DOPE 2

1.3K 181 45
                                    

Pagi ini adalah jadwal Taehyung untuk memeriksa pasien-pasiennya. Di tangannya sudah siap catatan dan juga stetoskop.

"Selamat pagi Dokter Kim!" Sapa Lisa dengan senyum manisnya.

"Pagi juga Suster Lisa!" Sapa Taehyung dengan senyum indahnya.

"Apakah Dokter akan ke ruangan pasien tampan itu?" Tanya Lisa antusias dengan langkah cepat menyusul Taehyung yang berjalan di depannya.

"Iya, aku harus memeriksanya lagi pagi ini." Sahut Taehyung.

"Bolehkah aku ikut?" Tanya Lisa antusias dan diangguki oleh Taehyung.

Setelah selesai memeriksa pasien yang lainnya, kini tiba giliran pasien Jeon yang mendapat pemeriksaan. Taehyung menghela napas dan memasuki ruangan.

"Lho? Kok kosong Dok?" Tanya Lisa kecewa. Taehyung juga sedikit terkejut, tapi dia ingat bahwa pasien Jeon bilang jika ia akan menginap satu malam dan itu berarti saat ini ia sudah keluar.

"Dasar keras kepala!" Gumam Taehyung. Ia ingin berbalik namun matanya melihat secarik kertas di atas nakas sebelah brankar pasien. Taehyung mendekat dan mengambil kertas itu, diikuti oleh Lisa yang penasaran kenapa Taehyung berbalik.

Hai Dokter Kim, aku harus keluar pagi-pagi sekali. Aku tidak bisa lebih lama di sini meski sebenarnya aku ingin. Tapi jangan khawatir! Aku akan kembali beberapa hari lagi untuk memeriksa kembali lukaku. Sampai ketemu lagi dan jangan rindukan aku.

Jungkook Jeon


Taehyung berdecak saat selesai membaca surat itu. Pria itu sungguh narsis dan percaya diri sekali. Tapi entah mengapa saat membacanya, seulas senyum tercetak di wajah cantiknya.

"Woah! Apakah dia menyukaimu Dok? Dokter sangat beruntung!" Ucap Lisa dengan senyum merekahnya.

"Apa sih?" Pipi Taehyung memerah. Dia langsung melangkah keluar ruangan untuk memeriksa pasien yang lain, meninggalkan Lisa yang masih cekikikan melihat raut malu Dokter Kim.
.
.
.

Satu minggu berlalu. Tak ada kabar dari pria bernama Jeon Jungkook itu. Bukan, Taehyung tidak mengharapkan untuk bertemu. Hanya saja ia penasaran, bagaimana kabar pria itu. Apakah lukanya sudah sembuh? Wajar kan jika seorang dokter mengkhawatirkan pasiennya?

"Tae, kamu tidak pulang?" Tanya Jimin yang kini sedang berjalan ke arahnya.

"Sebentar lagi aku akan pulang." Jawab Taehyung.

Jimin mendekat dan mengendus di sekitar tubuh Taehyung.

"Apa yang kamu lakukan Jim?" Tanya Taehyung risih.

"Kapan terakhir kamu mandi dan mencuci rambutmu?" Tanya Jimin dengan ekspresi jijiknya.

"Pasienku sangat banyak dan aku gak ada waktu untuk memperhatikan tubuhku. Apakah aku sebau itu?" Tanya Taehyung dan kemudian turut mengendus bau tubuhnya.

"Aissshhh jinjja. Kamu jorok sekali. Pantas saja tak ada yang mau mendekatimu." Cibir Jimin dan seketika mendapat pukulan dari Taehyung.

"Mulutmu! Aisssh... Berkaca dulu! Kamu saja masih belum laku. Dasar bantet!" Ucap Taehyung tak terima.

"Hei, aku tidak bantet. Aku hanya kurang tinggi saja. Issh... Sana pulang dan bersihkan tubuhmu!" Ucap Jimin. Taehyung yang sudah lelah segera kembali ke ruangannya dan bersiap untuk pulang.
.
.
.

Taehyung berjalan dengan menyangklong tas hitamnya. Ia hanya mengenakan kaos putih dan luaran switer berwarna orange kecoklatan. Ia sungguh merasa lelah dan ingin cepat beristirahat.

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang