AIRPLANE

1.6K 166 40
                                    

Menjadi seorang vloger membuat Jungkook sering melakukan perjalanan ke suatu negara untuk mereview tempat wisata menarik yang ada di sana. Konten utama Jungkook memang tentang wisata-wisata mancanegara. Kebetulan hobinya adalah traveling, sangat cocok sekali dengan pekerjaannya saat ini.

Jungkook bernapas lega saat mendudukkan dirinya di bangku pesawat. Karena begadang semalaman untuk mengedit video, hampir saja ia terlambat untuk mengikuti penerbangan yang sudah terjadwalkan.

"Ah, untung saja tidak terlambat. Bantet sialan itu juga tidak membangunkanku. Sekarang di mana dia? Apa dia mengerjaiku?" Jungkook mengedarkan pandangannya untuk dapat menemukan sahabat bantetnya. Tapi sayang, ia tak menemukannya juga.

Penerbangan akan dilakukan beberapa menit lagi. Terlihat seorang namja manis tengah terengah-engah saat memasuki pesawat. Ia melemparkan senyum ke pramugari dan kemudian berjalan menuju bangku yang berada tepat di sebelah Jungkook.

Namja itu terlihat menetralkan pernapasannya seraya memejamkan mata. Jungkook terpana saat melihatnya. Ia begitu menawan saat dilihat dari posisi dekat.

"Hai?" Sapa Jungkook. Namja itu membuka mata dan tersenyum seraya menundukkan kepala memberi hormat.

"Namaku Jeon Jungkook." Ucap Jungkook ramah. Namja itu membuka tas kecilnya dan menggeledahnya seolah mencari sesuatu.

"Ada apa? Apakah ada yang tertinggal?" Tanya Jungkook lagi seraya memiringkan kepalanya menatap wajah namja itu. Namja itu mendongak menatap Jungkook dan kemudian kembali menggeledah tasnya.

Jungkook mengerutkan dahinya. Berbagai pertanyaan muncul di otak jeniusnya.

'Kenapa dia tidak menanggapiku? Kenapa juga dia menatapku begitu? Dasar sombong!' Batin Jungkook. Jungkook membalikkan posisinya menghadap depan. Setelah itu dia tidak bertanya lagi pada namja itu.

Setelah dua jam penerbangan, merekapun sampai di bandara London. Jungkook duduk di salah satu bangku yang ada di loby bandara. Setelah menghubungi Jimin, ia memutuskan untuk menunggu sahabatnya itu.

Tak lama kemudian, Jimin datang bersama namja manis yang tadi duduk di samping Jungkook.

'Jadi dia bareng sama Jimin? Kenapa gak ngomong apa-apa padaku tadi? Bukankah seharusnya dia juga mengenalku? Benar-benar sombong!' Rutuk Jungkook dalam hati.

"Hai Bro! Maaf ya kamu jadi nunggu lama." Ucap Jimin setelah itu memeluk sahabatnya itu.

"Kamu di mana aja? Kok aku gak tau kalau kita satu pesawat?" Tanya Jungkook kesal, sesekali matanya melirik entitas namja yang berdiri di samping Jimin. Manis sekali, tapi Jungkook terlanjur kecewa dengan sikapnya tadi.

"Aku ada di belakangmu. Kamu aja yang gak tau." Cibir Jimin.

"Benarkah? Aissh... Ya sudah lah, kita ke hotel saja. Aku sudah lelah." Ujar Jungkook seraya menyeret kopernya.

"Kamu tidak mau kenalan dengan temanku ini?" Tanya Jimin seraya menunjuk namja yang ada di sampingnya.

"Nanti saja." Ucap Jungkook dan setelahnya berjalan mendahului Jimin dan namja itu.
.
.
.

Sesampainya di hotel, Jimin menyewa dua kamar yang bersebelahan. Satu kamar untuknya dan Jungkook, satu kamar lagi untuk namja yang datang bersamanya.

Setelah selesai mengurus semuanya, mereka kemudian bergegas memasuki kamar masing-masing untuk beristirahat.

"Oi Kook? Kamu kenapa kok kayak gak suka sama sepupuku?" Tanya Jimin. Jungkook membalikkan badan menghadap sahabatnya itu.

'Jadi, namja manis tadi sepupunya?' Batin Jungkook.

"Aku malas berbicara dengannya. Dia orang yang sombong." Jawab Jungkook dan kemudian kembali menata barang bawaannya.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang