"Ini bekas kamarku dulu" ucap Haiden setelah masuk ke suatu kamar bernuansa maskulin diikuti oleh Mirellia di belakang nya.Terdengar helaan nafas berat dari Mirellia,entah siksaan apa yang menunggui nya malam ini.
Haiden meletakan kopernya di sebelah nakas,lalu pria itu menghempaskan tubuhnya keatas ranjang kingsize.
"Aku mau ke dapur,lapar" ujar Mirell lesuh.Haiden hanya mengangguk acuh.
Haiden yang sedang melamun menatap langit langit kamarnya pun akhirnya tertidur,dengan keadaan telanjang dada.
"Hai..." Mirell yang semula ingin menawari Haiden untuk makan malam,pun tak jadi.
"What the fuck,pemandangan macam apa ini!!!"
Sprey berantakan,kaos kaki dan sepatu diletakan diatas kasur,dan keadaan Haiden yang membuat Mirell menggigit bibir cherry nya.
Sambil menutup hidung,Mirell menyingkirkan semua barang Haiden yang sebenarnya tidak pantas berada diatas kasur,namun bagaimanapun pria itu ya seperti itu.
"Huuuhh" akhirnya Mirellia dapat bernapas lega setelah selesai membersihkan kamar pria itu,maklum sudah lama tak terpakai.
#Haiden pov.
Ah geli sekali,dengan malas aku membuka mata karena ingin membuang air kecil.
Kembali dari toilet,aku berniat ingin melanjutkan tidurku,namun ada sedikit perbedaan dikamarku.ya,semua nya sudah bersih dan wangi,tidak ada yang berdebu lagi.
Hingga akhirnya penglihatanku bertemu dengan gadis yang sedang tidur meringkuk disoffa.
"Mirell?" gumamku.
"Menyusahkan sekali" dasar sekretaris yang menyusahkan,dengan terpaksa aku memindahkan tubuh nya keatas ranjang.dan.. Pulas sekali? Bahkan tak ada pergerakan dari Mirell.
Entah berapa berat badan nya,saat ku gendong terasa ringan,atau aku yang terlalu kuat.
Lihatlah,dengan pulas nya dia tertidur.eits,aku memandangi sekretarisku lekat lekat.yaa,aku baru menyadari bahwa ternyata Mirellia itu cantik,sayang nya boros! Aku sedikit risih dengan wanita boros.yang tidak merasakan susahnya menjadi pria yang harus bekerja,dan wanita tinggal menikmati seenaknya!!
Aku menyuruh pelayan untuk mengganti pakaian Mirell,agar gadis itu nyaman dalam tidurnya,Hell entah kenapa aku jadi peduli dengan nya.
#author pov.
Setelah pakaian Mirell sudah diganti dengan piyama,Haiden berdiri di sebelah ranjang dengan bersedekap tangan.
Pria itu berfikir sejenak mencari ide untuk membuat sekretarisnya kesal.
"Hmm tunggu saja besok,dia akan mengira aku telah menyentuhnya dan... Aku suka membodohi gadis yang boros ini" gumam Haiden tersenyum misterius.
Pria itu mengambil posisi disamping Mirell yang masih tertidur pulas.menyelimuti dirinya dan gadis disampingnya.
Waktu menunjukan pukul 11 malam,Haiden pun ikut tertidur.
Keesokan nya...
mirell yang baru saja terbangun mencoba mengumpulkan nyawa nya.
"What the hell!!!" teriak Mirellia kaget.pakaian nya yang semula adalah dress berganti menjadi Piyama.
Gadis itu menoleh melihat Haiden yang tertidur pulas,apalagi dengan tangan nya mengalung di perutnya.pria itu tengah bertelanjang dada.
"Iden! Iden!" panggil Mirell sambil menepuk pipi pria itu.entah sejak kapan gadis itu memanggil bossnya dengan panggilan di masa kecilnya.
Haiden pun terusik,pria itu membuka mata sangat malas.
"Ada apa sih?" kesal Haiden dengan suara khas orang bangun tidur. Beda dengan Mirell yang sudah memelototi bossnya sejak tadi.
Kemarahan yang membuncah membuat Mirell nekat memukuli Haiden tanpa ampun.pria itu terus saja berucap ampun,namun tidak dihiraukan oleh Mirell.
"Hey!! Ada apa sih" tanya Haiden setelah berhasil menangkap tangan Mirell.
Akhirnya Mirell mulai terisak dengan fikiran yang tidak tidak.
"Dasar Jerk!!! Kenapa kau meniduriku brengsek!" tanya mirell terus memukuli dada bossnya.
"Ini ranjangku,Apa masalahmu?" Haiden balik bertanya dengan raut enteng.
"Semula aku tidur di soffa,dan kenapa pagi ini aku bangun sudah berada diranjang dengan pakaian yang beda!"
"Maafkan aku Mirell,kau saat tidur terlihat sangat menggoda,so.. Iam sorry" terang Haiden berbohong.dalam hati pria itu tertawa geli.
Mirell sampai menampar rahang Haiden beberapa kali,lalu pergi keluar kamar.
Haiden tersadar,jika sampai ibu nya tahu bahwa sudah membuat Mirell menangis,bisa dikebiri dirinya.
Dengan buru buru pria itu loncat dari ranjang untuk mengejar Mirell.
Telat sudah,Mirell sedang berbicara dengan ibu nya di soffa tengah.
"Kemari! Kemari Kiddy!" mati sudah,ibu nya sudah melihat keberadaan putra nya,Haiden berjalan santai namun menahan ketegangan.
"Kenapa dia sampai meminta pulang ha?!" tanya sang ibu membentak.
"Tidak tahu,kau kenapa?"
Kini Haiden memperlihatkan bakat terpendamnya,menjalankan drama.Haiden berlagak menjadi peran protagonis yang di sedang tuduh.
Wajah Mirell sudah merah padam,menatap benci pada wajah tampan namun berhati brengsek didepan nya itu.
"Sudah mam,aku ingin diantar pulang oleh supir dari sini" ujar Mirell lirih.
"Ya sudah,maafkan Iden jika dia menyakitimu" ucap Alexy lalu menghela nafas berat.
Haiden seolah olah menjadi patung,dirinya ditinggalkan oleh ibu dan sekretarisnya.
___________
Beberapa hari kemudian...
Mirell sedang fokus pada pekerjaan nya,tiba tiba masuklah Haiden dengan wajah angkuhnya.
"Pagi sekretarisku yang cantik" sapa nya ceria,berharap Mirell mau berbicara pada nya.Mirell tetap diam dan fokus ke layar laptop semula.
"Sampai kapan kau seperti ini hum?" tanya Haiden dengan nada lembut,tidak seperti biasanya.
Sudah beberapa hari gadis itu mendiamkan bossnya.dan setiap ada informasi atau agenda yang harus Mirell sampaikan,Mirell mengutus karyawan lain untuk berbicara kepada Haiden.
Haiden merasa kehilangan penghibur hidupnya,mellow sekali pria itu.
Mirell yang setiap pagi menyediakan kopi dan pada saat makan siang,Mirell pun menyiapkan nya,namun akhir akhir ini sudah tidak pernah.
"Okay,aku mau jujur kepadamu,jangan marah ya" Haiden mencoba kembali.Mirell mengernyit masih menatap Layar monitor.
"Sebenarnya yang mengganti pakaianmu itu adalah pelayan,bukan aku,aku hanya tidur disampingmu!" jelas Haiden.
Mirell memelototi Haiden dengan wajah merah padam.satu tas bernilai ratusan juta telah mendarat indah di wajah Haiden yang tampan tengil itu.
Haiden yang semula tertawa keras pun berhenti,menatap kesal pada sekretarisnya.
"Menyebalkan!!!" Cibir Mirell kepada Haiden. Namun terbesit kelegaan didalam hati nya.kehormatan nya masih terjaga.
_________
Jangan lupa tinggalkan jejak...:v
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate my JERK boss!! (Completed)
Roman d'amourBerprofesi sebagai sekretaris seorang CEO yang tampan tapi tengil dan mesum,sebuah derita bagi Mirellia. bahkan setelah tau CEO nya ternyata pria yang terlibat dalam masalah nya,benar benar membuat kehidupan nya terhenti seketika. Haiden, begitu sen...