Epilog

4.4K 154 12
                                    

Belum bisa mengikhlaskan.
Tapi lambat laun kami akan mengkhilaskan kepergian dirimu.

🍃 Billy Abraham 🍃
_________________________________

Seminggu sudah kepergian Tasya. Billy, Riki dan yang lainnya belum sepenuhnya mengikhlaskan kepergian Tasya. Bahkan Billy pun sering melamun dan sering menyalahkan dirinya sendiri.

Kini Billy sedang berada di perusahan. Bahkan Billy tak konsentrasi mengerjakan semua berkas-berkas yang dia kerjakan.

Semenjak kepergian Tasya. Sikap Billy sangat berubah dan tidak seperti Billy yang dulu.

"Tasya adikku yang tersayang! Maafkan abang yang tidak menjaga dirimu. Abang sangat bodoh telah membiarkan dirimu pergi sendirian. Maaf Billy ma! Tidak bisa menjaga Tasya dengan baik." Ujar lirih Billy menangis sembari mengepalkan kedua tangannya.

Billy sangat menyayangi Tasya. Bahkan belum satu tahun mereka bersama. Tapi Billy sangat-sangat menyayangi Tasya.

Billy selalu menyalahkan dirinya. Padahal sudah banyak sekali yang menasehati Billy. Kalo Billy itu tidak bersalah. Tapi tidak dengan Billy, yang memikirkan kalo dia lah penyebabnya.

Entah kenapa Billy tidak bisa merelakan kepergian Tasya? Sedangkan Riki yang sekandung dengan Tasya bisa merelakan dan mengikhlaskan kepergian Tasya.

Minggu-minggu ini Riki selalu memata-matai Billy. Karena Riki khawatir dengan Billy yang selalu melampiaskan amarahnya deng cara menyakitinya diri sendiri.

Riki masuk keruang kerjanya Billy tanpa mengetuk pintu lagi.

"Assalamu'alaikum bang." Salam Riki yang sudah berada di hadapan Billy. Billy mendongakkan wajah melihat siapa yang telah mengucapkan salam tersebut.

"Riki! Wa'alaikumussalam." Balas Billy.

"Abang kita makan siang sekarang ya." Ajak Riki. Billy hanya menggeleng kepala.

"Ada apa kamu kesini Riki?" Tanya Billy lirih.

"Riki hanya ingin bertemu dengan abang. Riki khawatir dengan abang! Sampai kapan abang begini terus. Kalo Tata tau abang begini, Tata pasti marah sama abang." Ujar Riki.

"Abang jangan buat Tata marah! Kasian bang. Tata disana ingin bahagia bersama mama. Biarkan Tata bahagia. Jangan buat Tata bersedih melihat keadaan abang seperti ini. Kasian Tata bang." Lanjut Riki memeluk Billy. Billy menganggukkan kepala.

"Iya.. Seharusnya abang tidak seperti ini. Maaf Tata abang. Abang sayang Tata." Ujar lirih Billy.

"Sudah bang! Kita pergi makan siang sekarang. Dari kemarin abang jarang sekali makan hingga tubuh abang menjadi kurus. Ayo bang." Ajak Riki dan diangguki Billy.

***

Satu bulan kemudian. Billy sudah berubah menjadi dulu. Menjadi Billy yang sebenarnya.

Sekarang Billy dan Riki bekerja sama dalam menjalankan perusahan Asyita group. Hingga mereka berdua telah mengembangkan perusahaan menjadi meningkat sangat cepat.

Tapi setiap minggu sekali Billy dan Riki selalu pergi ke makam Tasya dan Asyita.

Sedangkan Edwin telah dimasukkan penjara. Perusahaannya sudah hancur dan istrinya tidak tau kemana?

Sedangkan teman-teman sedangkan memikirkan sekolah dan melanjutkan ke universitas yang lainnya.

Tapi mereka tidak lupa dengan Tasya. Jika mereka mendapatkan berita baik. Mereka tidak lupa memberitahu ke Tasya. Walaupun mereka tau, mereka tidak akan bisa lagi melihat senyum dan raut wajah bahagianya Tasya.

***

Assalamua'laikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🙏.

Semoga kalian suka ya.

Minal Aidzin walfaidzin ( mohon maaf lahir dan batin )
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1440 HIJRIYAH.

Alhamdulillah ceritanya selesai. Dan tak lupa kepada yang maha kuasa telah membantu saya dalam menyelesaikan cerita saya.
Terimakasih kepada semuanya telah memberi dukungan kepada cerita saya.


TERIMAKASIH... 🙏😊😘❤️

Ukhty Cuek  (completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang