LIGHT 2

1.1K 144 96
                                    

Tahun pertama diperkuliahan adalah tahun yang menyenangkan bagi Jungkook. Dia bisa dengan bebas hidup sesuai keinginannya karena diperbolehkan tinggal di apartemen. Hari ini dia sudah selesai mengurus kepindahannya.

"Akhirnya selesai juga. Aku bisa istirahat dengan damai." Monolog Jungkook seraya merebahkan diri di atas kasurnya. Matanya sudah mulai terpejam dan memasuki alam mimpi. Namun, niatnya itu urung karena suara musik yang keras dan mengganggu tidur tampannya.

"Sialan! Kenapa dia harus menyetel musik begitu keras? Apakah dia gak tau kalau apartemen ini tidak kedap suara?" Gerutu Jungkook. Dia menutup kedua kupingnya menggunakan bantal. Namun suara itu masih terdengar dan membuat Jungkook frustasi.

"Sialan! Bangsat! Awas aja, aku akan patahkan tulangnya kalau tak mau memelankan suara musiknya." Jungkook segera bangkit dan berjalan keluar menuju kamar sebelah.

Tok tok tok

"Keluar bajingan!"

Tok tok tok

"Apakah dia tuli? WOI BUKA PINTUNYA!"

Tok tok tok

"BUKA PINTUNYA BAJINGAN!"

"Aku akan dobrak lama-lama." Jungkook mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu itu. Namun sebelum dia memulai aksi mendobraknya, pintu itu terbuka.

Ceklek

Niat Jungkook untuk membentak, mengatai, dan mematahkan tulang penghuni kamar ini urung kala melihat sosok penghuni kamar itu.

"Ada apa?" Tanya yeoja itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa?" Tanya yeoja itu.

"Oh hai. Maaf, aku adalah tetangga sebelahmu. Hari ini adalah hari kepindahanku, aku sungguh lelah dan ingin istirahat. Namun, suara musikmu sedikit mengganggu. Bisakah kamu mengecilkan volumenya?" Ucap Jungkook sopan dan lembut.

"Oh maaf, aku tidak tahu. Aku akan mengecilkan volumenya. Aku mohon maaf." Yeoja itu membungkukkan badannya meminta maaf.

"Em.. Boleh aku tahu namamu?" Tanya Jungkook.

"Oh tentu. Namaku Choi Miyeon." Ucap yeoja itu dengan senyum manisnya.

"Aku Jeon Jungkook. Senang berkenalan denganmu. Em.. Karena kita tetanggaan, aku boleh main ke sini kan kapan-kapan?" Tanya Jungkook dan diangguki oleh Miyeon.

"Tentu." Ucap Miyeon dengan senyuman indahnya.

"Baiklah kalau begitu. Aku permisi." Jungkook melambaikan tangannya dan kemudian kembali ke apartemennya.

"Woah... Aku sungguh beruntung memiliki tetangga yang cantik. Choi Miyeon, kamu akan menjadi milikku." Ucap Jungkook penuh percaya diri.
.
.
.

Hari-hari setelahnya berlangsung begitu saja. Jungkook selalu mencari alasan untuk bisa bertamu di apartement Miyeon. Kadang di waktu senggang, Jungkook mengajaknya untuk berkencan, makan malam bersama atau menonton film di bioskop.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang