(SEQUEL) The Truth Untold

1.8K 185 53
                                    

Kandungan Taehyung sudah mulai membesar membuat Jungkook semakin posesif pada istrinya tersebut.

"Gukkie, tadi Jimin telepon, katanya dia akan tinggal di sini untuk beberapa hari. Kuliahnya sedang libur dan dia ingin menghabiskan waktu di sini. Sekalian refreshing katanya." Ucap Taehyung seraya memotong sandwich yang ada di piringnya.

"Oh, iya sudah. Tapi nanti biar dia tidur di apartemenmu. Kamu tidur di sini saja." Ucap Jungkook dan diangguki oleh Taehyung.

Biasanya kedua pasangan itu akan tidur bergantian. Hari ini mereka akan tidur di kamar Taehyung, esoknya mereka akan pindah di kamar Jungkook. Tak jadi masalah, asalkan tetap berdua tidurnya hehe.

Meski sekarang public tahu tentang hubungan mereka, tapi tetap saja kebiasaan lama susah dihilangkan. Rencananya, setelah kelahiran putra mereka nanti, mereka akan merombak apartemen mereka agar lebih luas dan sekalian menyiapkan kamar untuk anak mereka nanti.
.
.
.

Pagi ini Jungkook dan Taehyung sudah bersiap menyambut saudara bantet mereka, yaitu Jimin. Taehyung memesan beberapa menu untuk menyambut saudara tersayangnya itu. Meski Jimin sebenarnya adalah saudara dari suaminya, tapi Jimin lebih akrab dengan Taehyung. Taehyung dan Jimin terlalu banyak kesamaan, dan itu yang membuat keduanya semakin dekat.

Ting tong ting tong

Suara bel apartemen mereka berbunyi. Jungkook segera membuka pintu aprtemennya.

"Hai Bro! Apa kabar!" Jimin berseru dan kemudian memeluk Jungkook. Jungkook yang mendapat perlakuan itu hanya mendengus sebal. Saudaranya ini selalu saja bersikap berlebihan.

"Tidak usah berlebihan Bantet! Lepaskan pelukanmu!" Ucap Jungkook dingin. Jimin melepas pelukannya pada Jungkook dan mempoutkan bibirnya.

"Jahat sekali sih! Kita lama tidak bertemu lho! Apakah tak boleh melepas rindu?" Rajuk Jimin.

"Idih najis!" Jungkook langsung berbalik dan meninggalkan Jimin yang masih memberengut sebal.

"JIMIN!" Taehyung berjalan cepat seraya merentangkan tangan menuju Jimin. Mengabaikan Jungkook yang membolakan mata melihatnya.

"TAEHYUNG!! Aahhh!!!" Jimin langsung memeluk tubuh itu erat. Mereka bagaikan teletubbies yang sedang berpelukan. Jungkook memberengut melihatnya.

"Aku sungguh merindukanmu Chim!" Ucap Taehyung masih memeluk tubuh Jimin.

"Aku juga merindukanmu Tae!" Ucap Jimin bahagia. Mereka kemudian melepas pelukannya dan bertatapan dengan senyum yang masih terpatri di keduanya.

"EHEM!" jungkook berusaha mengambil atensi keduanya. Tapi tak direspon juga.

"EHEM! EHEM! uhuk uhuk uhuk!" Jungkook malah jadi keselek karena terlalu keras berdehem. Tapi hal itu malah berhasil menarik atensi Taehyung. Kini Taehyung mendekat dan menatap khawatir suaminya itu.

"Gukkie kamu kenapa? Aku ambilkan minum ya?" Ucap Taehyung panik dan bergegas menuju dapur untuk mengambilkan air.

Jimin ikutan khawatir dan kini hanya bisa menatap seraya memijat tengkuk Jungkook.

"Aissshh... Udah besar masih saja keselek. Makanya kalau batuk jangan keras-keras!" Ucap Jimin dan seketika mendapat delikan dari Jungkook.

"Ini juga karenamu Bantet! Ngapain juga sok pandang-pandangan sama istri cantikku? Dasar Bantet Sialan!" Umpat Jungkook dalam hati. Andai dia tidak keselek, pasti dia sudah menampol mulut lemes si Bantet ini.

"Ini Sayang, minumnya." Taehyung datang dan mengulurkan segelas air untuk suaminya. Jungkook segera meraih air itu dan meminumnya.

"Ah, leganya..." Ucap Jungkook dan kemudian tersenyum.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang