Tasya pulang di antar oleh Edwin. Dalam perjalanan Tasya hanya diam dan raut muka marah yang nampak di wajah Tasya. Edwin mengantar Tasya setelah solat subuh.
Sesampai di parkiran rumah kediaman Asyita. Tasya langsung ke luar dari mobilnya Edwin. Tasya langsung berlari dan memencet tombol bel rumah. Tak menunggu waktu lama pintu terbuka. Tasya langsung memeluk bik Ina.
"Tu-tuan." Bik Ina terkejut saat melihat Edwin di depan pintu.
"Bik! Hiks.. Bang Billy sama bang Riki mana?" Tanya Tasya menangis.
"Itu mereka lagi tidur di sofa ruang keluarga." Jawab bik Ina sembari tersenyum.
Tasya langsung berlari menuju ke ruang keluarga.
"Lebih baik tuan pergi dari ini." Ujar Bik Ina mengusir Edwin. Edwin hanya tersenyum miring, lalu pergi meninggalkan rumah kediaman Asyita.
***
Tasya berlari ke ruang keluarga. Sambil teriak memanggil Billy dan Riki.
"Bang Billy! Bang Riki!" Teriak Tasya.
Billy dan Riki langsung bangun saat mendengar panggilan dari Tasya. Billy dan Riki langsung berdiri dan bahagia melihat Tasya ada di rumah.
Riki dan Billy mendekati Tasya yang sedang menangis.
"Sayang! Kamu abis kemana? Abang, sama abang Billy, teman-teman dan orang kepercayaan mama mencari kamu kemana-mana." Tanya Riki memeluk Tasya yang sedang menangis di tambah lagi tubuhnya bergetar.
"Ki! Tata duduk dulu." Ujar Billy.
Riki menganggukkan kepala dan mengajak Tasya duduk di sofa.
Tasya terus menangis. Riki dan Billy tambah khawatir.
"Bang! Maaf! Tata ngga kasih kabar ke abang dan semuanya. Sebenarnya Tata di culik oleh Laki-laki berengsek. Terus handphone Tata di ambil oleh dirinya. Supaya Tata tidak bisa menghubungi siapa-siapa." Tasya menangis dan menundukkan kepala.
"Siapa laki-laki itu sayang?" Tanya Billy mengepalkan kedua tangannya.
"Laki-laki itu adalah Edwin Nugraha." Jawab Tasya. Tasya sengaja tidak memanggil Edwin dengan sebutan Papa atau pak. Karena Tasya sangat benci dengan Edwin.
"Apa? Papa yang nyulik kamu! Kenapa papa nyulik kamu?" Tanya Riki napasnya naik turun.
"Karena papa ingin merayakan ulang tahun Tata bang! Tata ngga mau. Tata mau pulang, tapi dia menutup mulut dan hidung Tata memakai sapu tangan. Hingga Tata tidak bernapas dan pingsan." Jawab Tasya.
"Papa." Geram Riki.
"Tapi sayang ngga di apa-apain kan?" Tanya Billy duduk di samping Tasya.
"Iya bang!" Jawab Tasya.
"Sayang hari ini jangan sekolah dulu, ya. Nanti abang yang ngizini kamu ke guru." Ujar Billy sembari tersenyum.
"Tata mau sekolah aja bang."
"Tata dengeri apa kata bang Billy. Sebaiknya Tata ngga sekolah dulu." Sambar Riki.
"Ya bang ko gitu! Tata u_" Balasnya terpotong oleh Riki.
"Ngga ada tapi-tapian Ta! Ini juga demi kebaikan mu." Sambarnya dan Tasya cemberut.
***
Riki bersama Billy sudah berada di perusahaan Edwin. Riki dan Billy menuju ke ruangan Edwin.
Sesampai di depan ruangan Edwin. Riki membuka pintu dengan keras.
Brak
Edwin terkejut "Ada apa Riki? Ngga pernah kamu bertingkah seperti itu." Tanya Edwin tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhty Cuek (completed ✔️)
Novela Juvenilcerita ini menceritakan seorang gadis yang cantik. Tapi sikapnya sangat cuek dan dingin dengan seorang laki-laki, bahkan sikapnya sangat dingin dan sinis terhadap ayah dan kakak laki-lakinya. karena sebuah kejadian yang selalu teringat dengan diriny...