HOME (Short Story KookV)

DON'T LEAVE ME

Tetesan air hujan yang menetes dari pucuk daun terlihat begitu indah, membuat seseorang yang berdiri di balik jendela tersenyum manis. Matanya terpejam kala wangi tanah dan parfum maskulin sang kekasih bercampur, menguar memasuki penciumannya. Tangannya mengusap lembut lengan namja yang melingkar di perutnya. Beberapa kecupan sayang ia dapatkan di pipi kanannya.

"Ih~ jangan menciumiku terus Kookie, geli~" Ucapnya dan kemudian terkekeh.

"Salahkan dirimu yang teramat cantik." Ucapnya dan kemudian menciumi pipi dan juga lehernya.

"Hentikan Kookie~" Rengeknya manja. Namja itu membalikkan badannya hingga kini mereka saling berhadapan. Jangan lupakan kedua lengan namja itu yang masih melingkar di pinggangnya.

"Aku mencintaimu Taehyung. Sangat mencintaimu hingga rasanya mau mati." Netra kelamnya beradu dengan onyx hazel namja yang kini ada di hadapannya.

"Sebesar itu cintamu padaku?" Tanya Taehyung seraya memiringkan kepalanya.

"Lebih dari yang kamu kira." Jungkook kemudian mengecup bibir Taehyung dan menariknya dalam dekapan.

"Berjanjilah untuk selalu bersamaku. Jangan tinggalkan aku Tae." Bisik Jungkook seraya mengeratkan pelukannya.

"Gak akan. Aku akan selalu bersamamu. Aku juga mencintaimu Jungkookie~" Jungkook menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri membuat Taehyung terkekeh dalam pelukannya.

"Apa yang kamu lakukan Kookie~" Tanyanya disertai kekehan.

"Eum... Aku sedang berdansa. Apakah kamu tidak mendengar alunan lagu yang mengalun merdu?" Tanya Jungkook setelah melonggarkan pelukannya, membuatnya dapat melihat wajah cantik Taehyung yang kini menatapnya.

"Aku tidak mendengar apapun." Kata Taehyung seraya mendongak dan mengerutkan keningnya, mencoba mencari alunan lagu yang dimaksud kekasihnya itu. Tapi ia sungguh tak mendengar apapun selain suara rintik hujan yang menghujam atap rumahnya.

"Benarkah? Tapi aku selalu mendengarnya tiap saat melihatmu. Aku pikir lagu itu adalah suara hatiku yang terlalu gembira karena memilikimu." Jungkook terkekeh setelahnya.

"Issshhh.... Berhenti menggombal!" Taehyung memukul dada Jungkook dan kemudian kembali memeluk namja itu erat.

Mereka tersenyum bahagia. Jika sedang bersama, udara dingin seperti saat ini terasa hangat bagi mereka. Semua terlihat indah, alam dengan hujan dan dedaunan, bunga-bunga yang kebasahan, dan wajah cantik kekasihnya, sungguh sangat sempurna. Jungkook berkali-kali mengucap syukur karna dapat memiliki Taehyung sebagai kekasihnya.

"Tae?" Panggil Jungkook, membuat Taehyung mendongak, memberikan jarak pada peluknya.

"Iya Kookie?" Mata jernih dan senyuman manisnya begitu menyejukkan mata. Jungkook menangkup kedua pipinya dan mengecup kilas bibir merahnya.

"Aku ingin hubungan kita menjadi lebih serius, Baby. Kita sudah dua tahun bersama dan aku pikir, sudah waktunya aku mengenalkanmu pada keluargaku." Jungkook menatap lekat mata Taehyung. Jungkook sangat serius dengan ucapannya, Taehyung dapat melihatnya dari tatapannya.

"A..apa kamu serius? Em... Bukannya aku tak ingin bertemu dengan keluargamu, tapi... Aku takut mereka tidak menerimaku, Kookie. Kamu tahu aku namja, sama sepertimu. Aku juga bukan namja kaya sepertimu. Aku bahkan tak memiliki keluarga. Aku.. Aku hanya namja yang hidup dengan kerja part time dan beasiswa. Aku merasa tidak pantas untukmu Kookie, aku takut." Mata Taehyung menatap panik. Matanya mulai berkaca-kaca. Jungkook dengan cepat menariknya kembali dalam dekapannya. Mengelus punggungnya dan mengecupi pucuk kepalanya.

"Siapa bilang kamu gak pantas untukku? Kamu namja cantik, berprestasi, mandiri dan pekerja keras. Kamu sangat sempurna Baby. Seharusnya aku yang merasa tak pantas untukmu. Aku hanya namja manja yang kebetulan lahir di keluarga kaya dan betapa beruntungnya aku karena kamu mau memilihku. Aku akan menjelaskan perlahan kepada orang tuaku. Aku yakin dia akan menyukaimu dan merestui kita. Percayalah, semua akan baik-baik saja." Ucap Jungkook menenangkan. Taehyung hanya mengangguk dalam pelukan Jungkook.