PERSONA (2)

1.6K 216 19
                                    

"Apa? Kamu melamar Sekretaris Kim?" Jimin menunjukkan ekspresi tidak percayanya saat mendengarkan cerita Jungkook.

"Iya" Jawab Jungkook.

"Apa yang dia katakan? Apakah dia bilang iya?" Tanya Jimin penasaran.

"Dia terdiam beberapa saat. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku" Terang Jungkook.

"Wajahnya? Dan?" Tanya Jimin penasaran.

"Lalu dia mendekat pada leherku"

"Itu pasti geli kan?" Ucap Jimin seraya menunjukkan ekspresi gelinya.

"Dia mengendusku"

"Dia mengendusmu?"

"Apa Anda mabuk? Itu yang dia bilang" Ucap Jungkook mengakhiri ceritanya.

"Hahahaha.. Jeon Jungkook yang hebat dihina oleh sekretarisnya hahahaha...." Jimin tertawa terbahak-bahak dan kemudian berhenti kala mendapat tatapan tajam dari Jungkook.

"Kenapa perutku sakit sekali? Apa aku memakan sesuatu yang salah?" Jimin memegang perutnya.

Jungkook terdiam sejenak, berusaha berpikir tentang apa yang diinginkan sekretarisnya.

"Apakah ini berarti dia menginginkan lamaran yang layak?" Ucap Jungkook mencoba menerka.

"Ha?"

"Aku paham. Dia pasti terkejut. Bagaimana mungkin dia berani menganggapku sebagai calon suami potensialnya?"

"Apa maksudmu?" Tanya Jimin yang belum mencerna dengan baik ucapan dari sahabatnya itu.

Jungkook tersenyum percaya diri.

"Aku yakin dia terpesona dan tercengang. Dia kaget. Aku yakin" Ucap Jungkook percaya diri. Jimin hanya diam seraya menatap sahabatnya datar. Dia tak paham, kenapa sahabatnya ini sangat narsis sekali. Jimin hanya dapat menggelengkan kepalanya.
.
.
.

Taehyung duduk di tepi kasur. Dia mengingat apa yang baru saja ia alami. Dia sungguh tak habis pikir kenapa bosnya itu tiba-tiba bilang akan menikahinya.

"Dia tidak tampak mabuk" Gumam Taehyung.

"Apa? Menikahinya?" Taehyung terdiam sejenak.

"Wah... Apa yang sedang kupikirkan?" Taehyung menggelengkan kepalanya dan tertawa.

"Haha.. Dia mungkin hanya bercanda" Ucapnya dan kemudian membaringkan badannya untuk tidur.
.
.
.

"Oh? Mingyu-ssi?" Taehyung tersenyum kala melihat Mingyu di depan lift.

"Seonbanim! Selamat pagi!" Sapa Mingyu ceria.

"Kamu datang lebih pagi" Ucap Taehyung ramah.

"Benar, ini adalah hari pertamaku bekerja. Ah, jantungku berdetak kencang sekarang. Aku sangat gembira dan gugup" Ucap Mingyu.

"Aku yakin kamu akan melakukan yang terbaik" Ucap Taehyung dengan senyum manisnya.

"Tentu" Merekapun memasuki lift.
.
.
.

Jungkook datang dengan aura dingin yang menguar dari dirinya. Dia tak menggubris salam hangat dari pekerjanya dan berlalu begitu saja menuju ruang kerjanya. Taehyung yang melihat hal itu hanya dapat menghembuskan napas panjang.

"Mingyu-ssi, ini adalah jurnal yang berisi kegiatan-kegiatan yang biasa bos lakukan" Ucap Taehyung seraya menunjukkan isi dari jurnal tersebut. Sejenak, ingatan tentang awal masa kerjanya kembali terlintas. Taehyung masih ingat bagaimana Jungkook yang marah karena ia melakukan kesalahan untuk pertama kalinya. Semalaman ia menangis karenanya. Tapi, dia tak menyerah, ia terus berusaha belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang