasang kaset di home teater Agar saat mereka comeback kita bisa langsung makan sambil nonton.

( Ceritanya udah beli kaset. Maaf di skip ga ada ide)

Setelah kami sudah memasang kaset dan tinggal memencet play, Putra mendekati ku. Dia tidur di paha ku.

"Nayya, Ayya tau ga? Kalo nanti temen kecil aku yang dulu pindah ke Amerika dateng lagi ke Jakarta Nayy?"

"Wah iya? Bagus dong! Cewek cowok Ja?"

"Cewek"

Oh. Ternyata perempuan. Pantas saja dia sangat senang. Saljeng yang daritadi memerhatikan aku dan Putra akhirnya membuyarkan lamunan ku.

"Suruh satu sekolah sama kita aja Put" Ajak Salma.

"Siapa tahu bisa jadi temen deket. Ya gak nayy?" Tambah Ajeng.

"Iyalah Jeng, sal Pasti! Kapan dia ke Jakarta Put? "

"Senen depan yang"

"Oh Yaudah"

Aku hanya terdiam sambil menunggu Raffneth tiba. Aku hanya memainkan rambut Putra yang sedari tadi setia di pangkuan ku.

🌸

"Assalamualaikum epribadeh" Teriak Kenath dari luar pintu.

Putra langsung menyuruh ku agar tetap duduk. Dia lalu beranjak membukakan pintu untuk Raffi dan Kenath.

"Nih gua beliin nadi goyeng buat Lu sama si Nayya" Ujar Raffi pada Putra yang sudah berada di ruang tamu

"Hahaha! Sa ae lu kutu buldoq" Jawab ku.

"Yeh. Dibilangin"

"Udah gue aja yang ambil piring" Kata ku saat Ajeng ingin beranjak dari tempat duduknya.

( Skip > anggep aja. Kalo putnay, salneth sama Rafjeng udah selesai makan dan selesai nonton. Males ngetik. No mood maapin)

🌈Pukul 21.45🦄

🌈Putra POV🦄

"Heh Raff, Neth! Bidadari bidadari kita udah pada molor nih. "

"Hah masa? " Ujar Kenath tak percaya.

Dari awal film, para perempuan memang sudah tidur di atas paha pasangan nya masing masing. Jadi tak heran jika saat mereka terlelap, mereka tidak berganti posisi.

"Gimana nih put, Neth? Angkat aja?" Tanya Raffi.

"Lu kira ponsel apa angkat? Bopong Raffi! "

"Iya itu maksud gue bambang"

"Geus lah cicing. Aing durut sia!" Ucap kenath tiba tiba buka suara.

Kami akhirnya memutuskan untuk menaruh para calon istri di kamar lantai bawah. Karena terlalu lelah untuk menaiki semua anak tangga.

"Put. Tahan nafsu lu Putra " Ujar Batinku yang melihat Nayya yang tertidur pulas di gendongan ku.

"Fuih! Berat juga si salma! "

Putnay's ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang