Saat Tasya kelas enam. Keadaan keluarga sedang tidak membaik. Tasya selalu merenung memikirkan masalah keluarganya. Ia juga sedih, setiap hari melihat dan mendengar semua kejadian yang tidak seharusnya Tasya lihat.
Tasya sering melihat Asyita dan Edwin bertengkar. Bahkan Tasya melihat Edwin yang telah berbuat kasar dengan Asyita.
Saat itu Tasya di jemput oleh Asyita. Asyita mengajak Tasya pergi ke restoran dulu untuk makan. Sesampai di sebuah restoran Wiper. Tasya dan Asyita masuk dan duduk di dekat jendela yang menampilkan pemandangan laut.
"Mama! Pemandangannya bagus, ya."
"Iya sayang."
Asyita memesan makan dan minuman.
"Mama! Setelah ini mama bekerja lagi ya?" Tanya Tasya menatap Asyita.
"Iya sayang! Apa kamu mau ikut?"
"Iya ma, Tata mau." Jawabnya bahagia.
"Oke sayang. Tapi kita pulang kerumah dulu supaya Tata bisa ganti baju."
"Siap mamanya Tata." Balasnya sembari gaya hormat.
"Hmm kamu ini." Asyita mencubit pipi gembul Tasya karena lucu.
Seketika mata Asyita membulat dan tiba-tiba air mata Asyita keluar melihat pemandangan yang berada di depannya ini. Tasya merasa heran dengan mamanya yang pandangannya tidak lepas melihat sesuatu. Tasya melihat yang di tatap Asyita. Tasya terkejut sekaligus marah melihat papanya, Kakaknya dan seorang wanita yang nampak sedang bahagia.
"Kita pulang sekarang ya sayang." Ujar Asyita sembari menangis.
"Nanti ma! Mama tunggu dulu disini, ya." Balasnya, lalu pergi menghampiri mereka bertiga.
Brak
Tangan mungil Tasya menggebrak meja yang mereka tiga tempati dan menatap tajam kearah mereka bertiga. Semua yang berada di tempat restoran melihat kearah mereka.
"Tasya." Ujar Edwin tegas.
Asyita langsung mendekati Tasya. Asyita takut nanti Edwin memukul Tasya.
"PAPA JAHAT." Teriak Tasya dan semua pengunjung melirik kearah mereka.
"Diam kamu." Edwin menunjuk Tasya.
"Kamu memang jahat mas. Dan sekarang aku talak kamu." Ujar Asyita tegas sembari menangis.
Bukan ini saja kelakuan Edwin yang selingkuh dengan wanita lain. Tapi Edwin sering melakukannya bahkan terang-terangan. Bahkan Edwin hanya bisa menghambur-hamburkan uang hasil kerjanya payahnya Asyita. Hanya untuk memberikannya kepada wanita lain.
"Ya silahkan! Dari dulu saya memang sudah menunggunya." Ujarnya.
"Papa jahat! Kakak juga jahat dan kamu wanita murahan." Tunjuk Tasya tajam.
Plak
"Tasya." Asyita langsung memeluk Tasya. Tasya merasakan pipinya nyeri, akibat terkena tamparan dari Edwin. Tasya sangat benci dengan Edwin.
"Dasar! Ayah macam apa kamu ini." Ujar Asyita tegas sembari menangis. Lalu membawa Tasya pergi.
"Mama." Sahut Riki. Asyita dan Tasya menghentikan langkahnya.
"Kamu disini saja Riki." ujar tegas Edwin.
"Riki mau ikut mama pa." Balasnya.
"Mau papa pukul kamu." Ancamnya.
Riki langsung diam. Tasya dan Asyita melangkah pergi meninggalkan restoran. Dalam perjalanan menuju pulang Asyita terus menangis dan Tasya hanya bisa menenangkan Asyita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhty Cuek (completed ✔️)
Teen Fictioncerita ini menceritakan seorang gadis yang cantik. Tapi sikapnya sangat cuek dan dingin dengan seorang laki-laki, bahkan sikapnya sangat dingin dan sinis terhadap ayah dan kakak laki-lakinya. karena sebuah kejadian yang selalu teringat dengan diriny...