#11

6.6K 217 5
                                    


Dering ponsel terus saja mengusik tidur seorang gadis yang masih bergulung selimut.ya dia Mirellia,Mirell sudah kembali ke rumah nya yang sepi tanpa ayah dan ibu nya.dia merasa tidak enak kepada sahabatnya Cellya,sehingga ia memilih untuk pulang.

Karena kesal,akhirnya Mirell membuka mata dengan malas dan mengecek siapa yang menelfon sepagi ini.tak lama ia berdecak lalu mendekatkan ponsel ke telinga.

"Ada--" ucapnya terpotong.

"Keluarlah,aku didepan rumah mu!" seru dari pria bersuara baraton.

"Ada ap--" ucap nya terpotong lagi.

"Keluar atau aku dobrak?" ancam nya.

Mirell mendengus sebal.dengan langkah gontai ia melangkah keluar untuk memenuhi permintaan pria yang menurutnya sangat menjengkelkan dan juga mesum,siapa lagi kalau bukan Haiden.

Saat Mirellia membuka pintu,tanpa seizin Mirell Haiden langsung masuk.

"Saya tidak memberi izin!" tukas Mirell.

Haiden menyeringai, "aku tidak butuh izin,siapa yang berkuasa menolak ku?" balas Haiden angkuh.

Mereka yang semula saling membelakangi,akhirnya Mirell melangkah kehadapan Haiden.dan menunjuk nunjuk wajahnya sendiri.

"Saya beran--" ucap Mirell terputus saat Haiden membungkamnya menggunakan bibir pria itu.

Haiden langsung menjatuhkan Mirell disoffa tengah,dan melanjutkan serangan nya.

Mirellia menjambak rambut Haiden secara kasar,itu suatu pemberontakan bukan menikmati !

Dan akhirnya ciuman mereka terlepas, "brengsek kau!!!" umpat Mirell dengan nafas tersengal sengal.

"Ayolah kita lanjut di atas ranjang,rumahmu sepi kan?" goda Haiden sambil menaik turunkan alis.

"Sumpah demi apa tampangmu itu seperti om om mesum! Memang kau mesum!!" cibir Mirell merasa muak.

Haiden terkekeh.tiba tiba suara bel berbunyi tanda ada tamu.Mirell menghentakan kaki kesal lalu berjalan membukakan pintu.

"Iden!!!" Mirell memanggil dari luar.empunya nama pun keluar.

Ternyata bukan tamu,hanya pria pengantar makanan atas nama Haiden,ya! Haiden sengaja memesan makanan dan meminta untuk diantar ke rumah Mirell.

Setelah dibayar serta di beri uang tips,pria itu beranjak.

Mirellia dan Haiden kembali masuk.meletakan dua box pizza,tiga box hamburger,dua box steak,serta kentang goreng dan minuman.

Mirell melongo,makanan sebanyak itu akan dimakan siapa?

"Mari kita makan!!!" seru Haiden riang.

"Kita? What the.." ucap Mirell terhenti karena Haiden menyumpal mulut gadis itu dengan potongan pizza.

"Ya tuhan... Iden kau memesan makanan sebanyak ini untuk apa?!" tanya Mirell.

"Untuk dimakan" jawab Haiden seadanya.

Mirellia mendengus.dan akhirnya ikut memakan juga.selama beberapa hari ini ia tak nafsu makan,ia juga harus menghemat uang sebab beberapa hari itu ia tak kerja.

"Ini dari restoran yang baru saja aku bangun bulan lalu" ujar Haiden tiba tiba.Mirell mengernyit.

"Kenapa aku tidak tau?" tanya Mirell.

"Kau mau kuberi tau? Nama nya Mirellia'resto" ujar Haiden disela kunyahan nya.

Mirellia mengangguk tapi langsung menatap Haiden tak percaya, "tidak lucu Haiden!!" cibirnya.

"Nanti kuajak kesana" Mirellia masih tak percaya.

"Aku tau aku tampan,jangan terlalu lama jika menatapku,tidak baik untuk seusia mu" unjuk Haiden.Mirell mendengus lagi dan lagi.

"Aku sudah membersihkan kasus tentang resto mu yang dulu,dan kini resto itu tampil dengan wajah baru dan identitas baru juga" ujar Haiden.

Mirellia menatap Haiden bingung,apa maksud pria itu.

Haiden mengambil posisi disebelah Mirell,membawa Mirell kedalam pelukan nya.

"Aku membangun resto itu dengan nama mu,bukan nama keluarga mu,itu milikmu" jelas Haiden.entah kenapa Mirellia merasa nyaman berada di pelukan boss nya.

"Tapi apa sebabnya?" tanya Mirellia mendongak.Haiden tersenyum,hati nya tenang melihat senyum itu.

"Karena...." Haiden menggantung kalimatnya,yang ia niatkan untuk menggoda Mirell.

"Iden aku serius bertanya!"

"Sebelum nya akan kuceritakan kisah hidup pria yang hidupnya datar datar saja,tapi itu terjadi sebelum ia bertemu gadis yang berani memaki nya,yang membuat pria itu tertarik,tertarik untuk membuat hidup gadis itu jadi susah,tapi apalah daya jika perasaan sudah mulai ikut campur" Haiden bercerita panjang lebar.

"Jadi?" tanya Mirell.

Haiden tersenyum. "Jadi pria itu adalah aku,dan gadis nya adalah kau"

"Mirellia Alodie Gavinno,aku mengakui aku jatuh cinta kepada mu,kau yang sudah mengetahui segala sisi dari diriku,kau yang mampu merubah kehidupan seorang Haiden, pria berkehidupan datar sepertiku" tambahnya.

"Maukan jadi calon istriku yang sebenarnya? Biar tidak usah sandiwara didepan mam" bisik pria itu lagi ditelinga Mirellia.

Mirellia tersenyum bahagia,ternyata tak hanya dirinya yang merasa tertarik,selama ini Mirell sering merasa grogi saat melihat boss nya menggoda nya,dan Mirell senang akan semua perlakuan sang boss kepada nya.

"Uhm sorry iden,aku ti- tidak bis sa" ucap Mirell dengan menunduk.

"Ti tidak bisa? Haiden ditolak?!" kaget Haiden.

"Aku kira kau juga tertarik denganku" lesuhnya.Mirellia tersenyum jahil.lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Haiden.

"Tidak bisa menolak!" bisik gadis itu,Haiden menegang karena bisikan Mirell.

"Kamu serius baby?" tanya Haiden memastikan.pria itu sudah dibuat panas dingin jika disuruh mengungkapkan perasaan nya.

"Yes,i will" jawab Mirell yakin,Haiden tersenyum dan mengeratkan pelukan nya ke sang gadis.

Hiaden merasa sangat bahagia,begitupun Mirellia.

__________

Ga tega mo misahin mereka akutu:"(

Jangan lupa tinggalkan jejak:v

Ditulis : 27 juni 2019.

I hate my JERK boss!! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang