SCENERY 2

1.2K 157 36
                                    

Setiap hari Jungkook selalu menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Taehyung. Semakin lama mengenal, Jungkook menjadi paham bahwa sosok yang ada di hadapannya ini begitu mempesona. Kekurangan pada dirinya tak sedikitpun melunturkan pesonanya. Kim Taehyung selalu dapat menyalurkan perasaan hangat pada hatinya. Dari Taehyung, Jungkook belajar banyak hal. Dia lebih dapat mensyukuri hidup yang dulunya dirasa kelam.

"Jungkook, kamu tahu? Selama ini aku begitu ingin memiliki teman. Aku sangat senang, akhirnya keinginanku dapat terkabulkan. Terima kasih sudah mau berteman denganku." Taehyung tersenyum manis pada Jungkook.

Jungkook terdiam, seulas senyum tipis terukir di wajah tampannya. Senyuman Taehyung selalu dapat menarik kesadarannya. Sepertinya, Jungkook telah jatuh cinta.

"Senyuman itu, senyuman itu begitu tulus. Aku tak pernah merasakan ketulusan semacam itu sebelumnya. Ah sial! Bagaimana bisa aku terjatuh dalam pesonanya. Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Jungkook dalam hati.

"Kookie?" Panggilan Taehyung mengembalikan kesadarannya.

"Ah.. I..iya?" Sahut Jungkook.

"Kenapa kamu diam? Apakah aku salah bicara?" Tanya Taehyung. Jungkook kembali terdiam. Hal itu membuat Taehyung bingung. Andai dia bisa melihat, dia akan mengerti bagaimana ekspresi Jungkook saat ini dan dia akan lebih mudah mengetahui perasaan sahabatnya ini.

"Kook_"

"Tae, maukah kamu menikah denganku?"

Ucapan Jungkook yang tiba-tiba membuat Taehyung mematung di tempatnya. Ini sangat tiba-tiba dan apa maksud Jungkook ini? Apakah dia bercanda?

"Tae? Maukah kamu menikah denganku? Aku mencintaimu." Ucap Jungkook lagi. Dia berusaha meyakinkan Taehyung untuk menerimanya.

"Kookie apa kamu bercanda?" Tanya Taehyung. Dia masih sangat terkejut dengan lamaran mendadak ini.

"Aku serius." Ucap Jungkook tanpa keraguan.

"Ta..tapi, kamu masih belum mengenalku. Mak..maksudku, kamu tak tahu siapa aku sebenarnya dan aku tak sempurna Kook, aku buta. Apa kamu tak akan menyesalinya?" Tanya Taehyung. Setetes air mata telah jatuh menghiasi pipinya.

"Persetan dengan itu semua. Aku menginginkanmu untuk menjadi pendamping hidupku. Aku terima kamu apa adanya. Kumohon, terimalah diriku." Jungkook menggenggam kedua tangan Taehyung dan menatapnya penuh harap.

"Aku mencintaimu Tae. Aku mencintaimu." Ujar Jungkook dan kemudian mengecup punggung tangan Taehyung.

"A...aku... Aku juga mencintaimu." Ucap Taehyung disertai tetasan air matanya.

"Apakah itu berarti kamu menerimaku?" Tanya Jungkook bahagia. Taehyung hanya mengangguk. Jungkook langsung menarik Taehyung ke dalam dekapannya.

"Terima kasih Taehyung. Terima kasih." Jungkook mengecupi ujung kepala Taehyung.
.
.
.

"Kookie, ini adalah rumahku." Ucap Taehyung dengan senyum manisnya.

"Kau?" Tanya Jungkook dengan nada terkejutnya.

"Aku adalah Kim Taehyung. Em.. Kamu tahu Kim Daehyun bukan? Dia adalah ayahku." Jelas Taehyung.

"Tae, sepertinya aku tak pantas untukmu." Ucap Jungkook tiba-tiba, membuat senyum Taehyung meluntur tiba-tiba.

"Ke..kenapa?" Tanya Taehyung panik.

"Aku orang miskin Tae. Aku tak sebanding denganmu." Ucap Jungkook dengan nada sedihnya.

"Maafkan aku Tae, permisi..." Jungkook beranjak pergi.

"KATANYA KAMU TAK PEDULI DENGAN SEMUA ITU? LALU APA INI?" Teriak Taehyung. Dia gak tau seberapa jauh Jungkook darinya saat ini. Tapi dia yakin Jungkook dapat mendengarnya dengan jelas.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang