(SEQUEL) Magic Shop

1.5K 173 35
                                    

Jungkook memasuki ruang rapat. Ada salah satu perusahaan baru yang akan mengajak perusahaan Jungkook untuk bekerja sama. Kim Group adalah nama perusahaan tersebut.

"Selamat siang, Pak Jeon." Sapa lelaki paruh baya yang tersenyum ramah padanya.

"Selamat siang, Pak." Jungkook bersalaman dengan lelaki itu dan kemudian duduk di kursi utama.

"Jadi, kerja sama seperti apa yang Anda tawarkan Pak?" Tanya Jungkook langsung pada inti permasalahan.

"Begini Pak, perusahaan kami ingin mengeluarkan sebuah product terbaru yang berkaitan dengan olahraga. Kami pikir jika perusahaan Anda bersedia menanam saham pada perusahaan kami, kita dapat membagi hasilnya nanti. Jujur saja, kami membutuhkan banyak modal untuk peluncuran product tersebut. Bagaimana menurut Anda?" Jelas lelaki itu.

"Bisakah Anda memberikan gambaran gamblangnya melalui sebuah presentasi?" Tanya Jungkook. Lelaki itupun menyuruh pengawalnya untuk menyediakan slide untuk presentasi. Setelahnya beliau memberikan gambaran rinci tentang product yang akan diluncurkannya. Jungkook hanya diam memperhatikan dan menimbang apakah ia harus memberikan saham atau tidak pada perusahaan tersebut.

"Jadi bagaimana Pak Jeon?" Tanya lelaki tersebut setelah menyelesaikan presentasinya.

"Baiklah. Saya bersedia menanam saham di perusahaan Anda. Tapi, biarkan beberapa pegawai saya turut andil dalam peluncuran product tersebut. Bagaimana?" Tanya Jungkook.

"Baik Pak. Saya sepakat. Terima kasih banyak." Lelaki itu tersenyum lebar dan mendekat pada Jungkook untuk bersalaman.

Tok tok tok

"Permisi Pak. Di luar ada istri Tuan." Ucap salah satu pegawai. Jungkook tersenyum ceria mendengarnya.

"Baiklah. Tunggu sebentar. Saya akan segera keluar." Ucap Jungkook dan diangguki pegawai tersebut. Pegawai itupun undur diri dari ruang rapat tersebut.

"Sepertinya rapat hari ini sudah selesai. Saya akhiri. Selamat siang." Jungkook membungkuk dan beranjak meninggalkan tempat. Tapi sebuah suara mengintrupsinya.

"Maaf Pak. Bolehkah saya menyapa istri Anda?" Tanya lelaki tersebut. Jungkook mengerutkan dahi sejenak dan kemudian tersenyum.

"Baiklah. Mari!" Ajaknya. Lelaki itu berjalan di belakang Jungkook.

"Baby? Apa kamu menunggu lama?" Tanya Jungkook kala mendapati istri tercibtanya duduk di depan ruang rapat. Taehyung tersenyum dan menggeleng.

"Tidak kok Mas. Aku baru datang." Ucap Taehyung dengan senyum manisnya. Sejak pernikahan, Jungkook melarang Taehyung berbicara formal padanya.

Jungkook mendekat dan mengecup kening Taehyung singkat.

"Baby, rekanku ingin menyapamu." Ucap Jungkook. Taehyung mengangguk dan kemudian mengedarkan pandang mencari sosok yang diceritakan Jungkook itu. Mata Taehyung membola kala melihat sosok itu dan dengan sigap ia merangkul lengan Jungkook posesif.

"Kamu kenapa By?" Tanya Jungkook. Taehyung semakin mengeratkan pegangannya dan menunduk.

"Taehyung?" Panggil lelaki itu dengan nada terkejut. Jungkook mengerutkan dahinya. Siapa lelaki ini sebenarnya?

"Anda mengenal istri saya?" Tanya Jungkook seraya mengelus tangan sang istri sayang.

"Di..dia...omku Kookie.." Cicit Taehyung lirih. Jungkook menatap lelaki itu tajam. Dia ingat sekali bagaimana kelakuan lelaki ini pada istri tercintanya.

"Apakah benar?" Tanya Jungkook dengan tatapan tajamnya. Lelaki itu terdiam merutuki kebodohannya. Bagaimana jika Jungkook menarik saham yang baru saja disepakati? Jika tahu begini, lebih baik dia tak usah menyapa istri Jeon Jungkook yang ternyata keponakannya sendiri. Apa yang harus dilakukannya?

HOME (Short Story KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang