Tasya sudah siap untuk liburan hari ini. Walaupun liburannya selama empat hari di puncak dan Tasya tinggal menunggu kedatangan teman-teman kelasnya.
Tasya tidak membawa mobil karena Tasya pergi bersama mobilnya Dion. Bukan Tasya saja yang tidak membawa mobil, karena khusus untuk perempuan tidak dibolehkan membawa mobil jadi perempuan menebeng sama mobil yang laki-laki. Tapi di setiap mobil ada empat orang, dan masalah Tasya yang berdua semobil dengan Dion itu bukan di sengaja karena tidak ada tebengan lagi, jadi Tasya semobil dengan Dion.
Tin tin tin tinnnnnn
Suara klakson mobil terdengar sampai ke telinga yang berada di rumah tersebut.
"Mereka sudah datang." Gerutu Tasya.
Lalu Tasya cepat-cepat keluar membawa tas kopernya. Saat membuka pintu, Tasya terkejut karena ada Dion di depan pintu rumah.
"Astagfirullah." Ucap Tasya terkejut.
"Hehe... Maaf Ta." Pinta Dion.
"Hmmm." Gumam Tasya.
"Sini tas lo, biar gue yang bawa." Tawar Dion.
"Terimakasih." Ujar Tasya. Dio hanya tersenyum tapi Tasya cepat-cepat menundukkan kepala.
Lalu Dion memasukkan tas koper Tasya ke jok mobil di belakang.
Lalu Dion mendekati Tasya yang masih setia berdiri di samping mobilnya. Sedangkan teman-teman yang lainnya hanya melihat gerak-gerik mereka dari dalam mobil.
"Masuk lah Ta."
"Saya duduk di belakang aja ya Dion." Pinta Tasya.
"Ngga usah Ta. Kalo lo duduk di belakang serasa gue jadi supir, jadi duduk di depan aja. Gue ngga ngapa-ngapain lo, lo tenang aja." Ujar Dion.
"Maaf ya." Pinta Tasya.
"Maaf kenpa?" Tanya Dion bingung.
"hmm ngga jadi." Ujar Tasya menunduk.
"Ya sudah kamu masuk, kita mau jalan ni. Nanti yang la_" Ujar Dio terpotong.
"Hey buruan masuk, nanti aja ngobrolnya." Teriak Affan dari dalam mobil yang kaca mobilnya di buka.
"Iya iya." Ujar Dion menghela napas.
"Masuk lah Ta." Pinta Dion dan Tasya hanya mengangguk.
Saat Tasya telah masuk dan Dion memutari mobilnya lalu masuk ke dalam mobilnya. Lalu mobil mereka membelahi jalan yang untungnya tidak terlalu ramai, karena mereka pergi jam 04.50.
Di dalam mobil hanya ada keheningan tidak ada perbincangan. Tapi Dion tidak suka keheningan. Tapi bagaimana lagi Dion sangat mengerti dengan Tasya dan Dion hanya bisa sabar dan pasrah.
"Dion!" Ujar Tasya.
"Iya Ta ada ap?" Tanya Dio sekilas melihat Tasya.
"Boleh hidupkan musik ngga?" Tasya balik tanya.
"Boleh Ta, pakek handphone kamu atau handphone gue?" Jawab Dion balik tanya.
"Handphone kamu aja." Jawab Tasya.
"Tapi kamu aja yang menghidupkannya, gue masih pokus nyetir."
"Hmmm iya." Gumam Tasya.
"Ini Handphonenya." Ujar Dion menjulurkan handphonenya.
"Pwnya apa?" Tanya Tasya.
"Ngga pakek pw tinggal geser aja." Jawab Dion sekilas melihat Tasya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhty Cuek (completed ✔️)
Novela Juvenilcerita ini menceritakan seorang gadis yang cantik. Tapi sikapnya sangat cuek dan dingin dengan seorang laki-laki, bahkan sikapnya sangat dingin dan sinis terhadap ayah dan kakak laki-lakinya. karena sebuah kejadian yang selalu teringat dengan diriny...